Freya tidak berdaya. Penculik itu membawa Freya.
Namun.. Sebelum dia memasukan Freya ke dalam mobil hitam.
Ada seseorang yang dengan cepat menyerangnya. Sehingga membuat penculik itu jatuh tersungkur.
"Siapa, lo!!" Teriak penculik itu.
Seseorang itu tidak menjawab, ia menyenderkan Freya pada pohon besar yang berada disampingnya.
"Jawab!!" Bentak penculik itu.
"Berisik, sini maju." Ucap seseorang itu.
"Nantangin gue, lo?!!"
Bugh
Bugh
Bugh
Saat mereka sedang berkelahi, Freya tersadar.
"Kak-Chika?" Lirihnya.
Namun setelahnya, ia kembali pingsan.
"Lemah, lo." Ucap seseorang itu.
"Sialan.." Ringis penculik itu.
Penculik itu pun kabur..
Seseorang itu pun merangkul Freya. Dan membawanya ke tempat yang lebih aman.
Saat di pertengahan jalan..
Oniel, Zee, Christy dan Adel pun datang.
"C-Chika?" Kaget Oniel, saat mengetahui bahwa seseorang yang membawa Freya, adalah Chika.
Sebelum menghampiri, mereka sudah lebih dulu melihat Freya sedang dirangkul oleh seseorang, dari kejauhan.
"Lo apain, Freya?" Lanjutnya, penuh penekanan.
"Ngga gue apa-apain." Ucap Chika, merasa tak bersalah.
"Jawab!!" Bentak Oniel.
"Gue udah jawab, ngga gue apa-apain." Ucap Chika.
"Brengsek." Final Adel, merasa tak tahan.
Saat Adel hendak memukul Chika, tiba-tiba Freya tersadar.
"J-jangan pukul ka-Chika." Lirihnya.
Adel pun menghentikan serangannya.
"Fre, kamu kenapa?" Tanya Zee, khawatir.
"Ka-Chika udah nolongin a-aku." Lirih Freya.
"M-maksudnya?" Ucap mereka tak percaya, menatap Chika sekilas.
"Dia mau diculik." Ucap Chika, yang langsung sukses membuat mereka terbungkam.
"Beneran, Dek?" Ucap Oniel tak percaya.
Freya pun mengangguk.
"Gue liat dia duduk sendirian di deket toilet, gue perhatiin ada seseorang yang lagi ngincer dia.. jadi, sengaja gue pantau dari jauh. Dan.. Dugaan gue bener, kalo dia punya niat jahat sama Freya." Jelas Chika.
"Ternyata, lo masih punya hati ya, Chik." Ucap Oniel, seperti ingin mengucap Terima kasih. Namun enggan, karena mengingat. Jika Chika adalah penyebab Freya menderita.
"Gue mau bayar semua kesalahan gue." Ucap Chika.
"Gue tau, gue salah."
"Ngga seharusnya gue jahat, ke adik gue sendiri." Lanjutnya.
"Maafin gue, ya?" Ucapnya pada, Freya.
"Freya udah maafin kak Chika, bahkan sebelum kak Chika minta maaf." Ucap Freya, tulus.
"Freya kangen banget, sama kak Chika." Lanjutnya.
"Kak Chika, juga." Ucap Chika.
"Boleh peluk?" Ucap Freya hati-hati.
"Boleh.. Sini peluk." Lembut Chika.
Freya tidak pernah menyangka, jika harapannya akan menjadi nyata. Tapi, ia merasa sangat bahagia.. Jika ternyata yang ia harapkan, akhirnya bisa ia dapatkan.
End..
Jangan mudah percaya, ya? Tapi
jangan takut juga untuk percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semua luka itu
Aléatoire"Tak apa jika aku terluka, asal orang-orang yang aku sayang selalu bahagia."