Chapter 1

1.4K 78 0
                                        


Happy Reading

Di pagi hari yang tidak terlalu cerah, seorang gadis cantik baru bangun dari tidurnya.

"eughh.." lengguh gadis itu yang baru bangun dari tidurnya. Ia duduk di sisi ranjang untuk mengumpulkan nyawanya sebelum ia bersiap-siap untuk mandi. Selesai mandi ia pun turun kebawah untuk sarapan bersama keluarganya.

Freya, gadis itu tersenyum tipis saat melihat keluarganya bercanda tawa di meja makan tanpa ada dirinya.

Freya adalah gadis yang mempunyai sifat penyayang, baik, dan peduli pada orang di sekitarnya, namun sifat keluarganya berbanding terbalik dengan dirinya.

Tanpa disadari butiran air jatuh membasahi pipi gadis cantik itu, ia pun menyeka air matanya dan berjalan menuju keluarganya di meja makan.

Saat akan mendekat ke arah meja makan, sebuah teriakkan terdengar nyaring di ruang tersebut hingga membuat gadis itu kaget dan terdiam.

"Mau apa kamu kesini anak sialan.!!"ucap seorang wanita berumur 38 tahunan yang ternyata itu adalah mamah kandung dari gadis itu. AYANA DEALOVA

"A-aku m-mau sarapan mah." ucap Freya dengan suara terbata-bata.

"PERGI KAMU, kamu membuat nafsu makan saya jadi hilang.!!" Ucap Aya.

"Cukup mah, biarkan dia ikut sarapan bersama kita." Ucap papah kandung Freya. DERGAN AVIRENDRA

"Terserah kamu pah." Ucap aya sambil berdiri, kemudian melenggang pergi dari meja makan.

Chika menatap sinis ke arah Freya, karena adiknya itu membuat Aya ralat-mamahnya pergi meninggalkan area meja makan.

Freya yang menyadari tatapan sinis dari kakaknya hanya bisa menundukkan kepalanya dan menahan agar air matanya tidak jatuh.

Dergan yang melihat Freya ketakutan pun langsung menghampiri putri bungsunya itu.

"Udah gapapa, ada papah disini.. Jangan takut ya." Ucapnya sembari mengusap lembut rambut Freya.

Freya yang diperlakukan seperti itu oleh papahnya pun mengangguk dan tersenyum.

"Yuk sarapan." Ajak Dergan pada putri bungsunya.

"Udah siang pah, takut telat.. Nanti aku makan di kantin aja." Ucap Freya.

"Emm yaudah, yuk papah anterin kamu ke sekolah.. Sekalian papah mau berangkat ke kantor" Ajak Dergan.

"Ngga ngerepotin papah?" Tanya Freya.

"Ngga lah, sayang." Jawab Dergan.

"Yaudah, yuk pah" Ajak Freya.

"Let's go." Jawab Dergan sembari menggandeng tangan putri bungsunya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



















Segini dulu, sekalian mau nyusun alurnya.. semoga suka.
Jangan lupa buat vote ya..
Kalo ada yang typo kasih tau

Semua luka ituTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang