22. The World (2)

53 5 0
                                    

"MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA"

"ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA"

The World dan Star Platinum saling beradu kecepatan pukulan. Energi Dio dan Jotaro yang besar mengangkat mereka ke udara. Dio berhasil melihat celah, The World melancarkan pukulan cepat mengenai kepala Star Platinum. Menyebabkan luka berdarah di kepala Jotaro. Lelaki itu tak bergeming.

"Ahahaha.. Jadi kekuatan dan kecepatan The World lebih unggul. Aku sudah cukup melihatnya. Aku puas. Aku akan menghabisimu sekarang!"

"ORA!"

"Aku sudah memutuskan untuk tidak berbelas kasih lagi pada kalian pangeran Joestar bersaudara. Akan kubunuh kalian dengan cepat! Aku akan mengakhiri mu dengan kekuatan The World yang sebenarnya! THE WORLD TIME STOP!" Dio lagi-lagi menghentikan waktu. Jotaro tak bisa bergerak

"Dengan ini, kau... Jotaro Joestar yang berani menghalangi takdirku akan berakhir. Selamat tinggal!" Namun sebelum Dio berhasil melancarkan serangan, ia melihat sekilas jari Jotaro bergerak. Dio langsung terkejut. Dilihatnya kembali dengan seksama, dan benar saja jari pemuda itu bergerak sedikit.

"A-apa!!? Dia bergerak? Mustahil! Jarinya baru saja bergerak!" Dio teringat sesuatu.

"Tipe stand yang sama dengan Star Platinum ya?"

"The World dan Star Platinum adalah tipe stand yang sama? Apa dia bisa melihatku? Atau dia menggerakkan jarinya tanpa sadar? Tch, waktunya habis" waktu kembali berjalan

"ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA!" Star Platinum hanya memukul angin sementara Dio sudah berada di belakang Jotaro. Dio memandang Jotaro tajam

"Apa kau bisa melihatku?" Jotaro hanya membalas dengan tatapan yang tak kalah tajam.

"AKU TANYA APA KAU BISA MELIHATKU, JOTARO!"

"Entahlah... Aku tak paham maksudmu, Dio" Jotaro kembali meluncur pergi, Dio mengejarnya.

"Baiklah, tak masalah! Tidak masalah kau bisa melihatku atau tidak saat aku menghentikan waktu! Jika kau memang bisa bergerak tunjukkanlah padaku! THE WORLD! BRING TIME TO A HALT!" waktu kembali membeku, Dio mendekati Jotaro perlahan dan menyadari sesuatu.

"Begitu rupanya... Huh hehehehe HUAHAHAHAHAHAHA. Kau menaruh magnet ini di lenganku saat adu pukul tadi ya?" Dio mengambil magnet itu, dan mendekatkannya pada lengan Jotaro yang juga terdapat magnet. Tangan itu bergerak karena medan magnetnya.

"Kau sudah membodohiku. Aku tidak boleh lengah! Tetapi, karena trik ini, itu membuktikan kau tak bisa bergerak ketika waktu terhenti! KALI INI MATILAH, JOTARO!" Dio sudah hampir memukul Jotaro, namun secara mengejutkan ia bergerak dan balik memukul Dio. Lalu kembali membeku dalam waktu.

"APAAA!!? D-dia... Benar-benar bisa bergerak! Hanya sebentar, tapi dia bisa bergerak! Magnet itu cuma sebagai umpan agar aku mendekat ke arahnya!" Waktu kembali berjalan. Dio terlempar ke jalanan.

"Aku bisa bergerak sebentar...Tapi, yare yare... hanya cukup untuk melancarkan satu pukulan" Jotaro mendarat dan berjalan menuju Dio. Tak disangka, Dio masih kuat berdiri.

"Kurasa aku harus menyerangmu tepat di kepala, kau tidak mudah mati sepertinya"

"Hmmp" Dio berpindah ke atap sebuah rumah dengan menghentikan waktu.

"Matamu mengikuti arah gerakku. Bukti bahwa kau bisa melihat diriku, Jotaro"

"Semua berkat Kakyoin"

Dio dan Tiga Pangeran |Jojo's Bizzare Adventure Genderbent Fanfic|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang