42

4.3K 361 39
                                    

Setelah sekitar 2 minggu lamanya. Kini Adel pun sudah melewati masa pemulihannya. Ia juga dinyatakan sembuh total dari penyakitnya.

"jadi apa yang mau kamu omongin sama aku?" tanya Adel.

"setelah kejadian beberapa minggu yang lalu, kamu beneran ga marah sama sekali ke aku? aku bahkan udah main belakang sama kamu del." ucap Ashel menunduk.

Satu hal yang harus kalian ketahui adalah Adel masih belum tau tentang apa yang terjadi pada Ashel akibat ulah Zean. Yap, Adel bahkan tidak tau kalau Zean sudah mencoba untuk menodai Ashel.

Adel pun tersenyum.

"marah sama kesel sih ada. Tapi mau gimana juga, itu juga salah aku sih. Kenapa aku ga kasih tau ke kamu, kenapa aku ga ngelibatin kamu, kenapa aku harus ngelewatin semuanya sendirian. Mungkin kalo aku libatin kamu waktu itu, kamu ga akan ngerasa bosen dan ngebuka hati kamu lagi buat orang lain ataupun masalalu kamu." ucap Adel.

Ashel pun menggelengkan kepalanya.

"ga del. Semua itu tetep salah aku. Aku yang kurang peka ke kamu del. Aku bahkan ga sadar kalo kamu waktu itu ga baik-baik aja." ucap Ashel.

Adel pun mengusap pipi Ashel lembut, menghapus air mata yang mengalir di sudut mata Ashel.

"kita perbaikin semuanya ya. Aku perbaikin diri aku, kamu perbaikin diri kamu. Aku juga percaya kalo kamu ga akan ngulangin hal itu lagi." ucap Adel.

Ashel pun mengangguk.

"sekali lagi, maafin aku ya del." ucap Ashel.

"iya sayang." balas Adel.

"sayang sayang doang. Diajak balikan engga." balas Ashel.

Adel pun terkekeh.

"nanti deh, nunggu mood." ucap Adel.

"berarti sekarang ga mood dong." balas Ashel.

Adel pun mengangguk.

"kamu ga mood??? walaupun lagi sama aku kamu tetep ga mood, del?" tanya Ashel.

Adel pun lagi-lagi mengangguk.

"parah kamu del." ucap Ashel.

Adel pun terkekeh.

"becanda aja acel. Mana mungkin aku ga mood kalo lagi sama kamu." ucap Adel.

"hm.. mulai deh bucinnya." ucap Ashel.

Adel pun tersenyum.

Saat mereka tengah asik bercanda, ketukan pintu pun terdengar.

Ashel pun segera menghampiri pintu itu dan membukanya.

"loh zee, sha. Tiba-tiba banget?" tanya Ashel saat melihat dua orang dihadapannya saat ini.

"loh, emang ga boleh banget ya kita kesini?" tanya Zee.

"ya bukan gitu, kan kaget aja gue." balas Ashel.

"yauda jadi kita boleh masuk ga nih cel." ucap Marsha.

"o-oh iya, ayo masuk." ajak Ashel.

"woi!" panggil Zee saat melihat Adel tengah duduk di sofa.

"hah anjir?! kok tiba-tiba ada lu." ucap Adel yang juga terkejut dengan kehadiran Marsha dan Zee.

"lu pada mau ngapain sih, masa gua sama marsha kek ga boleh banget kesini." sewot Zee.

"ya bukan gitu anjir. Kan kalo lo bilang, kita bisa nyiapin karpet merah." ucap Adel.

"se-istimewa itu ya del gue di hidup lu." balas Zee.

"babi lo." balas Adel.

Kini Zee pun beralih melihat Ashel yang duduk disebelah Adel.

"eh shel." ucap Zee.

"apa?" tanya Ashel.

"gimana lu sama si Zean?" tanya Zee.

Adel pun sontak menoleh.

"gimana apanya?" tanya Ashel yang takut jika Zee bertanya tentang sesuatu yang belum Adel ketahui.

"itu yang lo dipaksa sama dia." ucap Zee.

Ashel pun reflek melototkan matanya.

Deg!

Detak jantung Adel kini berpacu cepat.

"dipaksa apa cel?" tanya Adel.

"del maaf ya aku belum ceritain ke kamu. Aku takut ngasih tau kamu kemarin karna kondisi kamu belum bener-bener pulih." ucap Ashel.

"apa emang ceritanya?" tanya Adel.

Zee dan Marsha pun sontak menatap satu sama lain saat melihat wajah Adel.

Ashel pun menceritakan semuanya dengan detail.

"kenapa kamu ga bilang sama aku dari awal?" tanya Adel.

"aku gamau bikin kamu khawatir del." balas Ashel.

"aku lebih khawatir kalo gini ashel.." ucap Adel.

"belajar dari kesalahan aku ya.. kalo kamu ada apa-apa, plis kasih tau aku." lanjutnya.

Ashel pun menundukan kepalanya.

"bentar ya." ucap Adel.

Adel pun kemudian beranjak dari tempat duduknya.

"zee, gua mau ngobrol sama lu di belakang." ucap Adel pada Zee.

"oh iya, ayo." ucap Zee.

"ka, gua ajak zee ke belakang dulu ya." ucap Adel pada Marsha.

"oh iya del. Gapapa." balas Marsha.

Zee dan Adel pun sudah pergi ke area backyard. Lain halnya dengan Marsha yang kini tengah menenangkan Ashel.

"gua takut banget sha. Gua takut adel ga percaya lagi sama gua." ucap Ashel.

"ga mungkin shel. Kan kita gatau apa yang lagi diobrolin sama mereka. Udah lo tenang aja ya." ucap Marsha.

"engga sha. Lu liat kan mukanya tadi gimana pas tau. Dia pasti kecewa banget sha sama gue. Dia juga pasti mikir kok yang lain udah pada tau padahal dia aja belum tau." balas Ashel.

"iya gua paham. Udah lo tenang aja yaa shel." ucap Marsha sembari memeluk Ashel.

Setelah sekitar 1 jam Zee dan Adel berada diluar, kini mereka pun kembali masuk ke dalam.

"cel. Aku sama Zee mau pergi dulu ya. Harusnya ga terlalu lama kok." ucap Adel sembari mengambil leather jacket miliknya.

"mau kemana? kamu marah ya sama aku? marah aja gapapa, tapi jangan pergi adel. Kamu baru aja selesai pemulihan." ucap Ashel khawatir.

"gapapa cel. Aku ga marah kok sama kamu. Aku ada urusan bentar diluar." balas Adel menenangkan Ashel.

Kini Zee pun meminta izin pada Marsha, dan tentu saja jawaban Marsha adalah iya.

"tenang aja shel. Adel aman kok sama gua. Percaya deh." ucap Zee.

Ashel pun menghelakan nafasnya kasar.

"percaya ya sama aku, hm?" ucap Adel.

Ashel pun mengangguk lesu.

"okey, bye sayang." ucap Adel sembari mengecup singkat bibir Ashel.

"dih.. emang lu pada udah balikan?" balas Zee.

"sewot aja lo." balas Adel.

"udah yuk, pergi." lanjut Adel sembari berjalan mendahului Zee.

"ka marsha, sekali lagi pinjem dulu ya Zee nya!" ucap Adel sedikit berteriak saat berada di depan pintu.

"iya del!" balas Marsha dari dalam.

"bye sayang." ucap Zee yang kemudian melakukan hal yang sama seperti Adel tadi.

Zee pun kemudian menyusul Adel yang sudah siap berada di mobil.

"tunggu gua, lo." gumam Adel sembari melajukan mobilnya.

to be continued~

woi i'm back!

pls jangan pada marah marah☹️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear, Adel.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang