RTH-07

1.6K 173 22
                                    

Happy Reading
.
.
.

Setelah tiga bulan berlalu, Xiao Zhan baru tahu tentang Wang Yibo yang tidak terlihat di kampus karena di skorsing dan beasiswa nya di cabut. Percayalah, tidak ada yang lebih sakit daripada Xiao Zhan ketika mendengar kabar tersebut. Apa yang dia lakukan ternyata begitu fatal sampai Wang Yibo benar-benar hancur. Xiao Zhan menyalahkan dirinya sendiri dengan semua yang menimpa pemuda itu karena dirinya masih bisa beraktivitas dengan bebas tanpa sanksi apapun padahal yang sebenarnya berada di posisi pemuda itu adalah dirinya. Bagaimana bisa dia bilang mencintai Wang Yibo sementara dialah penyebab semua luka dan masalah dalam kehidupan pemuda itu.

Dia mengingat dengan benar bagaimana Wang Yibo berusaha untuk bisa mendapatkan beasiswa tersebut. Tidak pernah ada waktu untuk bermain seperti anak muda sebayanya karena sibuk mempertahankan nilainya agar beasiswa tetap menjadi milik nya. Wang Yibo berusaha mempertahankan nama baiknya sebagai mahasiswa berprestasi namun dalam sekejap segalanya hancur karena perbuatannya. Dan Wang Yibo tidak mengatakan apapun dan menanggung semua beban yang dia buat.

Wang Yibo membuktikan diri nya tidak bersalah tanpa menyebutkan namanya. Xiao Zhan yang kemarin menggebu-gebu ingin mendeklarasikan perasaannya kini merasa malu dan tidak layak untuk berbicara tentang cinta nya jika karena perasaan itu, banyak kerugian yang pemuda itu dapatkan. Apakah ini adalah hukuman dari apa yang dia lakukan selama ini? Jadi mungkin kah perasaan ini harus dia pendam seumur hidup sembari melihat pemuda itu mengukir Janji bersama orang lain. Xiao Zhan tidak sekuat itu untuk bisa bertahan dalam dunia dimana pemuda itu tidak bersamanya.

Belasan tahun dia menyimpan rasa itu berharap suatu hari akan tersampaikan namun nyatanya dia sendiri yang menghancurkan harapannya. Setiap perempuan yang dia bawa ke apartemen hanya untuk memanasi pemuda itu. Tidak ada hal lain yang dia lakukan hanya sekedar tidur. Dia marah ketika pemuda itu mengungkapkan perasaan tersebut dengan sangat hebat dan indah kepada orang lain tanpa tahu jika kalimat indah itu di tujukan kepadanya.

Entah dia akan ditolak atau tidak, yang terpenting adalah menemui pemuda itu. Sesampainya di tempat pemuda itu tepat pukul tujuh malam. Xiao Zhan dengan perasaan gugup sekaligus takut membulatkan tekad untuk bertemu karena rasa rindu yang tidak tertahankan. Awalnya pria itu berpikir disaat bertemu Yibo dia akan merasa sakit karena tertolak namun apa yang dia lihat saat ini melebihi rasa sakit yang dia bayangkan. Di depan matanya, Wang Yibo terlihat sedang bercumbu dengan orang lain yang adalah laki-laki.

Rasa sakitnya berkali lipat Rasanya. Ternyata hatinya tidak pernah terlatih dan tidak akan pernah siap untuk menerima Wang Yibo bersama orang lain. Sekarang Xiao Zhan berpikir kalau melihat Wang Yibo bersama orang lain saja sudah sesakit ini apalagi dalam posisi Wang Yibo yang selalu melihatnya berganti-ganti pasangan meskipun itu hanyalah sandiwara. Xiao Zhan menutup mulutnya agar isakan nya tidak terdengar dan memilih mundur secara perlahan namun tangan nya menyenggol benda lain hingga menimbulkan suara.

"Xiao Zhan!" Seru Wang Yibo setelah selesai mengeluarkan benda asing di mata Yangyang.

"Mau kemana?" Tanya Yangyang menahan pemuda itu namun Wang Yibo menyentak kasar tangan pria itu kemudian mengejar Xiao Zhan yang dia yakini pasti salah paham.

"Zhan, tunggu!"Wang Yibo menahan pintu mobil yang akan tutup. Xiao Zhan memaksa untuk membukanya namun kekuatannya tidak cukup kuat untuk menolak pemuda itu. Xiao Zhan memilih meninggalkan mobil dan berjalan kaki meskipun dia tahu butuh berapa lama untuk sampai di apartemen namun saat yang terpenting adalah menghindari pemuda itu.

"Xiao Zhan tunggu. Apa yang kamu lihat tadi tidak seperti___

Xiao Zhan benar-benar lelah sekarang. Dibawah tamaram lampu jalanan yang menguning memantulkan wajahnya yang terlihat sangat lelah dan matanya yang bengkak karena sering menangis. Dia menatap pemuda itu dengan perasaan yang sudah sangat lelah kemudian berkata," kenapa harus dijelaskan lagi. Cukup biarkan aku pergi supaya aku tahu kalau kamu benar-benar tidak peduli. Mau aku salah paham atau tidak, itu bukan urusanmu jadi berhenti menunjukan kalau kamu peduli yang pada kenyataannya hanya sebuah kompromi atas kebaikan keluarga ku." Dadanya sesak sampai untuk berbicara saja begitu sulit. Jika dia tahu kalau jatuh cinta itu menyakitkan, maka akan lebih baik untuk tidak sama sekali.

"Kamu membuatku bingung dengan sikap mu yang meminta untuk menjauh lalu tiba-tiba kamu perduli. Ketika aku mendekat kamu tolak, dan ketika aku menjauh kamu menarik ku untuk mendekat. Kamu maunya aku bagaimana, hm? Aku tidak sekuat itu Yibo. Kamu bilang aku harus bahagia karena pengorbanan mu tapi kamu juga yang memberi ku alasan untuk terus menangis. Aku tahu kalau aku salah dan aku berusaha untuk sedikit saja memperbaiki kesalahan ku tapi kamu bahkan tidak memberiku ijin. Kamu sebenarnya ingin aku bahagia atau ingin membunuh ku?"

Wang Yibo ingin berharap lebih dari ucapan pria itu namun Wang Yibo kembali tersadar kalau Xiao Zhan bukanlah dirinya. Xiao Zhan berbicara seperti itu hanya atas dasar rasa bersalah tidak lebih. Berbicara tentang rasa sakit, bagaimana dia berbicara dari sisinya? Wang Yibo harus mengambil langkah mundur ketika cinta nya sedang dalam fase ugal-ugalan. Dia harus mengatakan bagaiman perasaan nya ketika menemukan fakta bahwa laki-laki yang dia cintai dengan begitu jahatnya menghancurkan cinta nya yang selama ini dia jaga dalam kebisuan. Keyakinannya hancur oleh seseorang yang dia anggap sebagai rumah. Dalam masa sakitnya, mulutnya bahkan tidak berani menyebut pria itu sebagai pelaku.

"Yibo... Sampai mati aku tidak akan pernah melupakan luka yang aku ciptakan untukmu. Jika suatu saat nanti kamu menemukan seseorang yang kamu cintai, mampirlah padaku hanya untuk sekedar mengigat kan ku kalau sudah saatnya untuk aku berhenti. Karena bagiku kamu adalah seni luka paling bahagia."

Wang Yibo tidak mengerti namun perasaan nya mulai tak karuan antara takut dan bahagia yang dia sendiri tidak tahu karena apa. Sebelum pergi, Xiao Zhan kembali berkata." Lain kali katakan kalau kamu hanya bertamu agar aku hanya menjamu tanpa mempersiapkan ruangan pribadi untuk di tinggali."

Wang Yibo berhasil membuat Xiao Zhan tahu perasaannya, membuat Xiao Zhan bahagia karena dicinta dengan begitu hebatnya namun disisi lain untuk mendengar ucapan cinta dari Wang Yibo, selamanya cinta nya harus terkubur bersama kenangan paling menyakitkan. Xiao Zhan akan hidup dengan kenangan bahwa dia pernah dicintai oleh Wang Yibo. Itu sudah lebih dari cukup. Sekarang adalah saatnya untuk mengembalikan segalanya kembali kepada pemuda itu.

.
.
.

**To Be Continued**

Rerwrite The Heart✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang