06. So bad

42 6 0
                                    

Happy reading

*
*
*

Mentari pagi bersembunyi di balik awan yang kelabu, derasnya hujan membangunkan seorang gadis yang tertidur nyenyak.

"Tumben bangun pagi" ucap ibu Zarina yang baru saja memasuki kamar Zarina.

"Hujan" ucap Zarina.

Zarina mengambil handuk dan berjalan menuju kamar mandi. Ia menyalakan kran air agar suara hujan hanya terdengar samar. Zarina menenggelamkan dirinya di bathtub hingga nafas nya hampir habis.

Ia segera memakai handuk dan bersiap ke sekolah. Begitu selesai sarapan, ia memakai cardigan Lilac dan memasang headphone nya untuk meredam suara hujan.

Baru saja ia melangkahkan kakinya keluar rumah, ia melihat Alfarez yang melambaikan tangan dan tersenyum hangat kepadanya. Alfarez menghampiri Zarina dengan payung dan meraka pun pergi ke sekolah dengan mobil, tentu saja yang menyopir bukan Alfarez melainkan orang suruhan ayahnya.

"Gak kedinginan cuma pake cardigan gitu?" tanya Alfarez.

"Dingin, tapi Hoodie sama jaket aku pada di cuci semua" jawab Zarina.

Dalam perjalanan ke sekolah, tidak ada pembicaraan diantara mereka sehingga keheningan menyelimuti. Hujan telah berhenti, merekapun sampai di sekolah. Alfarez menggandeng tangan Zarina sepanjang lorong menuju kelas gadis tersebut.

Langkah Zarina terhenti, Alfarez pun ikut berhenti. Zarina tersenyum sinis melihat Daisy yang berdiri di depannya dengan cardigan yang sama persis seperti miliknya. Bukan hanya cardigan tetapi sepatu mereka pun sama persis.

"Cardigan kalian sama" ucap Rosa, teman Daisy.

Zarina melepas cardigan nya dan membuang cardigan tersebut di tempat sampah yang berada di sampingnya.

"Gue gak suka orang yang ngikutin gaya gue sama persis, jangan Lo kira Alfarez bakal tertarik sama Lo karena gaya Lo sama persis kek gue" bisik Zarina di telinga Daisy.

Zarina menggandeng tangan Alfarez untuk pergi menjauh. Alfarez menatap Zarina khawatir. Mereka pun sampai didepan kelas Zarina, Alfarez melepaskan hoodie miliknya dan memberikan nya kepada Zarina.

"Di pake, kamu kan mudah kedinginan... bisa bisanya kamu malah membuang cardigan kamu" ucap Alfarez mengerucutkan bibirnya.

'Gemes banget sihh' batin Zarina.

"Gak papa, aku bisa beli cardigan yang baru" balas Zarina.

"Tapi itu cardigan kesayangan kamu" ucap Alfarez.

Zarina tersenyum, ia menggenggam tangan Alfarez.

"Kesayangan aku cuma kamu, gak ada yang lain" ucap Zarina.

"Masuk sana, kamu piket kan" balas Alfarez.

Alfarez salah tingkah, ia segera berlari menjauh. Zarina terkekeh, betapa menggemaskannya Alfarez.

"Pacaran terus, sampai lupa piket" sindir Kenzie dari dalam kelas.

"Yang crush nya pacar orang gak diajak" balas Zarina sembari masuk ke kelas.

"Sialan, gue udah buang sampah terus yang lain udah nyapu semuanya, jadi Lo tinggal ngepel aja" ucap Kenzie.

Kenzie dan Zarina berteman lantaran mereka satu kelas, Zarina juga mengetahui Kenzie menyukai Anna.

Setelah selesai melaksanakan piket, Zarina keluar kelas. Ia menatap Alfarez dan Kenzie yang sedang membicarakan sesuatu dengan serius.  Alfarez menatap Zarina yang sedang menatapnya.

Skylove 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang