Part 13 - Undangan

71 60 17
                                    

"Jangan lupa ya datang,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan lupa ya datang,"

"Ni buat lo,"

"Ni,"

"Arul, tangkep!" Pria dipanggil Arul pun menangkap kertas yang dilempar kearahnya.

Tiga orang siswi berkaki jenjang berjalan bak model di koridor utama sembari memberikan kertas-kertas tebal yang ternyata isinya adalah undangan. Sonya, Si rambut ikal dengan kulit sawo matang tetapi sangat fashionable. Syifa, gadis blasteran turki-indo yang dapat memikat pria hanya dengan kedipan bulu matanya yang lentik. Dan, si ketua yang dijuluki sebagai selebnya SMAFour, Cintya, Bibir merah pekat seolah sekolah adalah tempat hangoutnya. Tiga sejoli itu sibuk memberikan lembaran undangan Party seventeennya Cintya kepada siswa-siswi SMAFour.

Siapa yang tidak kenal Cintya, gadis yang sukses dibidang sosial media dengan follower yang banyak. Bodynya yang fashionable tentu saja Cintya adalah penggemar para lelaki di sekolah maupun diluar sekolah. Hari ini, Cintya sangat senang karena tepat malam minggu nanti ia berusia 17 tahun. Angka ini tentu sangat berharga baginya. Tidak hanya tahun ini saja, tahun sebelumnya pun ia selalu mengundang teman seangkatan untuk Party di kediamannya.

"Beps, mending kita berpencar bagiinnya biar cepet," Perkataan Cintya menghentikan aktivits Sonya dan Syifa lalu menoleh kearahnya.

"Yaudah, gue ke sana, bye girl!" Ucap Sonya meninggalkan mereka berdua.

"Lo Syifa, ke arah sana aja lah," Cintya memerintah lagi.

"Oke!"

Cintya berjalan ke arah menuju kantin, namun secara mendadak ada orang yang tidak sengaja menabraknya. Ia menoleh menatap sang pelaku, Alma lah pelakunya. Alma buru-buru ingin menuju toilet, ia tidak sengaja menabrak seseorang, sontak ia pun langsung meminta maaf. Untung saja kertas yang dipegang Cintya tidak berhamburan.

"Maaf maaf, aku gak sengaja," ucap Alma sembri menolehkan kepalanya.

Bukannya marah, Cintya tersenyum ia mengangguk dan menatap Alma heran menautkan kedua alisnya. Siapa gadis ini?-batinnya. Jelas saja Cintya tidak mengenalnya, ini hari ketiga Alma bersekolah dan selama sekolah ia tidak pernah keluar kelas. Beda sekali dengan Cintya yang setiap hari tebar pesona.

"Gue gak pernah liat lo sebelumnya," bukannya menjawab pertanyaan Cintya, Alma malah menunduk, ia dengan cepat bergegas menuju tujuannya. Alma sudah kebelet.

"Lah,"

Cintya melanjutkan perjalananya, kakinya menuju sebuah kantin, sampai sana ia melihat ada banyak anak-anak yang sedang bersantai ria. Pas sekali. Dengan ramah ia membagikan lembaran-lembaran yang sedari tadi ada ditangannya.

"Guys!" Cintya bersuara keras agar atensi mereka teralih kearahnya.

"Nii yaa buat kalian semua, wajib datang ke Birthday Party gue, gak boleh ada yang gak datang!"

I'M OKAY [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang