Chapter 20

2.7K 213 14
                                    

Erden dan Irish bersepakat untuk melaksanakan pernikahan dengan lebih cepat dari yang sebelumnya mereka rencanakan. Atas izin sang raja juga mereka dapat melangsungkan pernikahan di aula istana. Irish mengundang banyak orang untuk membuktikan betapa pentingnya pernikahan ini baginya. Terlebih lagi ia sudah menunggu momen bahagia ini selama lebih dari 2 tahun.

Irish hari ini akan menjadi perempuan yang paling cantik di Albaland. Statusnya akan menjadi Duchess Eidenburg. Di mana jabatan ini yang sangat ia inginkan. Ia akan segera mengganti posisi Duchess yang sebelumnya milik Charlotte setelah beberapa saat kosong. Inilah yang ia inginkan.

"Nona sangat cantik dengan gaun ini," puji Rei, penata busana Irish.

Irish tersenyum lebar. "Aku memang cantik memakai apa saja."

Semua tidak ada yang berkomentar. Entah setuju atau tidak dengan perkataan Irish. Kepercayaan diri yang dimiliki Irish sangat tinggi yang mampu membuat orang lain menjadi semakin rendah diri. Jujur saja Irish memang terlihat menawan dengan gaun pengantin berwarna putih itu.

 Jujur saja Irish memang terlihat menawan dengan gaun pengantin berwarna putih itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pembuatan gaun ini sangat lama. Irish sudah memesan gaun pengantin itu jauh sebelum Charlotte mati. Ia sudah percaya diri bahwa rencana pembunuhan Charlotte akan berjalan mulus sehingga persiapan untuk menikah dengan Erden jauh lebih matang.

"Akhirnya aku kan menjadi Duchess dan membuat semua orang tunduk padaku."

***

"Aku akan memberikan tiga permintaan. Penyihir sepertiku bisa membantu untuk teleportasi, meracik racun, dan lain-lain."

Kali ini Steffi yang mengunjungi ruko tempat Charlotte dan Sisy tinggal. Ia sangat berniat untuk membantu Charlotte untuk menjatuhkan Duke. Charlotte sendiri tidak tahu motif tersembunyi apa yang Steffi siapkan. Sebenarnya Charlotte tak berharap banyak akan bantuan Steffi yang secara tiba-tiba itu. Apalagi setelah ia tidur dengan suaminya. Sungguh kejanggalan yang tidak pernah ia pikirkan sebelumnya.

"Aku tidak bohong." Steffi mengepalkan tangannya lalu kembali membukanya dan memunculkan sebuah bola cahaya dari tangannya. "Lihat. Dari sihir ini, kau bisa melihat apapun yang kau mau."

Charlotte melirik ke arah Sisy dengan tatapan ragu sedangkan Sisy hanya diam memperhatikan gerak-gerik Steffi. Tak ada satu kata yang keluar dari mulut Charlotte setelah melihat bukti yang diberikan oleh Steffi. Bukti bahwa orang di hadapannya ini adalah penyihir. Ia masih terkejut bahwa Steffi benar-benar seorang penyihir. Di dunia nyata yang ia tinggali sebelumnya, tak ada sihir kecuali santet dan ilmu hitam yang biasa digunakan orang untuk membuat tumbal orang lain.

"Alasanku mengikuti Duke saat itu karena aku ingin menjebaknya. Aku sudah berhasil sejauh ini. Lalu kau--

"Kenapa kau repot-repot mencampuri urusanku?" tanya Charlotte memotong ucapan Steffi.

"Sekali lagi aku menawarkan ini, jika kau tidak mau, aku tidak akan membantumu."

Charlotte tak ingin berdebat lebih panjang lagi dengan Steffi yang keras kepala di depannya ini. "Bawa aku dan Sisy ke Sharin untuk bertemu Lucas dengan teleportasi. Kau bisa melakukannya, kan?"

Duchess Break The MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang