29

3.6K 339 19
                                    

Keesokan hari nya.

Kini Ashel mulai terbangun dari tidurnya. Tanpa disadari, sedari semalam ia tidur dengan posisi memeluk Adel tanpa menggunakan sehelai benang pun pada tubuhnya.

Namun, Ashel tak mengubah posisinya. Ia masih nyaman memeluk tubuh Adel. Ia bahkan menaruh tangannya pada perut sixpack Adel. Ia memandangi wajah Adel yang tengah tertidur tenang.

"cakep banget ni orang." batin Ashel. Tanpa disadari sudah terbentuk lengkungan di wajah Ashel.

Kini tangan Ashel terangkat untuk menyapa setiap inch wajah Adel. Mulai dari alisnya yang tebal, turun ke bulu matanya yang lentik, turun lagi ke hidungnya yang mancung. Hingga terhenti di bibir pink Adel yang selalu berhasil membuat Ashel candu. Rasanya Ashel ingin merasakan lagi dan lagi manisnya bibir Adel.

Entah ada angin apa, kini Ashel mengangkat wajahnya dan mulai mengikis jarak antara wajahnya dan wajah Adel. Hingga,

Cup!

Ashel melumat bibir Adel lembut. Hal itu tentu saja membuat Adel terbangun.

"mmph." lenguh Adel saat menyadari Ashel tengah menciumnya.

Ashel pun segera melepas tautan bibir mereka.

"hey, morning." ucap Ashel pada Adel.

Bukannya marah, Adel malah tersenyum.

"morning sayang." balas Adel dengan suara seraknya.

Kini ia memeluk Ashel yang berada disampingnya.

"cantiknyaaa." ucap Adel saat melihat bare face Ashel.

Ashel yang dipuji pun seketika menjadi salah tingkah.

"ish. Pagi-pagi aja udah nge-gombal." ucap Ashel.

Adel hanya terkekeh.

"aku mau ke toilet dulu." ucap Adel kemudian beranjak dari kasurnya.

Tak menunggu lama, ia pun sudah selesai dengan aktivitasnya di kamar mandi.

"kamu mau makan apa sayang?" tanya Adel sembari memakai baju kaosnya. Yap, sedari semalam Adel hanya tidur dengan menggunakan sport bra dan boxer saja. Berbeda dengan Ashel yang sudah tidak memakai sehelai benang pun di badannya.

"makan cinnamon rolls semalem aja." balas Ashel.

"okey. Aku ambilin ya." ucap Adel.

"aku aja. Itu mau dipanasin dulu. Pasti udah dingin." ucap Ashel.

"yakin kuat?" tanya Adel menggoda.

"kuat lah. Masa ga kuat gitu doang." balas Ashel.

"yaudah. Coba aja." balas Adel.

Ashel pun baru saja ingin beranjak dari kasurnya masih dengan tubuh polos nya yang hanya dibaluti selimut.

"aww!" ringis Ashel merasakan perih yang amat pada bagian bawahnya.

Adel pun reflek mendekat ke Ashel.

"tuhkan, apa aku bilang." ucap Adel.

"ini gara-gara kamu nih, mainnya kasar banget." omel Ashel.

"hehe.. semalem aja kamu bilang enak-"

Ashel pun segera mencomot bibir Adel. Sebelum Adel melanjutkan perkataannya yang akan membuat dirinya salah tingkah.

"terus gimana?" tanya Ashel.

"yaudah, kamu tunggu disini aja ya sayang. Biar aku yang ambilin. Tar aku panasin juga." ucap Adel.

Ashel pun mengangguk. Adel pun segera keluar dari kamarnya untuk membawakan sarapan untuknya dan Ashel.

Setelah sekitar 20 menit lamanya Adel berkutik di dapur, serta membereskan rumah. Dan tak lupa untuk memberi makan Kiko. Ia pun kembali ke kamar sembari membawa makanan serta dua cangkir susu untuknya dan Ashel.

"pake baju dulu ya. Tar kamunya masuk angin." ucap Adel.

"pakein yaaa." ucap Ashel seperti anak kecil yang ingin dipakaikan baju oleh ibunya.

"iyaaa sayang." ucap Adel sembari mengambil baju kaos miliknya serta pakaian dalam Ashel yang memang sudah disiapkan dilemarinya.

"sini mana tangannyaaa." ucap Adel sembari memakai kan satu per satu pakaian pada tubuh polos Ashel.

"yey, selesai." ucap Adel saat sudah selesai memakai kan Ashel baju.

Ashel pun tersenyum. Ia pun mencium pipi Adel singkat.

"makasi Adel." ucap Ashel.

"sama-sama Ashel. Dah, ayo makan." ucap Adel sembari memberikan semangkuk sereal serta cinnamon rolls.

Mereka pun segera menyantap sarapan mereka masing-masing.

---

Sejak pagi tadi, kini Ashel dan Adel masih berada di dalam kamar. Yap, hampir seharian ini mereka hanya menghabiskan waktu bersama di dalam kamar sembari menonton film.

"lagi liatin apa?" tanya Ashel pada Adel yang sibuk dengan ponselnya.

"ini anak-anak pada ngajak main." balas Adel.

"kapan?" tanya Ashel.

"malem ini katanya." balas Adel yang masih sibuk dengan ponselnya.

"kamu mau main?" tanya Ashel lagi.

Adel pun menoleh.

"boleh?" tanya Adel.

"kenapa engga boleh?" tanya Ashel.

Adel pun tersenyum. Namun, sepersekian detik kemudian.

"ga deh." ucap Adel.

"kenapa?" tanya Ashel.

"kamu lagi sakit." ucap Adel.

Senyum Ashel pun mengembang. Ia tak menyangka kalau Adel sebegitu memikirkan dirinya.

"udah gapapa. Udah lama juga ga main sama mereka, main aja kamu nya." ucap Ashel.

"beneran?" tanya Adel memastikan.

"bener Adel." ucap Ashel.

"okey. Makasi ya Ashel." ucap Adel sembari tersenyum riang. Kini ia pun mengabarkan pada teman-temannya kalau ia akan ikut malam ini.

Adel pun segera pergi ke kamarnya untuk bersiap-siap.

Ashel pun terkekeh melihat tingkah Adel yang sangat riang ketika mendapat izin darinya.

"kok ada sih orang segemes itu.." gumam Ashel.

to be continued~

HAI GUYSSS! i'm back😃

Dear, Adel.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang