RTH-20

1.7K 163 31
                                    

Happy Reading
.
.
.

"Tidak ada alasan apapun. Hubungi orangtuanya sekarang," semua alasan yang diberikan oleh Xiao Zhan di tolak mentah-mentah oleh Wang Yibo. Pemuda itu tetap ingin berbicara dengan orang tua Zhenka apapun yang terjadi.

"Zhenka lebih penting sekarang. Orangtuanya bisa kita beritahu besok, ya? Kasian Zhenka. Panasnya semakin tinggi," melihat putranya yang semakin Pucat sementara mereka terus berdebat membuat hatinya terpukul. Seandainya mulutnya bisa ia gunakan untuk berkata jujur tanpa memikirkan dampak lain nya, malam ini sudah pasti dia akan jujur dengan segalanya.

"Baiklah tapi besok aku harus bertemu dengan orang tuanya tanpa alasan lagi," peringat Yibo langsung membawa Zhenka kedalam pelukannya.

"Dia tidak mau minum obatnya. Aku sudah memeriksa lukanya tapi tidak ada apa-apa tapi kenapa dia bisa demam seperti ini," jelas Xiao Zhan menggenggam tangan mungil tersebut yang masih terasa sangat panas. Wang Yibo melepaskan atasan bayi tersebut dan mengambil obat puyer menyeduh nya kedalam sendok khusus bayi dan mengarahkan nya ke mulut Zhenka namun bayi itu menolak.

"Maaf, sebentar saja," Wang Yibo tidak punya cara lain selain menutup hidung bayi tersebut Agar Zhenka tidak ada jalan lain selain membuka mulut nya untuk mendapatkan udara dan kesempatan tersebut digunakan Yibo untuk memasukkan puyer kedalam mulut bayi itu. Zhen langsung menangis sambil terbatuk karena air yang masuk bersama obatnya.

"Tidak apa-apa. Zhenka sudah bisa tenang sekarang," Wang Yibo membawa Zhenka ke balkon untuk mendapatkan udara malam meskipun tidak boleh terlalu lama karena tidak baik untuk tubuhnya.

"Yibo___

Ucapan Xiao Zhan terpotong oleh karena panggilan masuk kepada Wang Yibo. Bisa dia lihat wajah Yibo yang khawatir seperti terjadi sesuatu yang besar.

"Dimana? Aku akan segera kesana. Jangan kemanapun atau keluar dari mobil." Wang Yibo berkata.

"Zhan... Aku harus pergi sekarang." Yibo meletakkan Zhenka yang sudah tertidur pusat di ranjang dan hendak pergi namun Xiao Zhan menahan nya.

"Kenapa kamu terburu-buru. Terjadi sesuatu?" Pikirnya mungkin ada masalah yang terjadi di tempat kerja kerja nya atau sesuatu yang lain namun jawaban yang diberikan oleh Yibo membuat Xiao Zhan bersyukur karena dia sempat jujur.

"Yangyang dan putrinya tidak bisa pulang karena ban mobilnya kempis sementara Azura tidak bisa berada di luar karena jantung nya yang___

"Pilih Zhenka atau Zura."

"Tapi___

"Ya, atau tidak!"

"Kamu ini kenapa, sih? Kenapa aku harus memilih antara keduanya?" Wang Yibo bingung dengan pertanyaan Xiao Zhan.

"Cukup! Jangan jelaskan apapun karena aku tidak ingin tahu apapun. Pergilah." Xiao Zhan memunggungi nya pemuda itu dan mendekati putranya. Ia mendengar pintu apartemen yang tertutup bersamaan dengan isakan dalam pelukan putranya. Xiao Zhan tidak ingin hanya dirinya yang di cintai melainkan putranya juga. Seperti dirinya seorang di hati Yibo, maka Zhenka juga jadi ketika putranya bukan satu-satunya maka Xiao Zhan tidak akan pernah bahagia sekalipun di cintai oleh Yibo. 

.
.
.

"Baringkan dia disana," ujar Wang Yibo. Ayah anak seperti nya tidak bisa pulang malam ini jadi mereka mungkin akan menginap. Wang Yibo membersihkan ranjang kemudian merapikan nya untuk terasa nyaman bagi Azura.

Rerwrite The Heart✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang