*Di rumah megah milik keluarga Bumantara
"Bunn, bundaa udah pulang?" Teriak Oniel, entah pada siapa.
"Bundaaa" Teriaknya sekali lagi.
"Gimana, ada ngga?" Tanya Galvin, pada putrinya.
"Ngga ada yah." Jawab Oniel, lesu.
"Terus bunda dimana? Papah tadi nyari ke dapur sama toilet juga ngga ada." Ucap Galvin.
"Hmm, apa jangan jangan bunda belum pulang?" Tebak Oniel.
"Kayanya i.." Ucap Galvin, terjeda oleh suara dering telfon hpnya.
"Siapa lagi malem malem nelfon." Ucap Galvin.
"Siapa yah." Tanya Oniel, penasaran.
"Bunda.." Jawab Galvin.
"Serius yah, mana sini hpnya." Ucap Oniel merebut paksa hp ayahnya.
"Santai dong cil." Ucap Galvin, sewot.
"Halo Bun.." Ucap Oniel, terjeda.
"Bilang sama Ayah suruh cepet ke rumah sakit bunda ya, bunda tunggu." Ucap Veranda.
"Kenap-.." Ucap Oniel, lagi lagi terjeda, karena bundanya sudah mematikan telfonnya.
"Gimana? Kok muka kamu gitu?" Tanya Galvin, saat melihat muka Oniel seperti sedang bingung.
"Gatau yah, bunda aneh." Ucap Oniel.
"Aneh gimana?" Tanya Galvin, penasaran.
"Gatau, tapi tadi ayah di suruh ke rumah sakit Bunda." Ucap Oniel.
"Loh ngapain?" Tanya Galvin.
Oniel pun mengangkat kedua bahunya pertanda tidak tahu.
"Yaudah ayah mau siap siap." Ucap Galvin
"Aku ikut ya yahh." Pinta Oniel.
"Jangan dong, Freya gimana?" Tanya Galvin.
"Oh iya, bocil satu itu lagi tidur.. Kalo aku ikut nanti nangis nyariin hehe." Kekeh Oniel.
"Bocil ngatain bocil." Cibir Galvin.
"Bilang apa tadii?" Ucap Oniel, bersiap untuk mengamuk.
"Ehh a-anu... ngga ngga." Gugup Galvin.
"Yaudah, ayah berangkat dulu ya.. Dah princessnya ayah." Lanjutnya, mencium kening princess kecilnya.
"Dah ayahh, hati hati." Ucap Oniel, tersenyum.
**
*Rumah sakit masa depan keluarga.
"Ada apa ra?" Tanya Galvin terengah-engah, pada Veranda di ruangan miliknya.
"D-dergan, vin." Ucap Vera sesak.
"Hah, Dergan kenapa?" Ucap Galvin, panik.
"Kecelakaan." Ucap Vera.
"Apaa!!" Kaget Galvin.
"Aku sempet liat mobil dia tabrakan sama truk waktu aku mau pulang." Ucap Vera, menahan air matanya.
"Terus?" Tanya Galvin, penasaran.
"Terus dia udah ngga sadarkan diri, dengan berlumur darah di tubuh sama kepalanya hikss." Ucap Vera, mulai menangis.
"Hikss" Tangis Galvin, pecah.
Mereka bertiga adalah sahabat dekat dari kecil. Namun mereka tak mengetahui jika Freya merupakan anak dari Dergan avirendra, karena Dergan dulu pernah pindah kota meninggalkan Vera dan Galvin.
![](https://img.wattpad.com/cover/359133118-288-k660504.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Semua luka itu
Ngẫu nhiên"Tak apa jika aku terluka, asal orang-orang yang aku sayang selalu bahagia."