Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nyatanya, apa yang sudah terjadi, tidak akan bisa lagi untuk diulang. Tentang bagaimana, mengapa, dan kenapa. Jika semesta sudah menunjukan kenyataannya, dan Tuhan sudah menetapkan takdirnya, tidak ada lagi yang bisa melawan, mereka hanya mampu menerima. bisa atau tidaknya, itu urusan mereka.
Sudah seminggu, sejak Freya dinyatakan koma.
"Sampai kapan, dek?"
"Sampai kapan kamu menguji kak Oniel, dengan sabarnya menunggu."
"Brengsek." Lirih Adel saat melihat temannya terbaring lemas.
"Tolong tetap ada ya, Fre.. Kita semua kangen." Ucap Zee, dengan air mata yang mengalir.
Sedangkan Christy, ia menangis di pelukan Oniel.
Tak lama kemudian.. Oniel merasakan ada pergerakan di telapak tangan milik Freya, ketika Oniel menggenggamnya.
"K-kak.." Lirih Freya, sangat lirih.
"Iya, kenapa sayang?" Balas Oniel.
"Ada yang sakit? Kak Oniel panggil dokter, ya?" Tanyanya.
Freya menahan lengan Oniel.
"Gausah, kak.. Freya gapapa kok." Lirih Freya.
Oniel memeluk Freya.
"Kak Oniel kangen banget sama kamu dek."
"Jangan pernah biarin kak Oniel nunggu lagi, ya?"
"Kak Oniel ngga kuat jika harus menahan rindu."
Freya terkekeh.
Adel, Zee dan Christy pun bergabung memeluk Freya.
"Cepet sembuh ya, semuanya kurang kalo gaada kamu, fre." Ucap Zee.
"Iyaa, aku usahain. Tapi.. Kalo nanti ternyata aku gagal, tolong maafin aku, ya?" Ucap Freya menatap Zee dengan tulus.
"Kalo kamu pergi, kita gaakan maafin kamu. Gaakan!!" Ucap Christy. Ia kembali menangis, saat mengingat Freya didiagnosis gagal jantung.
Melihat temannya menangis, Freya pun langsung menarik Christy kedalam dekapannya.
Hangat. Christy takut kehangatan ini akan hilang.
"Tenang aja, kalaupun nanti raga aku udah gaada lagi di dunia ini, aku akan selalu ada di hati kalian. Sampai kapanpun itu." Lirih Freya.
Christy yang mendengarnya, sontak mengeratkan dekapannya.
Setelahnya, mereka saling membalas rindu.
1 minggu tidak bertemu, mereka sudah serapuh itu. Bagaimana jika selamanya tidak ada lagi kesempatan untuk bertemu?
"Maafin Freya, ya?" Lirih Freya.
"Maaf, kenapa?" Tanya mereka.
"Gapapa, cuma mau minta maaf aja, hehe." Ucap Freya cengengesan.
"Anehnya udah balik, haha." Kekeh Oniel.
"Yeuu." Kesal Freya.
**
Malam yang cerah. bintang seakan menari, Memperlihatkan kerlap-kerlipnya yang indah. Bulan pun tak kalah, ia bersinar sangat terang memberi bahagia kepada siapa saja yang melihatnya.
Malam itu Freya berada di balkon rumah sakit itu. Ia menatap langit penuh harapan dan kerinduan. ia rindu dengan seseorang yang sudah pergi. dan ia juga berharap akan ada bahagia sebelum ia menyusul pergi.
"Dek.." Ucap seseorang di belakang Freya.
Freya pun berbalik menatap seseorang yang memanggilnya.
"Kak Oniel?"
"Diluar dingin loh, nanti masuk angin." Ucap Oniel.
Oniel pun berjalan mendekat kearah Freya.
Baru saja sampai, ia sudah dibuat terkesan dengan keindahan langit malam itu.
"Liat kak, mereka indah kan?" Ucap Freya sembari menunjuk ke arah beberapa bintang yang bersinar sangat terang.
"Itu namanya bintang Sirius, dek." Ucap Oniel.
"Bintang Sirius?"
"Iyaa, Bintang Sirius itu bintang yang paling terang." Jelas Oniel.
"Ohh, gitu kak." Balas Freya.
"Aku juga pengen jadi bintang Sirius, kak." Ucap Freya antusias.
"Biar bisa menerangi malam orang-orang yang aku sayang."
"Kak, kalo suatu saat nanti kak Oniel kangen sama Freya, tapi Freya udah gabisa kak Oniel temuin.. Kak Oniel Cari bintang Sirius di seluruh penjuru langit, ya?"
"Anggap aja itu Freya yang akan memberikan kebahagiaan pada siapa saja yang melihatnya." Lanjut Freya. Ia terlihat sangat antusias.
Sedangkan Oniel.. Ia menatap Freya penuh makna, banyak tersirat kebahagiaan dan ketakutan.
Bagaimana jika seseorang yang berada disampingnya, tidak bisa lagi ia temukan?
Beberapa hari kemudian, Freya sudah diperbolehkan untuk pulang. Namun, ia harus rutin memeriksa keadaannya untuk kesembuhannya. (Semoga)
*Dikediaman milik keluarga Bumantara.
"Kamu yakin, besok mau berangkat sekolah?" Ucap Vera
"Iyaa bunda, Freya kangen sekolah dan orang-orangnya."
Sejujurnya Freya kangen dengan Chika. Apa yang ada dipikiran Freya? Padahal Chika yang sudah membuatnya menderita.
"Tapi, yakin kamu udah gapapa?" Ucap Vera, menatap intens
"Yakin, bunda."
Disini Oniel sama Galvin udah tidur ya guys.. Kalo Oniel masih bangun, bisa perang mereka.
"Tapi kayanya, aku gabakal dibolehin deh sama kak Oniel." Ucap Freya dengan raut wajah yang langsung berubah sendu.
"Tenang aja, nanti bunda yang bujuk kak Oniel." Ucap Vera sembari mengusap lembut puncak kepala Freya.
"Makasih bunda, cup." Cium Freya pada pipi Vera.
Setelahnya Freya pun langsung bergegas menuju kamar, karena ternyata sudah larut malam.
"Gemess.. hidup lebih lama ya, peri kecil bunda."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.