2

6.2K 417 8
                                    

Satu minggu berlalu.

Kini kegiatan belajar dan mengajar sudah dimulai. Sama hal nya dengan murid yang ada di dalam kelas X IPS 2.

Mereka tengah memperhatikan apa yang dijelaskan oleh gurunya didepan. Hingga tak terasa, waktu istirahat pun telah tiba.

"baik, Saya rasa kelas hari ini sudah cukup. Terimakasih, selamat siang." ucap guru itu kemudian keluar dari kelas itu.

"kantin dulu ga sih. Dah mual gue liatin pelajaran tadi." celetuk seorang gadis yang bernama Olla, teman Adel.

Sejak pertama kali kelas dibagikan. Adel sudah mendapatkan beberapa teman, bahkan ia sudah masuk di dalam suatu circle bernama, JMT. Sangat mudah bagi Adel untuk mendapatkan teman, namun sangat mudah juga baginya untuk mendapatkan musuh.

"asli gue juga. Ayo lah." sahut teman disebelahnya.

Kini mereka pun segera turun dari gedung untuk pergi ke area kantin.

"nah tu si dudul." ucap Olla saat melihat Adel yang sudah duduk lebih dulu disana.

"lama amat keluarnya." ucap Adel saat melihat teman-temannya datang.

"iya tuh, lama banget bu Haruka jelasin." balas teman satunya, Oniel.

Adel pun terkekeh melihat wajah temannya yang sepertinya memang sangat kesal dengan guru itu.

"buset dah dul. Lo ga takut tinggal pelajaran? seminggu ini lo cuma masuk dua kali, ege." ucap teman satunya lagi, Lulu.

"tenang aja. Nanti kalo ketinggalan pelajaran, gue tinggal belajar sama ci Sumini. Ya ga ci." ucap Adel pada ci Sumini yang tengah mengantarkan pesanan mereka.

"boleh. Nanti ci Sumini ajarin. Tapi kalo dapet telur, jangan salahin cici ya." balas ci Sumini.

Sontak Adel, Olla, Lulu dan Oniel pun tertawa.

"bisa aja ci Sumini. Jadi pengen nyium hehehehe." ucap Oniel sembari menunjukan cengirannya.

"parah ci mesum dia, usir aja udah. Masa dia mau cium cici, ci." ucap Adel mengompori.

"becanda aja ci, suer dah." ucap Oniel.

Ci Sumini pun terkekeh.

"takut ah cici disini, digodain terus sama abang abang." ucap ci Sumini.

Adel pun tertawa.

"udah tuh ci, banyak murid yang ngantri tu. Tar mereka pada ngomel." ucap Adel saat melihat antrian di kedai ci Sumini yang sudah ramai orang menunggu.

"eh iya, cici tinggal dulu ya." ucap ci Sumini.

"oke ci. Semangat ci." ucap Oniel pada ci Sumini yang sudah berjalan menuju kedainya.

"modus aja lo niel." celetuk Olla.

Adel dan yang lainnya pun sontak tertawa.

Kini mereka pun segera menyantap makanan mereka, sebelum waktu jam pelajaran masuk kembali.

"dul, lo mau masuk ga?" tanya Lulu saat bel sudah berbunyi.

"kayanya engga deh, gue ada urusan soalnya." ucap Adel.

"aelah. Urusan mulu lo." celetuk Olla.

Adel pun terkekeh.

"dah masuk sono lo pada. Tar keburu masuk." ucap Adel.

"iye dah. Kita ke kelas dulu ya dul." ucap Oniel.

Adel pun mengangguk.

Kini ia pun kembali memainkan ponselnya, sesekali menyeruput kopi yang ia pesan tadi. Namun, Tiba-tiba ada orang yang datang menghampirinya.

"ngapain lo disini?" tanya orang itu yang tak lain Ashel.

"minum kopi." balas Adel sembari mengangkat cangkirnya.

"masuk kelas." ucap Ashel dengan menatap wajah Adel datar.

"gua diusir dari kelas." ucap Adel berbohong.

"ga usah bohong. Masuk sana!" ucap Ashel.

"lo sendiri kenapa ke kantin? mau bolos juga kan?" ucap Adel tanpa memperdulikan ucapan Ashel.

"gue osis." balas Ashel.

"gue bukan." balas Adel.

"lo kok nyebelin banget sih." ucap Ashel yang sudah geram.

"emang iya ya? perasaan gue ga ngapa-ngapain dah." ucap Adel.

"bodo." ia pun meninggalkan Adel disana.

Entah mengapa, tiap kali ia melihat wajah Adel. Darahnya akan mendidih dengan sendirinya.

"halo, shel!" ucap seseorang yang baru saja menghampiri Ashel.

Ashel pun menghela nafasnya kasar saat melihat siapa orang yang menghampirinya. Baru saja tadi kesabarannya diuji oleh Adel. Kini ia harus menghadapi ujian kesabarannya lagi.

"pulang sama siapa? bareng gue aja ya." ucap orang itu dengan wajah memelas.

"ga." balas Ashel.

"kok ga mau sih shel. Ayolah shel." ucapnya lagi.

"gue bilang engga, ya engga Zee." balas Ashel.

Yap, orang yang menghampiri Ashel tadi adalah Zee. Orang yang menyukai Ashel sejak mereka kelas 10. Dulu, Ashel pernah membuka hati untuk Zee. Namun, sayangnya. Zee menyalahgunakan hal itu.

"kenapa sih shel selalu ga mau." ucap Zee.

"pikir aja sendiri." ucap Ashel lalu berjalan mendahului Zee.

"awas aja lo shel." ucap Zee saat melihat punggung Ashel yang mulai menjauh.

to be continued~

guys.. gimana perasaan kalian tentang h-15???😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄

Dear, Adel.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang