Sabtu 19 Juni, 2021
"Kamu yakin, udah sembuh?" Ucap Oniel khawatir.
Freya terdiam sejenak..
"Aku ngga mau buat kalian sakit, aku tau kalo penyakit ini gaakan bisa sembuh." Batin Freya.
"Aku cuma pura-pura sembuh, untuk sekedar melanjutkan hidup. dan jika diberi kesempatan, aku ingin lebih dulu merasakan sesuatu yang masih dan selalu aku nantikan, sebelum akhirnya waktuku habis." Lanjutnya.
"Yakin, kak Oniel." Balas Freya dengan senyum miliknya.
Setelah sekian lama, akhirnya Oniel bisa kembali melihat senyuman itu. Senyuman yang selalu indah, senyuman yang selalu bisa membuat siapa saja yang melihatnya bahagia.
*SMA Cerdas 48
"Kamu udah sembuh, Fre?" Girang mereka.
"Udah dong, Freya gituloh." Cengenges Freya.
"Yeuu, bocil." Ucap Oniel.
"Hahaha"
"Eh pulang sekolah nanti.. kita main ke taman yuk, aku pengen liat senja." Ajak Freya pada teman-temannya.
"Ayo.. tapi apa boleh kamu kecapean, Fre?" Tanya Zee.
"Emm, gapapa Zee.. Tenang aja." Balas Freya.
"Tapi jangan lama, ya?" Ucap Oniel Intens.
"Ihh, kan aku pengen liat senja, kak Oniel." Bantah Freya.
"Kalo cuma sebentar, gabisa liat dong." Lanjutnya.
"Yaudah, terserah." Final Oniel.
"Kak Oniel, marah?" Ucap Freya, pelan.
"ngga" Singkat Oniel.
"Kalo gaboleh, gapapa kok." Lirih Freya, menatap Oniel sendu.
"Bukan gaboleh, dek. Tapi kakak itu takut kamu kenapa-napa." Jelas Oniel.
"Kamu itu belum sembuh total." Lanjutnya.
"Iya, kak Oniel.. Maafin Freya." Ucap Freya sembari menunduk.
"Iyaa, gapapa." Balas Oniel.
"Ututu, sini peluk." Lanjutnya.
*Sepulang sekolah mereka mampir di taman dekat perumahan.
Taman yang indah, banyak bunga cantik yang mekar. Pepohonan yang hijau, udaranya juga sejuk. Asri sekali.
"Sejuk.." Ucap Freya.
Ini kali pertama Freya pergi ke taman bersama orang-orang yang selalu menemaninya.
"Dulu, aku kalo ke taman selalu sendiri." Ucapnya.
"Tapi, kan. Sekarang, ada kita." Balas mereka.
"Jangan pernah pergi, ya?" Ucap Freya.
"Cuma kalian, yang aku punya saat ini." Lanjutnya.
"Kita gaakan pergi ninggalin kamu, Fre." Ucap Zee, tulus.
"Aku sayang kalian, semoga waktu kita masih lama, ya?" Batin Freya tersenyum tipis, sembari menatap mereka.
Merekapun saling berpelukan, saling mengucap kata tentang "semoga masih lama, dan tetap ada."
Tapi kita tidak pernah tau waktu kita di dunia kan?
"Aku tidak ingin banyak berharap, tapi semoga."
"Semoga aku bisa merasakan bahagia ini, lebih lama lagi." Lanjutnya.
"Aku mau ke toilet dulu, ya?" Pamit Freya, pada mereka.
"Kakak anterin, ya?" Ucap Oniel.
"Gausah kak, aku sendiri aja." Keukeuh Freya.
"Kakak ngga nerima penolakan." Keras Oniel.
"Hmm, yaudah kak." Pasrah Freya.
Mereka pun berjalan bersama menuju ke toilet.
Sesampainya di toilet..
"Jangan lama-lama, dek." Ucap Oniel. Merasa takut menunggu diluar sendirian.
"Yeuu, disuruh jangan ikut." Ucap Freya.
"Yaudah, sana cepet ah."
"Iyaaa ah, bawel."
Beberapa menit kemudian..
"Lama banget.." Kesal Oniel.
"Ya maap, namanya juga mules.. hehe." Cengenges Freya.
"Yaudah, yuk balik ke temen-temen." Lanjutnya.
"Eh.. bentar bentar, kakak mau buang air kecil." Ucap Oniel, kemudian langsung berlari ke dalam toilet.
"Main nyelonong aja, huh." Ucap Freya. Kemudian ia duduk di bebatuan dekat toilet.
Beberapa saat kemudian..
Ada seseorang yang menggenggam tangan Freya dari belakang. Sebelum Freya berteriak, seseorang itu sudah lebih dulu membungkam mulut Freya..
Seseorang itu membawa Freya menjauh dari toilet.
Karena nafas yang sesak, dan tenaga yang sudah melemah Freya pun pingsan di genggaman seseorang itu.
Siapa seseorang yang dimaksud? Apakah penculik?
KAMU SEDANG MEMBACA
Semua luka itu
Diversos"Tak apa jika aku terluka, asal orang-orang yang aku sayang selalu bahagia."