Happy Reading
.
.
.Dosen kemahasiswaan, dekan dan dosen wali beserta Senat mahasiswa berkumpul bersama dengan ketua yayasan guna membicarakan tentang kasus Wang Yibo yang sedang marak. Wang Yibo tengah berada di antara mereka seperti sedang di sidang.
Wang Yibo menejelaskan dengan jujur hanya melewati satu bagian yaitu Xiao Zhan. Dosen wali juga membela namun tidak mengabaikan peraturan begitupula dosen kemahasiswaan. Kini keputusan berada di tangan dekan dan kepala yayasan. Setelah mendengar isi rekaman yang asli, dekan pada akhirnya memutuskan sesuai keputusan yang berlaku.
"Setelah melihat dan menimbang kemudian memutuskan bahwa Wang Yibo tidak sepenuhnya bersalah. Meskipun demikian, sanksi tetap kami berikan dengan menarik beasiswa, mendapatkan skorsing dan membuat surat pernyataan klarifikasi yang akan di kirim melalui media. Dan untuk pelaku akan di Drop out, juga membuat surat pernyataan."
Sekalipun Wang Yibo dinyatakan tidak bersalah namun sanksi yang dia terima berlipat ganda. Selama ini dia tetap kuliah karena di tanggung beasiswa lalu jika di cabut maka akan lebih sulit. Dia di skorsing sementara praktek kerja lapangan akan terjadi Lima bulan lagi. Soal klarifikasi tidak ada bedanya dengan mengakui bahwa dirinya bersalah melalui surat klarifikasi permintaan maaf. Jika saja dia menemukan seseorang yang bersamanya malam itu, maka bebannya akan sedikit berkurang.
Sudah dua hari semenjak keputusan tersebut dibuat, Wang Yibo sudah tidak lagi ke kampus. Hal ini tidak membuat dirinya merasa lega karena akan ada banyak mata kuliah yang dia lewatkan termasuk ujian Tengah semester. Jika dia tidak mengikuti maka Wang Yibo akan kesulitan untuk mengikuti praktek kerja lapangan. Terlebih dia harus memikirkan bagaimana biaya pendidikan nya selanjutnya sementara biaya akhir semester sangat mahal.
"Yibo?"
Terlalu larut dengan pikirannya sampai tidak menyadari keberadaan sang bos.
"Selamat pagi Ge. Maaf tidak mendengar mu."
"Apa yang kamu pikirkan? Terlihat sangat tertekan. Ada yang bisa aku bantu?"
"Hanya masalah kecil. Oh ya, beberapa alat yang dibutuhkan sudah habis jadi butuh yang baru." Wang Yibo berucap.
"Bisa kamu list apa saja yang kurang dan temani aku suatu tempat. Untuk barang yang tadi kamu sebutkan akan di kirim kepada kita."
"Tapi saya belum mandi." Wang Yibo merasa sangat tidak enak membuat sang bos menunggu. Wang Yibo pikir bagaimana membuat pria itu merasa nyaman saat sedang menunggu.
"Gege boleh tunggu didalam," meskipun tidak yakin Pria itu akan menerima tawarannya melihat dari gayanya yang modis namun Yibo hanya menawarkan sebagai sopan santun. Yangyang hanya mengangguk dan ikut masuk. Yangyang pikir tempat tersebut akan terlihat buruk seperti terakhir kali namun ternyata tidak. Sangat bersih, rapi dan harum.
"Gege minum apa?"
"Teh saja." Yangyang berkata sambil melihat seisi ruangan. Bertambah lagi rasa kagum nya terhadap pemuda itu selain mendengar cerita dari Jihoon tentang betapa hebat dan kerennya Wang Yibo. Wang Yibo menyeduh teh sekaligus sepiring nasi goreng yang baru saja dia buat jadi masih panas.
"Kamu bisa masak?"
"Dari kecil aku sudah belajar mengenali bumbu," Wang Yibo mengambil handuk dan masuk kedalam kamar mandi meninggalkan pihak lain yang masih setia dengan rasa kagumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rerwrite The Heart✓
FanfictionWang Yibo dan Xiao Zhan adalah sepasang sahabat yang terpisah oleh karena satu kesalahan fatal yang dilakukan oleh Xiao Zhan. *** Xiao Zhan menyukai perempuan sementara Wang Yibo sebaliknya. Wang Yibo mencintai sahabatnya namun memendamnya hanya ka...