Aldi and Dinda 🔥

2.6K 38 3
                                    


Selamat membaca

Suasana di dalam rumah Andra terasa mencekam, Inara berulang kali melirik Andra yang tampak biasa saja seolah tak terjadi sesuatu.

Suara deheman Selena adik Andra menarik perhatian mereka.

"Kakak cantik, apa sih yang kakak suka dari bang Andra? Dia itu suami orang."

Inara terbelalak, Andra tidak memberi tau nya kalau laki-laki itu mempunyai istri.

"Diam Selena!" Ibu Andra menegur, lalu ia beralih menatap Inara seperti orang ketakutan.

"Apa yang kau inginkan dari putra ku?"

Inara mengigit bibir bawahnya, jika ia jawab jujur, pupus sudah uang yang di tawarkan Andra.

"Saya tulus kok Tan, selama ini belum ada laki-laki yang bisa membuat saya nyaman selain Andra."

Rasanya Inara ingin muntah dengan ucapan nya sendiri.

Raut wajah ibu Andra menjadi menakutkan di mata Inara, "mulai sekarang kamu adalah calon menantu saya," ucap Ibu Andra, wajah nya berubah menjadi ceria.

"Ha?" Inara sangat bingung, mudah sekali ibu Andra mempercayai nya, apa keluarga mereka tidak takut di tipu?

"Andra ceraikan istri mu, Ibu sudah muak melihat kelakuan dia selama ini, sudah cukup selama dua tahun ini kamu memaklumi perselingkuhan istri tak tau diri mu itu." Jelas Ibu Andra.

"Mari kita Heppy Heppy hari ini, tinggalkan beban yang menempel pada diri kita," Selena berseru, ia menarik tangan Inara menuju kebun buah di belakang rumah nya.

Ibu Andra mendengus kesal, belum juga mengenali calon menantunya terlalu jauh sang putri sudah menarik Inara pergi.

Inara tampak takjub, berbagai pohon buah buahan di sebelah nya ada taman bunga, ternyata Andra anak orang kaya.

"Kakak tau? Aku suka uang bang Andra, lain kali kita kuras dia, untuk kali ini kita menikmati buah buahan dulu, ambil sesuka hati kakak."

Senyum konyol Inara tampak menggemaskan bagi Selena, mereka berdua menaiki pohon mangga dan bercanda gurau di atas pohon mangga, jika ada yang melihat, mereka berdua seperti dua monyet tidak pernah makan.

"Berbagai itu indah."

Selena mendengar suara Abang nya di bawah, menjulurkan lidah untuk mengejek Andra, ia melempar kulit mangga tepat di wajah Andra.

"Harus nya Abang malu dong sama monyet monyet yang bergelantungan di atas pohon, mereka mandiri nggak kayak Abang nyusahin."

"Berarti kamu monyet yang mandiri?"

Karena kesal, Selena melempar kan buah mangga hingga mengenai kepala Andra.

Andra meringis, Adiknya satu ini sangat bengis sekali.

****

"Tuan, seperti nya Non Inara sedang dekat dengan seorang laki-laki namanya Andra anak dari Malena  dan Zikri, Ayah nya sudah meninggal tiga tahun yang lalu, ia juga mempunyai seorang adik bernama Selena...."

INARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang