Happy reading
*
*
*Ujian akhir semester pun tiba, seluruh siswa dan siswi Lothlorein high school sibuk membaca buku pelajaran sejak pagi tadi. Semua terlihat serius kecuali sepasang kekasih yang asik menggambar dan mencoret banyak hal di buku pelajaran mereka. Mereka adalah Halwa dan Levino.
"Bisa bisanya kalian malah gak belajar, padahal hari ini ulangan akhir semester lohh" ucap Dely, menghampiri mereka.
"Belajar? Apa itu belajar?" balas Halwa.
"Kalo bisa nyogok kenapa harus belajar?" Sambung Levino dengan wajahnya yang mengesalkan.
Dely hanya menggelengkan kepalanya lelah, lalu melanjutkan membaca buku pelajaran. Ia tidak ingin nilai nya turun.
Bel masuk pun berbunyi, Levino kembali ke kelasnya. Pengawas pun memasuki kelas, membuat semua yang ada dikelas itu tegang. Sebelum mengerjakan, mereka membaca doa sesuai keyakinan mereka.
"Rio, nomer 2 apa jawabannya?" Bisik Halwa kepada teman sebangku nya.
"Tadi di suruh Dely belajar gak mau, jawab cap cip cup aja" balas Rio berbisik.
Halwa mendengus kesal, ia pun menjawab ulangan dengan asal-asalan. Salah itu wajar, manusia kan tempatnya salah.
Ujian hari ini pun selesai, Halwa segera menghampiri Dely untuk mengajak gadis itu ke kantin. Baru saja mereka berdua melangkah, Rio menghentikan mereka.
"Dely, kita ada rapat OSIS sekarang" ucap Rio.
Dely menatap Halwa yang sedang menatap Rio kesal. Halwa jadi tidak ada teman untuk ke kantin. Halwa pun berjalan sendirian ke kantin dengan menghentakkan kakinya. Dely dan Rio pun berjalan beriringan ke ruang OSIS.
Halwa tiba di kantin dan langsung memesan makanan. Ia menatap sekitar dan melihat Levino yang sedang melambaikan tangan kepadanya. Ia pun menghampiri Levino.
"Dely mana?" tanya Roby yang sedari tadi mencari keberadaan Dely.
"Dia ada rapat OSIS, iyakan sayang?" Balas Levino sembari menatap Halwa.
"Kamu kok tau?" tanya Halwa.
"Alfarez sama Zarina kan ikut OSIS, dan mereka gak ada keliatan dari tadi..." Jawab Levino santai.
Mereka pun makan dengan hening. Levino dan Halwa saling menyuapi satu sama lain, Roby dan Jonathan hanya menghela nafas lelah melihat kebucinan mereka.
Beberapa menit pun berlalu, mereka sudah selesai makan dan ingin beranjak pergi. Namun, mereka hanya berdiri begitu melihat Dely dan Rio yang berjalan beriringan memasuki kantin. Levino, Halwa, dan Jonathan reflek menatap Roby.
"Makanya jadian, ntar keburu direbut orang" sindir Levino.
Wajah Roby yang tadinya datar semakin datar. Jonathan hanya menepuk pundak Roby dan berjalan keluar. Halwa dan Levino pun ikut berjalan keluar meninggalkan Roby yang masih menatap Dely dan Rio.
Roby berjalan mendekat ke Dely dan Rio yang sedang asik mengobrol. Ditengah kerumunan orang, ia memegang pergelangan tangan Dely. Begitu banyak mata yang melihat ke arah mereka. Rio menatap tangan Roby dan Dely dan tersenyum tipis tanpa ada yang menyadari.
"Gue boleh pinjem Dely bentar?" ucap Roby sembari tersenyum ramah.
"Aku mau makan dulu, nanti yaa?" balas Dely.
Rio melepaskan genggaman tangan Roby, membuat Roby menatap Rio tajam.
"Tapi kalo penting, aku makannya nanti aja" sambung Dely.
KAMU SEDANG MEMBACA
Skylove 2
Teen Fiction"Langit selalu menjadi saksi tentang cerita kita, tentang kesedihan, tentang kerinduan, tentang penderitaan, tentang kenangan kita, tentang semuanya"