Rintik gerimis mulai turun, terdengar tetesan air dan dentingan jam dinding yang sudah menunjukan pukul 22.10.
*Di dalam kamar Oniel.
"Kamu lagi ngapain sih?" Tanya Freya dari ranjang empuk milik Oniel, saat melihat Oniel duduk di meja belajarnya.
"Hemm, baca komik." Jawab Oniel, tanpa menoleh ke arah Freya.
"Dih, komik muluu." Kesal Freya.
"Kenapa emangnya?" Tanya Oniel.
"Huhh, ga gapapa." Ketus Freya.
"Dih, aneh." Cibir Oniel.
"Oh iya, aku belum ngabarin papah aku Kalo aku dirumah kamu." Ucap Freya panik.
"Loh kok bisa?" Tanya Oniel.
"Lupaaa." Jawab Freya.
"Yaudah gih, kabarin." Ucap Oniel.
Freya mencoba menelfon papahnya..
"Duhh, gada sinyal lagii." Ucapnya panik, karena takut papahnya mengkhawatirkan dirinya.
"Gimana nii?" Lanjutnya mulai menangis.
"Lah kok nangis sih?" Ucap Oniel menghampiri Freya, dan membawa Freya kedalam dekapannya.
"Udah tenang aja, papah kamu pasti tau kamu baik baik aja." Ucap Oniel berusaha menenangkan.
"Justru itu niel, aku takut kalo yang dipikiran papah aku sebaliknya hikss." Ucap Freya.
"Aku takut papah sampe nekat nyari aku, apalagi hujannya makin deres hikss." Tangis Freya.
"Huss, jangan mikir kaya gitu, udah cup cup.. Udah malem, tidur ya bocill." Ucap Oniel.
"Hmm, aku lagi serius loh." Kesal Freya.
"Ya makanya jangan terlalu dipikirin, nanti malah gabisa tidur loh.. Udah udah bobo sini." Ucap Oniel, sembari merebahkan tubuh Freya.
"Disuruh bobo kok malah bengong, gajelas banget sih." Heran Oniel, saat melihat Freya malah bengong sambil menatap ke arah pintu balkon kamar Oniel.
"Aku mau papahh." Rengek Freya.
"Iyaa besok ketemu papah yaa." Bujuk Oniel.
"Gamau, maunya sekarang." Pinta Freya.
"Gabisa dong, kan hujann bocil." Ucap Oniel.
"Mau puk puk papah kak Oniell." Rengek Freya.
"Hah krupuk?" Bingung Oniel.
"ih, puk pukk" Kesal Freya.
"Puk puk, apaan?" Polos Oniel.
"Puk pukk." Ucap Freya kesal, sembari menepuk nepuk punggungnya sendiri.
"Oh ditepuk tepuk, santai aja dong cil.. Gausah ngegas gitu." Ucap Oniel, meledek.
"Ngeselin banget sih." Kesal Freya.
"Hehe, sini sini aku puk pukin.. Tapi tidur yaa." Ucap Oniel.
"Iyaa kak Oniel." Jawab Freya.
"Pinter."
**
*Ruang keluarga Avirendra
"Mau kemana pah?" Tanya Aya.
"Mau nyari Freya." Jawab Dergan.
"Hujannya deres loh pah, besok aja nyarinya." Timpal Chika.
"Gabisa." Ucap Dergan, mulai meninggalkan Aya dan Chika.

KAMU SEDANG MEMBACA
Semua luka itu
Diversos"Tak apa jika aku terluka, asal orang-orang yang aku sayang selalu bahagia."