Semua luka itu

Chapter 20 - End

"Tentang laut, dan harapan di dalamnya."

"Aku bahagia, akhirnya setelah sekian lama. Aku bisa mendapat sesuatu yang belum pernah aku dapat sebelumnya."

"Semoga bertahan lama."

"Aku ingin menjalani hidup yang lebih baik, dengan orang-orang yang aku sayang, dan yang menyayangiku."

"Semoga kalian bahagia selalu. doaku menyertai."

"Do'akan aku juga, ya?"

"Oh iya, aku suka laut. Aku ingin mengajak orang-orang yang aku sayang, untuk pergi bersamaku. Sekedar mencari suasana tenang, dan damai. Kalaupun bisa, semoga ada bahagia."

**

"Kak Chika, kak Chika.." Panggil Freya.

"Iyaa, kenapa dedek?" Jawabnya lembut.

"Temenin Freya ke laut, yuk? Bertiga sama mamah. Andai papah masih ada, kak." Ucap Freya dengan wajah yang mendadak sendu.

"Cup.. Cup.. Cup, dedeknya kak Chika jangan sedih." Ucap Chika, mencoba menenangkan Freya.

"Papah pasti ngga suka, liat princessnya sedih." Lanjutnya.

Freya pun tersenyum mendengar ucapan Chika. Lembut sekali.

"Sini, peluk." Ucap Chika.

"Kak.."

"Iyaa?"

"Aku sayang kak Chika."

"Kak Chika juga sayang Freya."

Mereka berdua pun tertawa bersama.

**

Suara ombak yang selalu bisa membuat siapa saja menjadi tenang.

"Kak Chika.." Panggil Freya.

"Hemm?" Balasnya sembari menoleh kearah Freya.

"Sebelumnya aku pernah bilang, kalo mungkin aku gaakan pernah bisa lagi buat ke sini."

"Kenapa?" Tanya Chika.

"Karena kita tidak pernah tau waktu kita di dunia."

Chika hanya bisa terdiam.

"Padahal ombak itu berisik, tapi kenapa kita merasa tenang?" Ucap Freya.

"Mungkin, karena suasananya." Jawab Chika.

"Kakak tau ngga-"

"Ngga" Potong Chika.

"Ihh, kan belum selesai ngomongnya." Kesal Freya.

"Hahaha."

"Ngeselin banget."

"Kakak tau ngga, kenapa aku bahagia?" Ucap Freya serius.

"Emmm, karena lagi bahagia?" Jawab Chika.

"Karena ada kalian, di hidup aku." Ucap Freya.