RTH-18

1.6K 153 17
                                    

Happy Reading
.
.
.

Intensitas pertemuan Wang Yibo dan Xiao Zhan semakin jarang terlihat baik di kampus maupun secara pribadi dikarenakan keduanya yang fokus kejar target untuk skripsi karena dua bulan lagi adalah wisuda. Kebutuhan sehari-hari nya juga mulai stabil karena mendapatkan sokongan dari ibunya. Sedikit ada rasa lega juga pikiran nya yang tidak tentu arah antara jujur atau memilih pergi dan memberikan hak kepada Yangyang dan putrinya. Meskipun berat rasanya, namun dia harus melakukan nya.

Xiao Zhan sedang fokus di depan laptopnya sementara Zhenka bermain dengan mainan anak-anak yang dibelikan oleh neneknya. Selama ini Xiao Zhan tidak membelinya karena tidak punya cukup uang.

Brugh

"Zhenka?!" Xiao Zhan melompat kearah bayi yang sudah tergeletak di lantai dengan kepalanya yang terluka. Membawanya dan tanpa berbicara apapun, Xiao Zhan menggendong bayi Zhenka dengan tujuan rumah sakit.

Ouek... Ouek... bayi itu menangis karena kesakitan. Kepalanya sebelum mengenai lantai lebih dulu terbentur ujung ranjang jadi bagian itu berdarah.

"Baby... Sayang..." Xiao Zhan takut. Dia takut terjadi sesuatu yang pernah terhadap bayinya. Darahnya tidak ingin berhenti membuat baju Xiao Zhan basah karena membersihkan terus menerus. Dengan tangan yang gemetar, Xiao Zhan ingin menghubungi ibunya namun jarinya bergerak menekan nama kontak Wang Yibo.

Wang Yibo sedang memperbaiki mobil tiba-tiba mendapatkan panggilan masuk untuk pertama kalinya setelah lebih dari sembilan bulan tersebut. Pria itu melepaskan sarung tangan dan menjawab. Suara tangisan Zhenka lebih dari biasanya ia dengar. Itu suara kesakitan.

"Ma___

"Zhan, ada apa dengan Zhenka? Kenapa suaranya nya sangat keras. Apa terjadi sesuatu?" Entah mengapa hatinya terasa sakit dan seolah bersedih meskipun dia tidak tahu mengapa namun rasanya ingin menangis saja.

Xiao Zhan melihat mama kontak yang seharusnya adalah ibunya, justru yang dia hubungi adalah Wang Yibo. Tidak peduli apapun, yang terpenting adalah seseorang harus mengetahui keadaan Zhenka selain dirinya.

"Yibo... Zhenka... Zhen..."

Wang Yibo semakin dibuat cemas mendengar suara Xiao Zhan yang juga ikutan menangis. Terdengar seperti gemetar oleh karena ketakutan. Wang Yibo melepaskan semua alat di tangan nya dan bertanya lebih serius," bicara perlahan. Zhenka kenapa?"

"Zhenka jatuh dari ranjang dan kepala dua kali terbentur. Kepalanya banyak darah. Aku sekarang menuju Nanjing Hospital."

"Tetap terhubung. Beritahu apapun yang terjadi dengan Zhenka. Aku akan tiba secepatnya," Wang Yibo berbicara dengan tenang meskipun kenyataannya tidak. Namun jika dia panik maka situasi akan lebih runyam karena pikiran nya tidak tenang. Wang Yibo meminta maaf karena menggunakan motor Ducati hitam milik pelanggan nya. Wang Yibo akan membayar kompensasi nya.

"Yibo... Darahnya tidak mau berhenti," seperti yang Wang Yibo perintahkan, Xiao Zhan selalu melaporkan apapun yang pemuda itu perintahkan hingga sampai di rumah sakit yang di maksudkan. Mobil Xiao Zhan berhenti bersamaan dengan motor Ducati berhenti tepat di belakangnya.

"Xiao Zhan?!" Wang Yibo memarkirkan motornya sembarangan dan mendekati ibu dan anak tersebut.

"Yibo..." Ucap Xiao Zhan di sela-sela tangisannya.

Rerwrite The Heart✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang