Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kadang kita itu hidup untuk bahagia dan terluka, semua itu ada masanya." Ucap Freya, sembari menatap langit cerah dengan terpaan angin sore yang lembut.
"Definisi bahagia itu ada untuk orang-orang yang bisa menerima keadaannya." Balas Oniel.
"Walaupun, aku sendiri juga tau bahwa itu tidak semudah yang aku katakan. tapi percayalah, semesta selalu punya kejutannya untuk setiap manusia." Ucap Oniel.
"Bisa saja hari esok kita bahagia, sesuai dengan yang kita harapkan." Lanjutnya.
"Dan, bisa juga esok kita tiada." Lanjut Freya, membuat suasana hening seketika.
"Karena kita tidak pernah tau waktu kita di dunia."
"Tapi semoga, semua harapan itu sudah terkabul jika nanti aku harus pergi." Lanjut Freya.
Hanya air mata yang mampu menjelaskan semua, disaat mulut sudah tidak mampu berbicara.
Menangis, sembari saling menguatkan lewat pelukan, disertai deburan ombak dan terpaan angin yang menemani. tepat sore hari Minggu, 02 Juni 2021. Laut menjadi saksi tentang ketulusan dari dua manusia yang saling terikat, saling memberi kuat, saling berucap agar tetap hebat, untuk menjalani dunia yang terkadang jahat.
"Laut selalu bisa membuatku tenang, kak." Lirih Freya, sembari menyandarkan kepalanya pada bahu Oniel.
"Terima kasih laut, terimakasih sudah ada dan menemani manusia kesayangan aku. disaat aku tidak bisa menemaninya." Teriak Oniel, kearah laut yang luas.
"Hahaha, gausah teriak-teriak gitu kak, malu diliatin orang." Ucap Freya, berusaha bersembunyi pada tubuh Oniel karena malu.
"Hehehe." Cengenges Oniel.
"Udah hampir malem, pulang yuk dek." Ajak Oniel.
"Belum mau pulang, aku masih mau main sama laut, kak Oniel." Rengek Freya.
"Kan bisa kesini lagi nanti." Bujuk Oniel.
"ngga bisa, ngga akan sempet buat kesini lagi." Ucap Freya.
"Kenapa gabisa? Kan hari esok masih panjang." Tanya Oniel.
"Karena kita tidak pernah tau, waktu kita didunia, kak." Ulang Freya.
"Halah kamunya aja yang suka mikir gitu, udah ah ayo pulang. keburu kemaleman." Paksa Oniel.
"Yaudah, pulang." Pasrah Freya.
"Selamat tinggal, Laut." Pamit Freya.
Di perjalanan pulang mereka tidak banyak berbicara. Mungkin karena terlalu lelah, Freya tertidur meninggalkan Oniel yang sedang mengendarai sendirian.