Sebuah mobil terparkir di sebuah basement, tak lama seorang pria bertubuh tegap dengan pakaian dinasnya berjalan memasuki sebuah tempat Fitness. Pria itu menyapa beberapa member yang ia kenal kemudian pergi ke locker room. Ia buka loker dan mengambil beberapa baju ganti dan masuk ke ruang ganti. Setelah melepas baju dan celana dinasnya ia berjalan menuju toilet dekat dengan locker room.
Saat berada di depan pintu toilet seseorang keluar dari sana sambil memberi senyum dan pergi meninggalkannya. Pria itu segera membuka celana dan mengeluarkan urinenya. Saat sedang berada dipuncak nikmat mengeluarkan urine, ia melihat sebuah dompet tebal dan mengambilnya. Ia buka dompet itu dan dilihatnya uang yang cukup banyak dan sebuah KTP. Pemilik dompet itu bernama Flutack Enrid Tasha, seorang pria bule yang sudah menjadi WNI, ia teringat wajah pria yang baru saja berpapasan dengannya dan setelah selesai ia segera keluar dari toilet. Ia berjalan ke locker room tapi pria itu tidak ada di sana, setelah itu ia berjalan ke ruang fitness namun tidak ada juga.
Akhirnya ia berjalan ke luar untuk mencari pria itu, setelah cukup lama berkeliling akhirnya ia berjalan ke basement dan dilihatnya pria itu sedang mencari-cari sesuatu di dekat mobilnya.
"Apa ini dompet anda?" tanya pria itu.
Pria bule itu tersenyum sumringah, "ya, ini dompet saya, bagaimana kau bisa menemukan dompet saya?"
"Saya menemukannya di toilet tempat fitness, tadi kita sempat berpapasan, ingat?"
Pria bule itu nampak berpikir sejenak, "uh, sorry..."
"Tak apa. Maaf tadi saya membuka dompet anda, tapi saya tak mengambil apa-apa di dalamnya," ujar pria itu sedikit takut.
"Oh, tentu saja, bagaimana kau bisa tahu ini dompetku kalau kau tidak membukanya, terima kasih."
"Ya, sama-sama."
Pria bule itu tersenyum kepada si pria.
"Oh, bagaimana cara saya berterima kasih kepadamu yang sudah menemukan dompetku ini. Siapa namamu? Nama saya Flutack," ujar pria bule itu sambil mengulurkan tangannya.
"Nama saya Fauzi, ah, tidak usah berterima kasih. Saya senang bisa membantu anda."
"Oh, saya mohon jangan menolak, anda sudah sangat membantu saya, kalau bukan olehmu mungkin dompetku tak akan pernah kembali."
"Saya sungguh-sungguh tidak apa-apa."
"Bagaimana kalau kapan-kapan anda kutraktir makan?"
Fauzi tersenyum, pria itu bukan pria muda hanya saja dari perawakan yang Fauzi lihat, pria ini sangat menjaga penampilannya.
Flutack mengambil sesuatu dari dompetnya, kemudian memberikan kartu nama kepada Fauzi.
"Mungkin tidak hari ini, tapi saya minta anda hubungi saya segera. Jangan sampai tidak. You are my hero. Ok?"
Fauzi kembali tersenyum.
"Well, sepertinya saya harus segera pulang. Sekali lagi terima kasih."
Flutack meninggalkan Fauzi dan segera masuk ke dalam mobil. Fauzi tersenyum sambil melihat kartu nama tersebut dan pergi ke tempat Fitness.
&&&
Bulan-bulan berlalu begitu cepat, tak terasa kini sudah menginjak H-5 perlombaan. Semua kostum, properti dan semua setting panggung sudah dikemas sedemikian rupa. Faza dan teman-temannya yang terpilih untuk mengikuti lomba kini sudah semakin mantap. Ia tak sabar untuk segera berlomba.
"Baik semuanya, terima kasih untuk hari ini. Tetap semangat dan selalu fokus pada pertunjukan. Ingat, meski kita mengejar juara tapi jangan terlalu berharap tinggi, kita fokus kepada penampilan kita. Juara tidak juara yang penting kalian menampilkan yang terbaik, mengerti?" ujar Bili.
KAMU SEDANG MEMBACA
Grapple
RomanceWARNING!!! LGBT CONTENT!! Bagi homopobia dilarang buka cerita ini, atau skip aja! Untuk para sesepuh wattpad khususnya yang baca cerita bertema LGBT pasti udah gak asing sama cerita ini karena karya ini original buatan saya "_Shanecastro" jadi kalau...