12. Memory

35 3 0
                                    

Happy reading

*
*
*

Seorang gadis tampak mengetuk meja dengan jari telunjuk nya, menandakan ia mulai bosan. Sudah setengah jam ia menunggu namun Kirana tak kunjung datang.

Merasa jenuh, ia pun mengambil tas dan handphone nya lalu pergi meninggalkan cafe tersebut.

Matahari yang begitu terik dan langit biru yang cerah berbanding balik dengan suasana hati Anna. Ia memesan taksi dan menunggu di halte bus terdekat.

Handphone Anna berdering, tertera nama Kirana di sana. Anna mengabaikan telpon Kirana dan mematikan ponselnya.

15 menit telah berlalu, dan taksi yang ia pesan tak kunjung datang. Anna ingin berjalan saja namun matahari yang terik itu tidak mendukung untuk berjalan kaki.

Kenzie memberikan minuman kaleng yang dingin ke Anna. Anna menatap Kenzie yang entah sejak kapan berdiri di depannya. Dengan senang hati ia menerima minuman yang diberikan oleh Kenzie.

Kenzie melihat Anna yang kesulitan membuka minuman kaleng tersebut, Kenzie pun membantu nya.

"Makasih" ucap Anna sembari tersenyum.

Anna merasa sedikit canggung dengan keberadaan Kenzie padahal ia dan Kenzie cukup dekat saat SMP lantaran satu kelas. Setelah SMA, ia dan Kenzie entah kenapa jadi seperti ini.

"Lo ada urusan di sekitar sini?" Tanya Anna.

"Gue abis nganter Alysha ke rumah Dely, dia ada kerja kelompok sama Tristan" ucap Kenzie,

"Lo sendiri?" Tanya Kenzie.

"Gue abis dari cafe, sekarang gak tau mau kemana..." Jawab Anna.

"Gak usah canggung gitu, gue tau Lo bukan cewek yang kalem kek gini" ejek Kenzie.

"Gue dari dulu kalem, yaa!" Balas Anna tak terima.

Kenzie tertawa, Anna masih sama seperti dulu saat mereka SMP.

"Nah gitu, senyum jangan kayak tadi" ucap Kenzie, begitu melihat Anna tersenyum.

Dari seberang Jonathan menatap Anna yang sedang bercanda dengan Kenzie. Mengapa Anna terlihat baik baik saja sedang ia tidak? Itulah yang dipikirkan oleh Jonathan.

"Kalo Lo berantem sama Kenzie, gue gak tau harus memihak ke siapa" ucap Alfarez yang berada di samping Jonathan.

"Jangan karena cewek pertemanan Lo sama Kenzie hancur" sambung Alfarez.

"Gue tau, lagian gue bukan siapa siapa Anna jadi ngapain gue harus berantem sama Kenzie cuma karena dia dekat sama Anna" ucap Jonathan sembari berjalan lebih dulu.

Alfarez sedari dahulu tahu Kenzie menyukai Anna, dan ia juga tahu Jonathan juga sangat menyukai Anna.

Selama ini Kenzie tak ada mendekati Anna karena Jonathan. Alfarez tahu Kenzie akan mendekati begitu Jonathan dan Anna putus, namun ia pikir tak secepat ini.

***

"Eza, kangen!" Teriak Zarina sembari berlari ke arah Alfarez.

Alfarez menunggu Zarina selama setengah jam di taman. Ia sudah beberapa hari tak bertemu dengan Zarina.

Alfarez meletakkan telunjuk nya tepat di dahi Zarina agar gadis itu tak memeluknya. Zarina mundur selangkah dan tersenyum.

"Maaf, aku kangen banget soalnya" ucap Zarina tersenyum lebar.

"Aku juga kangen pake banget"

Alfarez memberikan bucket bunga edelweiss kepada Zarina. Senyum Zarina semakin melebar membuat Alfarez terkekeh.

Skylove 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang