RTH-04

1.8K 202 17
                                    

Happy Reading
.
.
.

Wang Yibo sedang membagikan selebaran di pinggir jalan khusus tempat ramai sebelum seseorang yang entah dari mana datangnya menyiram sesuatu berwarna merah darah kepadanya sambil berkata," sampah masyarakat. Anak muda jaman sekarang tidak punya moral. Orang-orang seperti ini akan sangat buruk jika terkontaminasi dengan anak-anak kita." Ucap nya kemudian meninggal Wang Yibo yang menunduk melihat jalanan seolah itu adalah tempat paling indah. Nyatanya untuk menahan sesak dan air mata yang bercampur cairan berwarna merah tersebut.

Wang Yibo pikir semuanya sudah baik-baik saja namun dia lupa kalau dia hanya aman di kampus. Tangan nya hanya dua. Dia tidak akan mampu untuk menutup semua mulut dan mata, suaranya tidak akan didengar oleh siapapun. Dunia luar tidak aman, dunia terlalu jahat untuk nya yang tidak punya salah sama sekali. Dia hanya melakukan kesalahan dengan meletakkan perasaan nya kepada orang yang tidak tepat namun kenapa surga membalasnya dengan begitu sakit? Jika surga memberikan cinta, mengapa harus memilih jika miliknya adalah sebuah kutukan. Jika memang demikian, maka tidak perlu ada satu kata tersebut jika pada akhirnya miliknya menyakiti dirinya.

Hari-hari yang dia lewati tidaklah mudah. Satu tempat ke tempat lain untuk mencari pekerjaan pun sangat sulit lalu bagaimana dia akan memilih pilihan kedua jika pekerjaan saja dia tidak punya, untuk makanan sehari-hari saja hanya sebungkus roti dan air mineral lalu apa yang akan dia berikan kepada seseorang yang bahkan sampai saat ini dia tidak tahu siapakah itu. Mencari bukti juga sangat sulit karena cctv di hotel tidak bisa diberikan. Kalaupun diberikan maka pastinya harus dengan uang.

Wang Yibo dalam masa terpuruk nya tidak ada sedikitpun waktu untuk menyalahkan Xiao Zhan. Selain Xiao Zhan masih ada orang tua asuh nya yang dia pikirkan. Ibu Xiao Zhan adalah seseorang yang dikenal dermawan Dimata masyarakat karena suka melakukan aksi sosial sementara ayah pria itu adalah jendral yang sangat disegani. Wang Yibo tidak bisa menghancurkan kehormatan keluarga itu hanya karena masalah tersebut. Dilihat dari berbagai sisi dia terhimpit maka satu-satunya cara adalah Drop out. Meskipun mimpinya harus hancur setidaknya dia masih bisa menyelamatkan keluarga yang selama ini melindunginya.

Wang Yibo melihat tabungan nya yang sudah tidak cukup lagi untuk membayar apartemen maka jalan satu-satunya adalah pergi. Wang Yibo tidak boleh menyerah, dia dilahirkan untuk berjuang bukan untuk bersantai karena kenyamanan hanya dimiliki oleh mereka yang lahir dengan sendok emas. Sekalipun pernah dia mengecap manisnya hidup dalam keluarga Xiao namun itu bukanlah miliknya.

"Aku mendapatkan tempat kerja untuk mu."

"Dimana?"

"Bengkel. Disana juga ada tempat tinggal untuk satu orang."

"Aku tidak ingin mendapatkan sesuatu karena kasihan tetapi karena usahaku." Bekerja dengan bayangan seseorang itu rasanya tidak puas kecuali dengan usaha sendiri agar hasilnya selalu totalitas.

"Siapa bilang gratis. Aku membantumu untuk mendapatkan pekerjaan dan kamu membantu ku untuk...." Jihoon membisikan sesuatu membuat Wang Yibo seketika berdiri dengan keadaan yang kaget.

"Jadi kau..." Wang Yibo tidak percaya ini. Jadi inilah alasan kenapa ibunya meminta untuk dirinya tidak hanya menjadi guru privat melainkan juga mengawasi pria itu.

"Kenapa? Terdengar aneh bukan? Ya aku mengerti kalau kamu___

"Kenapa aku harus kaget kalau kita sama?"

Giliran Jihoon yang dibuat terperangah. maksudnya laki-laki ini adalah most wanted dan Casanova kampus ternyata memiliki ketertarikan yang sama dengannya. Jihoon baru mengerti sekarang tentang masalah yang terjadi dengan pemuda itu.

Rerwrite The Heart✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang