"Mas, arumanisnya ya satu,"
"Wah mau beliin pacarnya ya kak?"
"E-eh bukan mas dia teman saya,"
"Oalah, mau beli karakter apa?"
"Ck, Alma liat sini katanya lo mau arumanis, gimana sih."
"Eh iya maaf aku lagi lihat anak kecil itu mancing, lucu banget Deon,"
"Iyaiya buruan mau arumanis karakter apa?"
"Emm ini aja pak gambar kelinci, lucu bangett."
"lucu mulu dari tadi, apa-apa lucu!"
"Huh, Deon kalo kamu mau gambar apa?"
"Gue enggak, lo aja."
"Loh kenapa? Ini lucu tau,"
"Gue gak suka yang manis-manis."
"Oooo,"
"Hm."
Sepanjang perjalanan Alma bersenandung kecil sambil memakan arumanis karakter kelinci yang ada ditangannya. Kakinya sudah pegal sedari tadi, bagaimana tidak pegal semua wahana yang ada dipasar malam ini sudah dicoba oleh mereka. Alma dengan antusias menaiki semuanya. Sampai akhir dimana Alma meminta kepada Deon ingin dibelikan arumanis dan sekarang makanan itu ada digenggamannya.
"Deon seriusan kamu gak suka ini?"
"Gak."
"Ini enak tau, coba deh aaaa..." Tanpa Alma sadari ia sudah menerima keberadaan Deon dengan baik. Sedari tadi juga Alma terus mengajak Deon mengobrol. Mungkin efek ia terlalu senang yang pasti Alma benar-benar harus berterimakasih kepada Deon.
Happ
Kali ini Alma berhasil memasukkan sedikit arumanis kedalam mulut Deon, Ekspresi Deon menunjukkan bahwa ia tidak suka dengan makanan manis itu. Alma jadi merasa bersalah, ia menundukkan kepalanya dan kembali melanjutkan perjalanan. Namun, seketika Alma tersadar dengan sesuatu. Sekarang jam berapa? Sepertinya ia sudah lama didalam pasar malam ini. Astaga, tamatlah riwayatnya.
"Eh Deon sekarang jam berapa?"
"Masih jam setengah dua belas," ucapnya dengan santai.
"Hahh?! Setengah dua belas? Deon antar aku pulang,"
"Masih sore Alma gue pengen liat ke sono noh, disana ada atraksi motor,"
"Kamu sendiri yang bilang akan mengantarkan aku pulang, kenapa sekarang--"
"Ck, iya-iyaa ayok pulang. Bawel lo!"
"Hemm,"
♡♡♡
Sesampainya dirumah, Alma berbaring dikasur kamarnya masih dengan memikirkan kejadian tadi yang ia alami bersama Deon. Alma terkekeh, ia mengguling-gulingkan badannya. Apakah segitu senangnya? Merasa puas dengan tindakannya Alma tersadar dan kembali pada posisi semula. Ia menatap langit-langit kamar sambil bergumam.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M OKAY [ON GOING]
Teen Fiction-Almara Aninditha- "Tuhan, bisakah engkau berikan aku kebahagiaan sedikit saja?" "Mommy, Daddy dan sekarang semangatku Engkau hilangkan?" "Tolong, permudahlah jalanku." -------------------------------------------------------- Ini tentang Alma yang...