"Haii." Sapa Freya pada teman temannya, dengan senyumannya.
"Haii Frey." Balas mereka. Membalas senyuman Freya.
"Eh kamu kenapa, kok matanya sembab gitu..?" Tanya Oniel.
"Hah iya, sembab banget." Heboh Christy.
"Biasa aja kali Toy." Ucap Zee menatap malas ke arah Christy.
"Apasih Zizoy nyambung aja." Ucap Christy kesal.
"Iyaa, itu kenapa kok bisa kaya gitu Frey..?" Timpal Adel.
"Panjang ceritanya." Jawab Freya.
"Ceritain kenapa bisa kaya gitu.." Ucap Oniel.
"Iya iya, aku ceritain." Ucap Freya.
"Jadi gini.." Belum sempat menceritakan kronologi tentang penyebab matanya yang menjadi sembab, tiba tiba.. Datang guru yang akan mengajar kelas mereka.
Rasa penasaran mereka pun tertunda karena guru mereka sudah tiba.. "Masalah" kalo kata si Christy.
*Bel istirahat.. Kring kring
"Ngeselin banget tuh orang, pake nongol dadakan kaya tahu bulat." Ucap Christy.
"Ya ngga tahu bulat juga kali Toy, tapi ada benernya sih hahaha." Tawa Zee, membuat semuanya ikut tertawa.
"Kekantin yuk.." Ajak Adel.
"Yukk, kompak ZoyToy.
"Yuk Frey." Ucap Oniel sambil menggandeng tangan Freya.
*Di kantin.
"Mau pada pesan apa..?" Tanya Zee
"Kaya biasanya Zoy." Ucap Oniel dan Adel.
"Kamu juga Frey?" Tanya Zee.
"Aku ngga Zoy, aku masih kenyang." Jawab Freya.
"Kenyang? Kamu aja belum makan loh Frey" Ucap Oniel.
"Udah, pagi tadi kan." Jawab Freya.
"Kan pagii Freyaa, ngga ngga kamu harus makan." Ucap Oniel.
"Masih kenyang Niel.." Rengek Freya.
"Ngga, pokonya kamu harus makan titik." Paksa Oniel.
"Huftt yaudah deh." Pasrah Freya.
"Pesenin aja Zoy, kaya biasanya." Ucap Oniel pada Zee.
"Oke siap, yuk Toy pesen." Ucap Zee.
"Iya, ayo." Ucap Christy.
**
"Nih makanannya." Ucap Zee, sambil memberikan pesanan teman temannya.
"Makasih Zoya, Toya." Ucap mereka.
"Sama sama." Ucap ZoyToy.
"Kenapa cuma diliatin makanannya.?" Tanya Oniel pada Freya.
"Iyaa, ini aku makan kok." Ucap Freya, berusaha untuk memakan makanannya.. Padahal ia sedang tidak nafsu untuk makan, bahkan ia juga berbohong tentang sudah makan pagi tadi.
Oniel tersenyum ketika melihat Freya yang selalu mendengarkan ucapannya.
Selesai makan..
"Jadi gimana Frey kronologinya." Ucap Oniel, mendapat anggukan setuju dari teman temannya.
"Kemarin aku nangis seharian." Ucap Freya.
"Kenapa..?" Ucap Oniel, dan kembali mendapat anggukan dari teman temannya.
"Selagi ada kita, kita pasti akan selalu buat kamu bahagia.. Gimanapun caranya." Lanjut Oniel, dan yang lain mengangguk setuju.
"Sebenarnya, kehadiran kalian di hidupku juga sudah membuatku bahagia.. Makasih ya, kalian selalu ada. Selalu bisa jadi tempat bersandar yang nyaman.. Ketika dunia aku ngga baik baik aja, aku bersyukur punya teman sebaik kalian. Bareng bareng terus yaa.. Jangan ada yang pergi, aku gamau kebahagiaan aku pergi. Ucap Freya tersenyum.
Sedangkan yang lain sudah menangis mendengar semua ucapan itu, menurut mereka.. Freya adalah teman mereka yang paling kuat, karena mungkin mereka tidak akan bisa sekuat Freya.
Merekapun menghampiri Freya, berpelukan bersama untuk menyalurkan rasa kasih sayang dalam pertemanan mereka.
"Ya walaupun aku tau, ngga ada yang abadi di dunia ini.. Karena semuanya suatu saat pasti pergi." Lirih Freya yang kini ikut meneteskan air matanya.
"Jangan ngomong kaya gitu Freya, kita pasti akan selalu bersama.. Meski takdir memisahkan kita." Ucap Oniel sembari menyeka air mata Freya.
Freya pun kembali memeluk Oniel, menurutnya Oniel adalah teman yang paling mengerti tentang dirinya. Bahkan ia pernah berharap jika ia memiliki kakak seperti Oniel.
"Dih nangis alay banget." Ucap Chika yang datang bersama teman temannya, ketika melihat Freya menangis di pelukan Oniel.
"Jangan gitu Chik, dia adek lo.. Seharusnya lo yang nenangin dia." Ucap dey.
"Males." Singkat Chika, kemudian pergi meninggalkan meja Freya dkk.
"Yang sabar ya Frey, kak Dey yakin kok kalo suatu saat nanti kakak kamu itu pasti sayang sama kamu, bahkan gamau sampai kehilangan kamu. Jangan pernah menyerah untuk itu ya.?" Ucap Dey, Sambil mengusap lembut rambut Freya. Dan mendapat anggukan dari Freya.
"Makasih kak Dey." Ucap nya sambil tersenyum.
"Iyaa, sama sama." kakak ke kelas dulu ya." Ucap Dey.
"Iya kak." Balas Freya.
Dey dkk pun pergi meninggalkan meja Freya dkk.
"Bentar lagi bel nih, yuk ke kelas." Ucap Adel.
"Yuk." Balas mereka.
Merekapun pergi menuju kelasnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jika aku bisa aku ingin selalu ada disini bersama kalian.. Tapi aku juga tak tau sampai kapan aku bisa bertahan." -Freya Avirendra.
Jangan lupa vote ya.. Biar author semangat nulis ceritanya.