RTH-14

1.7K 169 75
                                    

Happy Reading
.
.
.

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kode blue... Beberapa kali suara dari speaker mengarah dari ruang anak. Para dokter berlarian ke arah ruangan yang dimaksud. Lima dokter anak mulai bergerak memberikan pertolongan kepada buntalan kecil yang masih memerah itu didalam kotak segi empat tersebut. Bayi tersebut dikeluarkan untuk diberikan nafas buatan sebab pernafasan nya sempat berhenti.

Yangyang gemetar. Kakinya lemas, tidak tahu harus bagaimana ketika melihat bayi mungilnya berjuang melawan maut sendirian setiap harinya. Sebagai seorang dokter yang hebat, sering menyelamatkan pasien tidak membuat dirinya mampu untuk menyembuhkan putri kecilnya. Jika saja dia bisa, Yangyang ingin berada di sana menggantikan putrinya untuk mendapatkan semua rasa sakit itu namun apalah daya nya.

"Aku mohon bertahan lah. Papa Janji kalo kamu baik-baik saja, Papa tidak akan membiarkan mu sakit lagi bahkan bersedih," Lima bulan sudah perjuangannya untuk membuat putri kecilnya untuk tetap bertahan. Bayi kecil nya di fonis memiliki Blue Baby Syndrome.

Disaat dokter menyarankan untuk menyerah, Yangyang tetap bertahan karena dia yakin bahwa gadis mungil itu tak ingin menyerah. Terbukti ketika dokter mengatakan bahwa dirinya hanya bisa bertahan tidak lebih dari dua bulan namun sampai Lima bulan gadis kecil nya tetap bertahan.

Seorang dokter perempuan dengan nama Xuan Lu keluar dari ruangan tersebut setelah melakukan pertolongan pertama. Yangyang menunggu dengan harap-harap cemas. Pasalnya dokter cantik itu sama sekali tidak tersenyum seperti biasanya.

"Bagaimana putri saya dokter?"

Melihat mata pria itu yang basah dengan wajah yang sangat tegang, Xuan Lu bisa merasakan seberapa takutnya dokter di hadapannya. Perempuan itu lalu berkata," ini adalah sebuah keajaiban. Putri mu sangat kuat. Dia tidak pernah menyerah karena mungkin dia tahu anda selalu menunggu nya dan tidak pernah menyerah kepadanya. Selamat dokter, Minggu depan dia sudah bisa keluar dari inkubator dan di rawat seperti bayi lainya. Bulan berikutnya dia sudah bisa keluar dari rumah sakit."

Yangyang tidak tahu bagaimana merespon ucap dokter tersebut. Mulutnya bahkan gemetar hanya untuk mengucapkan terimakasih. Hatinya kegirangan akan bahagia yang menyapa. Putri kecilnya sudah bisa dia peluk dengan bebas tanpa takut. 

"Terimakasih dokter. Terimakasih banyak atas kerja keras kalian. Aku berjanji akan menjaga dan merawat nya dengan baik sehingga dia tidak kembali bertemu kalian lagi." Yangyang menghapus air matanya lalu membungkuk sangat dalam untuk beberapa detik sebelum berdiri tegak lagi.

"Masuklah dan sapa putri mu." Xuan Lu meninggal Yangyang. Pria itu sudah masuk kedalam ruang anak untuk melihat keadaan putrinya.

Rerwrite The Heart✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang