RTH-17

1.6K 154 13
                                    

Happy Reading
.
.
.


Wang Yibo melepaskan jaketnya menutupi wajah keduanya sambil mendorong tubuh pria itu ke dalam gudang yang penyimpanan peralatan kelas yang sudah rusak tepat di samping mereka. Xiao Zhan berusaha untuk melepaskan diri pada awalnya karena ia sudah janji untuk menjauhinya namun apalah dayanya jika laki-laki yang ia cintai memberikan sentuhan yang benar-benar memabukkan seperti ini.

Xiao Zhan harus menghentikan semua ini sebelum terlambat. Dia harus segera pergi dari sana namun usaha apapun yang direncanakan dalam otaknya berbanding terbalik dengan hatinya. Satu tangannya mengusap pipi memerah Xiao Zhan dan satu lagi merengkuh pinggang pria itu membawanya semakin dekat dan mengarahkan tatapannya kepada dua bolah mata cantik itu. Memandanginya, memujanya dengan cinta yang tidak pernah habis. Xiao Zhan kalah telak dengan pertahanannya. Akhirnya Xiao Zhan menutup matanya.

Merasa inilah waktunya, akhirnya dengan pelan dan selembut mungkin Yibo mendekatkan wajah mereka dan mengecup bibir merah Xiao Zhan sekilas untuk mencari tahu rasanya. Seulas senyum tipis tersungging di bibir Yibo. Dengan lembut Yibo melumat bibir pria dalam pelukannya untuk menikmati tekstur lembut delima pria di hadapannya dan memeluk semakin erat tanpa ada jarak sedikit pun seperti perangko yang tidak bisa terpisah. Ketika merasakan tidak ada penolakan dari pria di hadapannya, dengan perlahan Yibo menggigit bibir pria itu memancing nya untuk membuka mulut nya. Dan benar saja, pria itu perlahan membuka mulutnya. Dengan lembut, Yibo menelusup kan lidahnya melewati delima merah tersebut menyapa benda tak bertulang yang selalu ia bayangkan untuk di nikmati berdua. Di bimbing nya kedua tangan Xiao Zhan melingkar di lehernya. Pria itu tampak pasrah saja bahkan mengalunkan lengannya kuat-kuat hanya untuk menjaga agar tidak jatuh karena ciuman lembut dan panas tersebut. Semakin dalam Yibo menciumnya, panas hawa yang terasa. Ketika merasakan Xiao Zhan membalas ciumannya membuat Yibo menyunggingkan senyumnya sekilas di sela-sela ciuman mereka. Cukup lama adegan tersebut hingga keduanya membutuhkan pasokan udara. Mereka berhenti sejenak untuk mengambil udara sesat. Dapat Yibo rasakan aroma yang khas dari pria itu. Vanila dan manis.

Sekelebat bayangan hadir seketika membuat Wang Yibo mundur selangkah menahan kepalanya. Xiao Zhan yang panik langsung menghampiri pemuda itu dan menahannya.

"Yibo kamu kenapa? Kepalanya kenapa. Mana yang sakit." Xiao Zhan karena ketakutan melihat pegangan pada kepala nya semakin kuat hingga Vena pada tangan, kepala dan lehernya kentara membuat Xiao Zhan tidak bisa tahan dan menangis.

"Yibo ayo ke ruangan perawatan..."

Wang Yibo menggeleng," Kiss Me."

Apapun alasan mengapa ia di perintahkan seperti itu namun Xiao Zhan hanya menuruti tanpa bantahan.

Sedikit lagi. Gumam Wang Yibo dalam ciuman mereka yang mulai berantakan dan kasar hingga bibir pria itu terluka namun Xiao Zhan tidak peduli. Dia sekuat tenaga mengimbangi pemuda itu yang seperti seorang alpha yang kedatangan periode Rut nya. Hingga akhir Wang Yibo pingsan.

Xiao Zhan tidak bisa menemani Wang Yibo karena Naying sudah menelpon dari tadi. Xiao Zhan melihat Wang Yibo yang sedang berada di atas ranjang tersebut lalu mengingat adegan yang baru saja terjadi. Dia mendekati pemuda itu menyentuh bibir yang baru saja membuatnya merasa begitu berharga.

Xiao Zhan mencium nya beberapa detik kemudian menjauhkan wajahnya lalu berkata," Maaf karena tidak bisa menemanimu. Aku pulang untuk memberikan jawaban yang tadi kamu tanyakan."

.
.
.

Atmosfer didalam kediaman Xiao sangat mencekam bahkan Xiao Zhan baru saja merasakan yang disebut mati sesaat. Hal ini bermula dari keberaniannya untuk menolak perjodohan yang dimaksud. Ayahnya bahkan sampai harus meminta maaf dan membungkuk akibat penolakan nya. Xiao Zhan tahu sebesar apa resiko yang akan dia terima ketika mengambil keputusan tersebut Namun Xiao Zhan tidak ingin membuat kesalahan yang lebih besar lagi dengan menerima pertunangan ini sementara dirinya mencintai Wang Yibo dan terlebih lagi dengan adanya Zhenka. Pernikahan mereka tidak akan berjalan dengan baik dan akan menyakiti perempuan itu. Xiao Zhan sudah memikirkan segalanya Dan menghitungnya dengan matang bahwa tinggal satu bulan lagi adalah hari wisuda. Setelah hari itu tiba, dia akan menghilang bersama Zhenka tanpa siapapun.

Rerwrite The Heart✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang