Zeno beranjak dari kolam renang dan langsung rebahan di kursi. Pikirannya makin kacau, ia terus membayangkan pergumulan Zeto dengan Faza. perlahan tapi pasti rupanya permen Zeno kembali menegang ia pegang permen yang masih terbalut celana renang itu.
"Anjir gue bukan maho, gue bukan maho!" sangkalnya. Ia duduk dan mengambil air dingin di samping tempatnya dan langsung minum.
Meski ia sadar dirinya bukanlah anak baik seperti Zeto tapi ia sampai detik ini belum pernah merasakan yang namanya berhubungan intim. Ada rasa penasaran dalam dirinya. Kemudian ia mengingat Vika, gadis cantik itu masih perawan dan entah apa yang Zeno pikirkan ia ingin sekali menggagahi Vika. Di dasari rasa iri akan saudaranya terbesit pikiran mesum untuk bercinta dengan Vika.
Tak lama saat ia melamun, Zeto, Faza dan Vika datang dan langsung berjalan ke kolam renang. Zeno segera berdiri dan melirik Vika yang saat itu sedang mengenakan celana pendek dengan kaos kuning polos yang sedikit transparan sehingga BH Vika nampak sedikit terlihat.
Zeto dan Faza yang berjalan tanpa sengaja melihat bagian celana dalam Zeno yang sepertinya sedikit berisi. Vika yang baru sadar langsung mengalihkan pandangan.
"Zen, lo lagi h*rny ya?" tanya Zeno sambil menyimpan kresek di meja.
Zeno yang baru sadar langsung menutup celananya dan duduk.
"Dasar mesum!" ucap Vika.
"Eh ini reaksi ilmiah, gue gak sadar."
Zeto memerhatikan tingkah aneh saudaranya itu.
"Lo masih mau renang apa nggak?"
"Kenapa?"
"Kalo masih cepetan renang sana, kalo nggak mending lo ganti baju," ucap Zeto kemudian membuka bajunya. Zeno menatap tubuh Zeto yang sepertinya lebih kurus dari biasanya. Lalu, disusul oleh Faza yang membuka baju dan celananya dan lagi-lagi tanpa sadar ia memerhatikan bongkahan bulat p4ntat Faza. Zeto langsung menepak punggung Zeno.
Plak
"Aw! Apa-apaan sih lo?"
Zeto menatap sinis, "lo jangan mikirin macem-macem."
"Gue?" Zeno menyangkal kemudian ia berdiri dan langsung berlari ke arah kolam renang.
Byur
Cara satu-satunya agar pikiran mesum Zeno teralihkan hanya dengan berenang. Ia berenang beberapa putaran hingga benar-benar lelah.
Tak lama saat ia muncul dipermukaan ia melihat Faza yang sedang menungging mengambil sesuatu yang sepertinya terjatuh. Sontak Zeno yang masih keadaan belum siap salah mengira dan kakinya langsung terpeleset hingga ia kembali tenggelam. Ia terbatuk karena meminum air kolam tanpa peringatan.
"Ohok ohok! Oeekkks!"
"Zen, lo kenapa."
Zeno berjalan perlahan dan duduk di pinggiran kolam. Vika menghampiri sambil membawa handuk.
"Lo kenapa sih?"
"Gak apa-apa, tadi kepeleset di dalem air jadi gak sengaja airnya keminum."
"Ada-ada aja lo!"
Zeno hanya tersenyum singkat. "Gue mau mandi dulu," Zeno beranjak dan berjalan menuju villa.
Zeno memencet hidungnya yang gatal kemudian bersiap masuk ke kamarnya. Saat ia sudah masuk dan menutup pintu seseorang masuk dan langsung menutup pintu.
"Ngapain lo?" tanya Zeno.
Zeto diam dan menghampiri Zeno.
"Jangan pernah lo kepikiran buat ngedeketin Faza!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Grapple
RomanceWARNING!!! LGBT CONTENT!! Bagi homopobia dilarang buka cerita ini, atau skip aja! Untuk para sesepuh wattpad khususnya yang baca cerita bertema LGBT pasti udah gak asing sama cerita ini karena karya ini original buatan saya "_Shanecastro" jadi kalau...