Chapter 6

798 65 5
                                        


Happy Reading..

Setelah melalui pembelajaran di dalam kelas akhirnya bel pulang pun berbunyi...

*Di parkiran

"Hahaha, lucu banget tuh orang." Tawa Christy, diikuti teman temannya.

"Haha.. bisa bisanya itu orang jalan sambil main hp, kan jadi nabrak pak Arip." Timpal Zee.

"Iya haha, mana nabraknya guru killer.. Kena ceramah dadakan kan jadinya." Ucap Christy.

"Hahaha" Tawa mereka.

Beberapa saat setelah tertawa.

"Frey, pulang bareng aku yuk." Ajak Oniel.

"Loh, aku naik ojek aja Niel." Ucap Freya.

"Udah, gaada penolakan." Ucap Oniel.

"Ayokk ke mobil aku." Lanjutnya, sembari menggandeng tangan Freya. Freya pun hanya bisa pasrah ketika Oniel sudah memaksanya.

"Guys kita pulang duluan ya." Ucap Oniel dan Freya dari dalam mobil.

"Kalian bareng?" Tanya Adel.

"Iyaa, aku yang ajak Freya buat pulang bareng."jawab Oniel.

"Yaudah hati hati di jalan."ucap Adel.

"Iya byee." Ucap Freya dan Oniel.

"Byee." Balas mereka.

dan mereka pun pergi meninggalkan area parkiran sekolah.

*Di jalan

"Kita mau kemana? ini bukan arah rumahku." Ucap Freya, ketika sadar bahwa jalan yang di lalui bukan jalan menuju rumahnya.

"Kita bakal ke rumah aku, sebelum itu aku mau ke supermarket dulu." Ucap Oniel.

"Mau beli apa?" Tanya Freya.

"Ada deh." Ledek Oniel.

"Dih gajelas." Ucap Freya dengan mengerucutkan bibirnya, membuat Oniel gemas sendiri melihat tingkah bocil disebelahnya.

"Gausah gemes gemes, nanti aku gigit mau?" Ancam Oniel, sembari terkekeh.

"Gak." Ketus Freya.

Sesampainya di supermarket mereka langsung masuk kedalam untuk membeli keperluan mereka.

Setelah selesai berbelanja, merekapun pergi meninggalkan area supermarket.

*Sesampainya dikediaman keluarga Bumantara.

Baru mau mengetuk pintu, tapi pintu sudah lebih dulu terbuka dan memperlihatkan seseorang dengan wajah khawatirnya.

"Kamu ini kemana aja sih udah sore gini baru pulang." Ucap Veranda khawatir.

"Yaa.. Maafin bun tadi mampir dulu ke supermarket beli cokelat buat bocil satu ini.." Ucap Oniel.

"Enak aja di bilang bocil aku tuh udah SMA tauuu." Bela Freya, dengan muka yang terlihat kesal. Tapi justru malah terlihat gemas.

"Iya in aja deh biar seneng, dasar bocil.." Ucap Oniel dengan gumam di akhir perkataannya.

"Udah-udah, masuk yuk udah mau malam kalian juga pasti capek, dah sana masuk terus mandi.. kak nanti kamu pinjemin piyama kamu buat Freya." Ajak veranda. "ehh.. Gak usah repot-repot Tante aku pake baju ini lagi aja gak papa." Ucap Freya.

"Jangan tante, panggil bunda aja yaa.." Ucap Veranda lembut.

"I-iya bunda, tapi Freya gapapa kok pake seragam ini lagi." Keukeuh Freya.

"Bunda ngga nerima penolakan, dah yuk masuk." Putus veranda, "udah kamu ikutin aja kata bunda, bunda gak suka kalo ada yang nolak, lagian kamu juga udah aku anggap adik kok, bunda juga pasti udah nganggap kamu anaknya." Bisik Oniel.
"Semenjak pertama kali kamu main kesini, bunda udah nganggap kamu sebagai anaknya." Lanjut Oniel.

"Bukanya masuk malah bisik bisik."Ucap Veranda menatap aneh kearah Freya dan Oniel.

"Hehe iya Bunda." Ucap Freya dan Oniel cengengesan

Ketika mereka masuk dan berjalan ke arah ruang keluarga, Oniel terkejut ketika melihat ayahnya sudah pulang.

"Ehh.. Tumben ayah udah pulang?" Tanya Oniel.

"Iya soalnya ayah kangen sama masakan bunda kamu."jawab Galvin, suami dari bunda veranda.

"Gini nih kalo udah bucin ngga ketolong, parah." Ejek Oniel. "Biarin dari pada kamu udah SMA masih aja jomblo, ehh kak.. itu Freya kenapa ngga di ajak ke kamar dulu." Ucap Galvin, baru sadar jika di sana juga ada Freya.

"Lah, kan Ayah duluan yang kagetin aku, jadinya aku lupa." Ucap Oniel dengan muka polosnya.

"Enak aja, kok jadi Ayah yang di salahin.. kan kamu duluan yang ngajak Ayah ngobrol, Freya sini Ayah mau ngomong." Ucap Galvin pada Freya dan Freya pun menghampiri.

"Iya kenapa y-yah?" Tanya Freya.

"Kamu pasti belum terbiasa manggil ayah sama bunda ya.. Dibiasain ya, anggap kita sebagai orang tua kedua kamu, begitupun kita yang sudah menggangap kamu sebagai anak serta adik dari kak Oniel." Bisik Galvin.

"Kamu sabar ya punya temen kaya kak Oniel, agak liar sifatnya." Ucap Galvin dengan mengejek anak semata wayang nya.

"Dih apa apaan, di kira Ayah aku ini monyet dari hutan apa liar gitu." Ucap oniel dengan nada kesal. "Yaa lagian sifat kamu tuh yaa.. liar banget." Ucap Galvin.

"Hahaha maaf aku ketawa habisnya Ayah sama kak Oniel lucu." Ucap Freya tertawa.

"K-kak?" Kaget Oniel.

"Iyaa, Kak Oniel. Jawab Freya tersenyum.

Mendengar jawaban Freya, Oniel pun memeluk Freya erat..
Dan dibalas oleh Freya.

Veranda dan Galvin yang melihat pemandangan itupun ikut tersenyum, dan tanpa sadar ada benih air yang menetes dari pipi mereka.

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*
*
*
*
























Kak? Sebahagia ini ya punya adik? Kakak kakak yang tidak bersyukur mempunyai adik, apakah mereka kakak yang bodoh? -Oniel.

Ayah, Bunda, kakak? Bahagia? Seharusnya ini yang aku dapatkan dari keluarga kandung aku.. Tapi justru aku mendapatkannya dari orang yang berbeda. -Freya.

Sebahagia itu kamu kak, punya seorang adik.. Meski bukan adik kandung, kami harap kamu menyayanginya dengan sepenuh hati. -Veranda & Galvin.




Sebelumnya maaf guys, minggu kemarin ga sempet bikin chapter.. Gatau kenapa bawaannya sedih terus semenjak Ka chika last show, belum lagi masalah yang lain.. Jadi maaf banget yaa, jangan lupa votenya.


Semua luka ituTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang