Happy Reading
*
*
*"Itu Zarina kan?" Tanya Levino.
Alfarez hanya diam ketika melihat Leo dan Zarina terlihat bercanda ria.
Orang yang pertama Zarina temui saat kembali masuk sekolah adalah Leo bukan dirinya.Levino mendorong Alfarez untuk menghampiri Zarina. Pasangan yang satu ini perlu komunikasi.
"Omongin baik-baik sama Zarina, bilang apa yang ada di pikiran lo, jangan cuma diem doang kek gini" ucap Levino.
"Dia pernah bilang buat luangkan waktu buat gue, tapi kenyataannya dia tetep mengutamakan OSIS dan akhirnya dia gak punya waktu luang buat gue" ucap Alfarez sembari berjalan menjauh dari sana.
"Harusnya dari awal lo ngelarang dia masuk OSIS" balas Levino kesal.
"Gue cuma pacar nya bukan mamanya yang bisa ngelarang hal hal yang pengen dia lakuin" ucap Alfarez.
"Tapi lo sering ngelakuin hal hal yang Zarina pengen sampe Lo kehilangan diri Lo sendiri"
"Cinta boleh, tapi jangan mengubah diri Lo jadi orang yang Zarina pengen za! Lo bahkan kehilangan banyak hal cuma demi Zarina" balas Levino.
Alfarez tau itu, ia kehilangan sahabat, teman dan dirinya sendiri hanya untuk tetap bersama Zarina. Ia juga sadar dirinya jadi banyak berubah selama bersama Zarina.
"Daripada Lo selalu nungguin Zarina yang kadang suka tiba-tiba ngilang, mending sekali-kali Lo yang ngilang dan liat Zarina bakal nungguin Lo juga apa gak..." ucap Levino kemudian pergi.
"Dari dulu gue pengen ngelakuin itu tapi entah kenapa gue ngerasa gue bakal kehilangan dia kalo ngelakuin itu" gumam Alfarez,
"Tapi kalo kayak gini terus, gue bakal sakit sendiri" sambungnya.
***
"Alysha! Kamu baik-baik aja?" Ucap Kenzie sembari berlari menghampiri Alysha.
"Abang ngapain lari-lari di rumah sakit" ucap Alysha.
Kenzie menatap dari atas kepala sampai kaki Alysha untuk melihat bagian mana saja yang terluka.
Setelah selesai Kenzie menatap seorang remaja yang sedang bermain ponsel di ranjang sebelah. Kenzie memukul pelan pundak Tristan.
"Kalo aja luka lo lebih dikit dari adek gue, udah gue hajar lo" ucap Kenzie.
"Bang, yang bawa motor ngebut ngebutan tuh adek lu, yang nabrak pohon dan ngebuat gue gini juga adek lo, kok gue yang disalahin" balas Tristan tak terima.
"Lo salah karena gak ngelarang dia, Lo salah karena gak ngejaga dia padahal lo cowok!" Ucap Kenzie.
"Alysha, kok kamu bisa kayak gini?" Ucap Kirana yang baru saja datang.
"Ya bisa lah, namanya juga manusia" ucap Tristan, dengan wajah acuh.
"Yang ditanya siapa, yang jawab siapa" sindir Alysha.
"Kak, jagain mereka berdua dulu, aku mau beli minum" ucap Kenzie.
Kirana mengangguk sebagai jawaban, ia duduk di samping Alysha.
"Bang! Beliin gue juga!" Teriak Tristan.
Kenzie mengacungkan jempol dan melangkah pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Skylove 2
Ficção Adolescente"Langit selalu menjadi saksi tentang cerita kita, tentang kesedihan, tentang kerinduan, tentang penderitaan, tentang kenangan kita, tentang semuanya"