Dear, Adel.

17

Ashel masih tak kunjung bertemu dengan Adel. Kini ia sudah mulai frustasi. Harus mencari dimana lagi keberadaan Adel. Menelponnya saja percuma, ponselnya saja ada padanya.

Kini ia tengah berada di rumahnya.

"cel.." panggil Rani pada Ashel yang tengah mengurung dirinya di kamar.

Ashel pun menoleh saat Rani masuk ke dalam kamarnya.

"gimana? udah ada kabar dari Adel?" tanya Rani.

Ashel pun menggeleng.

"sabar ya sayang." ucap Rani mengelus lembut kepala anak semata wayangnya itu.

"bunda ke bawah dulu ya." ucap Rani saat melihat Ashel yang sepertinya masih enggan untuk diajak bicara.

Ashel pun mengangguk.

Kini tatapannya pun teralih pada benda pipih yang ada disebelahnya. Ia pun segera membuka benda itu. Ia mulai membuka galerinya. Melihat foto-fotonya bersama Adel. Setidaknya itu sedikit mengobati rindunya.

Hingga akhirnya, ia pun membuka Aplikasi Instagram.

Deg!

Ia melihat Adel baru saja meng-upload story. Melihat hal itu, ia pun segera membukanya.

DEG!

Badan Ashel melemah. Ia merasa jantungnya sudah tidak lagi bekerja sekarang. Benda pipih itu terjatuh dari tangannya. Air matanya juga ikut turun membasahi pipinya.

"hiks.." isak tangis mulai terdengar dari mulutnya.

"del.." gumamnya.

Setelah ponsel Adel ada padanya, Ashel memang tidak pernah terpikir untuk mengirim pesan pada Adel melalui Direct Message di Instagram. Ia selalu berpikir kalau percuma saja ia mengirim pesan pada Adel, jika ponselnya saja tidak ada padanya.

Namun, ia salah. Bahkan, setelah melihat story Adel tadi. Hatinya semakin menjerit. Kini Ashel merasa lemas disekujur tubuhnya. Lidahnya keluh. Hanya menangis saja yang sanggup ia lakukan.