40

3.1K 312 50
                                    

"a-shel.."

Mendengar suara itu, Ashel pun kembali mengangkat kepalanya.

Deg!

Yap, sesuai dengan apa yang ia dengar. Itu adalah suara Adel.

"d-del. K-kamu udah bangun del?" tanya Ashel tak percaya.

Adel pun hanya diam saja. Ia masih mengerjapkan matanya.

Ashel pun segera menekan tombol nurse call.

"del, tunggu ya. Aku panggil dokter dulu." ucap Ashel.

Adel pun menggeleng.

"k-kamu d-disini aja." ucap Adel lemah.

"engga sayang. Kamu tunggu dulu ya.." ucap Ashel.

Namun Adel lagi-lagi menggelengkan kepalanya.

"a-aku s-sayang bang-et s-sama kamu cel."

"a-aku."

"u-udah ga k-kuat."

"del kamu jangan ngomong gitu. Kamu p-pasti kuat kok." ucap Ashel yang terlihat begitu panik.

Sedari tadi ia menekan tombol nurse call berkali-kali.

"k-kamu ja-jaga diri baik-baik ya."

"ke-kepala a-aku sakit b-banget cel."

Kini suara Adel semakin melemas.

"DEL JANGAN NGOMONG GITU.. HIKS!" ucap Ashel histeris.

Dan saat Ashel beberapa kali mencegah Adel untuk menutup matanya. Shani dan Zee pun kembali.

"ZEE.. TOLONG PANGGIL DOKTER." ucap Ashel.

Zee pun segera keluar dari ruangan Adel.

"adel, sayang. Nak.. kamu udah bangun sayang. Kamu jangan tidur lagi ya sayang." ucap Shani menghampiri Adel.

Adel pun dengan sekuat tenaganya menoleh ke arah Shani.

"mi.. a-del sayang b-banget sama m-mami."

"a-del s-sayang banget s-sama k-kalian."

"a-del tidur d-dulu ya.."

"k-kepala Adel sakit mi.." ucap Adel terbata-bata.

Shani pun kini ikut menangis sejadi-jadinya.

"sayang. Ayo bertahan nak.." ucap Shani lirih.

"a-del p-pergi ya.."

"adel u-udah ga k-kuat." ucap Adel yang kemudian menutup matanya.

"ADEL!"

"ADEL BANGUN ADEL!"

"ADEL BANGUNNNN! DENGER AKU ADEL!" ucap Ashel sembari menggoyangkan tubuh Adel.

"ADEL.. HIKS! JANGAN TINGGALIN AKU ADEL!"

"ADEEEELLLLL!" ucap Ashel histeris.

Dear, Adel.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang