Aku Jodohmu

AJ-8

Note :
AJ-7 ada di KK ya
Yang mau baca bisa klik link karyakarsa aku di profil

Happy Reading ❤️

***

"Maaf, Nis. Aa ketiduran." Ucap Eza salah tingkah.

"Iya, sama. Tadinya aku mau tidur di sofa." Sahut Nisa sama salah tingkahnya seperti Eza.

"Hmm jam berapa sih ini? Mau siapa dulu mandinya? Aa dulu atau kamu dulu?" Cepat-cepat Eza beranjak bangun.

"Aku dulu ya?!" Pinta Nisa yang ingin segera berlalu dari hadapan Eza.

"Iya boleh." Angguk Eza.

Nisa pun segera beringsut turun dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi setelah sebelumnya sempat mengambil pakaian ganti dari dalam lemari.

Selama menunggu Nisa di kamar mandi, Eza memilih kembali berbaring di atas tempat tidur sembari menatap langit-langit, sudut bibirnya mendadak terangkat saat ingat kejadian bersama Nisa beberapa jam yang lalu.

***

"Ya ampun ini orang Jakarta." Sambut Winda saat melihat putra dan putrinya tiba.

"Ibu...." Nisa segera menyalami juga memeluk Winda. Winda membalas pelukan tersebut bahkan dikecupnya pipi kiri dan kanan Nisa penuh kasih.

"Bu..." Sapa Eza yang lalu ikut menyalami Winda pasca Nisa melepaskan pelukan terhadap ibu sambungnya itu.

"Gimana kabar kalian?" Tanya Winda pada keduanya.

"Baik, Bu." Jawab Eza yang diangguki Nisa.

"Nah yang pelatihan, gimana?" Tanya Winda khusus pada Nisa.

"Lancar, Bu."

"Syukurlah." Ucap Winda lega saat mendapati putra dan putrinya memang tampak baik-baik saja.

"Nisa ke kamar dulu ya?" Pamit Nisa.

"Iya." Winda mengangguk begitu juga Eza.

"Aman kan, A?" Winda memastikan.

"Aman, Bu." Jawab Eza yang membuat Winda semakin lega dan tenang.

***

Semua kembali seperti semula, Eza di Jakarta dan Nisa di Sukabumi. Nisa pun kembali bekerja di kantor cabang Sukabumi.

"Tuh anak baru makin gaya. Liburan di Bali, belum apa-apa udah dikirim pelatihan, nolak fasilitas pelatihan soalnya dengar-dengar stay di apartemen. Sekarang ganti handphone dong. Si puluhan juta." Nyinyir Nira.

"Jangan-jangan....."

"Kayaknya sih...." Nira manggut-manggut. "Nyambi." Lanjutnya.

Nada sumbang terus terdengar. Awalanya Nisa menelan saliva saat mendengar gosip mengenai dirinya tapi saat semakin nyaring terdengar, bergaung ke mana-mana, ia kalah.

"A, Nisa cerita sesuatu nggak sama kamu?" Tanya Winda cemas.

"Nggak. Memangnya ada apa, Bu?" Mendadak perasaan Eza tidak enak.

"Nisa kayak lagi ada masalah."

"Masalah gimana, Bu?"

"Beberapa hari ini murung terus, makan juga sedikit. Ibu bahkan pernah mergokin dia nangis diam-diam di kamar."

"Nggak sih, Nisa nggak cerita apa-apa ke Eza. Nanti Eza kontak dia coba."

"Iya, coba kamu telepon terus tanya. Siapa tau sama kamu mah mau cerita. Ibu khawatir."