RTH-16

1.7K 155 25
                                    

Happy Reading
.
.
.

Zhenka bermain dengan kalung neneknya tanpa terganggu sedikit dengan keadaan orang dewasa yang saat ini saling menegang karena keberadaan dirinya dalam pelukan neneknya pagi ini. Di antara ke tiga orang dewasa tersebut, Xiao Zhan yang paling gugup. Ibunya hanya mengatakan kalau dia datang dengan tujuan lain namun sampai saat ini perempuan paruh baya itu tidak menjelaskan maksud kedatangan nya membuat pikirannya tak karuan.

"Bayi ini pernah datang ke rumah dan membuat ibu dan ayah berpikir itu bayi Wang Yibo. Kenapa dia bisa ada disini, satu apartemen dengan mu?"

Xiao Zhan harus memberikan jawaban yang tepat karena belum saatnya dia jujur dan ketika dia ingin menjawab, Wang Yibo lebih dulu menyela,"namanya Zhenka. Mereka tinggal di apartemen sebelah. Ibunya seorang dokter." Wang Yibo menjawab sesuai dengan apa yang diketahui Jadi tidak terdengar sama sekali kalau pernyataan itu adalah bohong.

Ibu Xiao Zhan melihat putranya dan putra angkat nya dan berbicara," ibu hanya bertanya. Tadi aku melihat nya bersama neneknya saat mereka baru saja pulang jalan pagi. Bayi ini melihatku dan merengek jadi ibu membawanya karena tidak tega."

"Lalu kenapa Yibo bisa bersamamu?" Lanjut ibu Xiao Zhan.

"Dia sakit makanya aku___

"Apa? Sakit?!" Perempuan itu terkejut karena khawatir namun Xiao Zhan bilang kalau Wang Yibo sudah baik-baik saja. Perempuan itu kembali pada anaknya dan memulai membicarakan maksud dan tujuannya menemui putranya. Awalnya ibunya bertanya tentang kabar putranya dan kenapa sampai tidak ada kabar. Xiao Zhan menjelaskan seadanya untuk membuat ibunya percaya.

Wang Yibo mengambil alih Zhenka agar ibu dan anak itu berbicara dengan leluasa. Wang Yibo yang sedang bermain dengan Zhenka tiba-tiba diam, mencerna ucapan ibu Xiao Zhan beberapa saat lalu di akhir dia tersenyum. Senyum yang teramat menyakitkan. Wang Yibo memilih untuk menghindar daripada semakin sakit. Melihat kepergian Yibo, Xiao Zhan tahu kalau Wang Yibo pasti sedang mengindari percakapan yang membuatnya merasa sakit. Padahal pagi ini Xiao Zhan ingin mengatakan dengan lantang tentang perasaan nya namun mengapa selalu saja ada halangan nya seolah takdir bermain dengan Kisah mereka, seolah semesta tidak ingin keduanya bersama.

"Kenapa Ayah dan ibu tidak lebih dulu bertanya padaku? Aku tidak peduli dengan wasiat kakek atau omong kosong lainya. Kalian menyetujui perjodohan ini tanpa persetujuan ku. Dan sekarang Ayah dan ibu seenaknya memaksa aku untuk menikah dengan perempuan pilihan kalian? Tidak! Aku tidak mau dan tidak akan pernah setuju." Mutlak Xiao Zhan. Dia mencintai Wang Yibo dan ada Zhenka di antara keduanya. Sampai kapanpun Xiao Zhan tidak akan pernah terima.

"Apa kamu lupa atau pura-pura hilang ingatan? Bukankah dulu ibu bertanya kepada mu berulang kali tapi kamu tetap pada ucapan mu bahwa kamu setuju. Jadi kenapa sekarang kamu berubah pikiran?"

"Itu karena... Saat itu Yibo ada disana dan mendengar. Jadi aku berpura-pura seolah setuju."

"Ayahmu adalah manusia yang pantang mengingkari janjinya bahwa menarik kembali ucapannya. Jadi apapun alasannya yang ibu tahu kamu sudah menyetujui nya jadi besok malam Kita bertemu di hotel Lotus untuk makan malam dan membahas lebih lanjut pertunangan kalian. Tidak ada alasan apapun untuk menolak kecuali kamu ingin membuat kami malu." Tidak ada alasan maupun tawar-menawar lagi. Keputusan ayahnya tidak bisa dirubah. Perempuan itu meninggalkan apartemen namun sebelum pergi, ibu Xiao Zhan memberikan satu buah amplop merah yang biasanya di sebut angpao kepada Zhenka.

Rerwrite The Heart✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang