27

4.1K 300 2
                                    

Hari-hari pun berlalu. Entah sudah berapa lama Adel dan Ashel menghabiskan waktu bersama. Kini hubungan mereka kian semakin dekat. Bahkan, Ashel juga sangat sering berkunjung ke rumah orang tua Adel.

"beneran ga mau nginep disini aja lo?" tanya Gita pada Adel.

"ga deh. Kapan-kapan aja. Waktu itu kan udah. Kasian Kiko gue tinggalin mulu." balas Adel.

"hmm. Okedeh, tapi besok-besok jangan lupa mampir lo." ucap Gita.

"iya bawel. Gue balik ya." ucap Adel.

"iyaa." balas Gita.

Adel pun segera turun ke bawah untuk menemui Mami nya dan Ashel yang masih asik bercerita.

"mi, Adel pulang ya." ucap Adel pada Shani.

"loh. Ga nginep aja dek?" tanya Shani.

"lain kali aja mi. Kasian Kiko dirumah." ucap Adel.

"hmm, yaudah deh. Kenapa ga balik ke rumah aja sih dek?" omel Shani.

Adel pun tersenyum.

"nanti ya mi. Adel bakal balik kok." ucap Adel.

Shani pun mau tak mau mengangguk pasrah. Sudah seringkali Adel berkata seperti itu. Namun, belum ada tanda-tanda untuknya kembali ke rumahnya.

"shel, yuk." ucap Adel pada Ashel.

Ashel pun mengangguk.

Kini Adel dan Ashel pun segera berpamitan kepada Shani dan Gracio.

"Adel. Bawa aja mobil kamu nak." ucap Gracio.

"iya dek. Bawa aja, mami khawatir kalo kamu pake motor terus." ucap Shani.

"tapi-" ucapan Adel terhenti.

"kalo kamu ga mau. Kamu ga boleh lagi balik ke rumah kamu yang disana." timpal Gracio.

"iya iya, Adel bawa mobil." balas Adel.

Kini ia pun segera mengambil kunci mobil nya di kamar. Lalu ia pun kembali ke bawah.

"yaudah. Kita pamit ya mi, pi." ucap Adel sembari menggandeng Ashel.

"om, tante. Ashel pamit ya." ucap Ashel sopan.

Gracio dan Shani pun tersenyum dan mengangguk.

Kini Adel dan Ashel pun mulai berjalan ke arah deretan mobil yang sudah ter-parkir rapih.

Setelah mereka sudah masuk ke dalam, Adel pun segera menjalankan mobil nya. Ia pun sudah bersiap untuk membelah jalanan di Ibu Kota ini.

"kamu mau pulang kemana?" tanya Adel saat mereka sudah keluar dari perkarangan rumahnya.

"mau ke rumah kamu aja." balas Ashel.

"loh, emang udah izin sama ayah sama bunda?" tanya Adel.

"udah, bahkan ayah yang nyuruh nginep di rumah kamu aja." ucap Ashel.

Adel pun terkekeh.

"cape ayah tuh kalo ada kamu di rumah." balas Adel.

"enak aja." balas Ashel sembari mencubit pelan perut Adel.

Adel pun lagi-lagi terkekeh.

Setelah sekitar 20 menit menempuh jalanan. Kini akhirnya mereka pun tiba.

"sayang." panggil Ashel saat mereka sudah masuk ke dalam rumah.

"iya?" balas Adel sembari merebahkan badannya di kasur empuk miliknya. Fyi, semenjak Ashel sering menginap disini, Adel sudah membeli kasur baru yang jauh lebih empuk, mewah dan juga besar agar Ashel tidak merasa sempit. Emang effort sekali ya si beliau ini.

"kamu mau mandi ga? aku mau mandi duluan nih." ucap Ashel.

"yaudah aku nanti aja. Kamu mandi duluan aja." ucap Adel.

"okey." balas Ashel. Kini ia pun mulai melepas satu per satu pakaiannya disana.

"ashel." panggil Adel.

"apa?" balas Ashel.

"kenapa lepasnya disini? kan biasanya di kamar mandi." ucap Adel. Bukan tanpa alasan, kalau Ashel seperti ini, ia takut akan terbawa suasana.

"ya gapapa. Kan cuma ada kamu juga. Kenapa emang? kamu ga suka?" tanya Ashel.

"s-suka. Tapi tar masuk angin kamunya." balas Adel.

"engga lah." balas Ashel masih sibuk melepas pakaiannya.

Adel pun meneguk salivanya dengan susah payah ketika Ashel hanya mengenakan Underwear dan Bra yang begitu pas di dadanya. Adel dapat melihat jelas hal itu.

Ia pun segera mengalihkan pandangannya pada ponsel miliknya.

Sebenarnya Ashel menyadari sikap Adel sedari tadi. Adel yang menegurnya, Adel yang tiba-tiba merasa salah tingkah. Ashel menyadari hal itu. Lagi pula, ia sengaja melakukan hal ini agar Adel terpancing.

Ashel pun mengambil bathrobe yang ada di lemari milik Adel. Ia pun membaluti kulit putihnya dengan bathrobe itu. Ia pun segera berlalu ke kamar mandi.

Adel yang melihat Ashel sudah masuk ke dalam kamar mandi pun kini bernafas lega. Rasanya nafasnya tercekat sedari tadi.

"huft.." suara helaan nafas keluar begitu saja dari mulut Adel.

Setelah sekitar 15 menit. Ashel pun keluar.

"udah?" tanya Adel.

"udah." balas Ashel.

"okey." balas Adel. Kini Adel pun beranjak dari kasur dan berjalan ke arah kamar mandi. Tanpa menghiraukan Ashel yang hanya membaluti tubuhnya dengan bathrobe saja.

Ceklek!

Pintu pun tertutup.

Ashel pun terkekeh. Ia yakin betul bahwa Adel tengah menghindarinya saat ini. Dan benar saja, Ashel tidak pernah melakukan hal ini pada Adel sebelumnya. Sebenarnya sudah sangat lama Ashel ingin melakukan ini, namun ia masih merasa malu-malu jika ingin meng-ekspos tubuhnya dihadapan Adel. Namun, sekarang ia akan menunjukan tubuhnya yang indah ini pada Adel.

Sedari tadi Ashel tidak langsung memakai bajunya. Ia bahkan pergi ke dapur sekarang, untuk menyiapkan cemilan untuknya dan Adel malam ini. Yap, tadi Ashel dan Adel berencana untuk menonton film malam ini.

Setelah sekitar 10 menit Adel pun sudah selesai dengan aktivitas mandinya. Kini ia sudah keluar dari kamar mandi. Tentunya ia mencari keberadaan Ashel. Ia pun mendengar suara dari arah dapur. Dan benar saja, Ashel sudah berada disana.

Ia pun mendekat ke arah Ashel.

"shel, kok belum pake baju?" tanya Adel.

Ashel pun menoleh. Ia hanya tersenyum.

"kamu buat apa, hm?" tanya Adel sembari berdiri dibelakang Ashel.

"ini aku buat cinnamon rolls, kamu suka kan?" ucap Ashel.

"suka banget dong. Apalagi kalo yang buatnya kamu." ucap Adel sembari memeluk Ashel dari belakang. Kini ia semakin merapatkan tubuhnya pada Ashel.

Adel pun mulai menciumi ceruk leher Ashel yang hanya tertutup dengan beberapa helai rambut. Kini rambut Ashel hanya dicepol asal.

Ia semakin menghirup dalam-dalam aroma sabun pada kulit putih milik Ashel. Ashel pun merasa geli. Ia pun cepat-cepat memasukan pastry yang ia buat ke dalam Oven, mengatur suhu dan mengatur waktu.

Berbeda dengan Adel yang sudah terbuai dengan pikirannya sendiri.

"adelhh." ucap Ashel bergemuruh saat tangan Adel masuk ke dalam bathrobenya. Kini tangn Adel tengah bermain di area perutnya.

Tak dapat dipungkiri, Adel sudah mulai merasa tidak bisa menahan ini sekarang. Ia pun semakin mengeratkan pelukannya. Bahkan kini ia membalik badan Ashel untuk menghadap ke depan.

Dan..

to be continued~

alooo.. up dulu sebelum puasaaa hehe

Dear, Adel.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang