20

2.5K 268 9
                                    

Tidur seseorang seketika terusik kala suara alarm menggema di dalam ruangan yang masih tampak gelap tersebut. Kedua matanya seketika terbuka dan bergegas mematikan alarm yang berada di dekatnya. Berbeda dengan seseorang yang kini masih tertidur lelap di sampingnya. Sepertinya, orang itu sama sekali tidak terusik pada suara alarm yang cukup keras.

"Hon, bangun" Jennie mencoba untuk membangunkan Lisa yang masih terlelap.

"Honeyy..." Jennie menepuk lengan Lisa dengan lembut, sebab kekasihnya belum menunjukkan pergerakan apapun.

"Nghh..." Lisa memang bergerak untuk mengubah posisi tidurnya. Namun, ia masih tidak membuka matanya.

"Sayang, minum obatmu dulu" bujuk Jennie.

"Ani~ aku mengantuk, baby" suara Lisa terdengar parau.

"No, no. Kau harus minum obat! Aku tidak ingin kau sakit, sayang. Menurut padaku hmm? Atau tidak ada ciuman selama satu bulan" ancam Jennie.

"Mwo? Yak! Kenapa begitu, baby?"

Benar saja, Lisa langsung membuka kedua matanya bahkan bangun dari posisi tidurnya dan menatap Jennie dengan tidak terima.

"Pervert! Begini saja kau baru bangun" Jennie mencolek ujung hidung Lisa, kemudian turun dari ranjang untuk mengambil obat dan air minum untuk sang kekasih.

"Minum dulu, hon" Jennie menyerahkan gelas berisi air putih juga beberapa butir obat yang harus Lisa minum pagi ini.

Tanpa mengatakan apapun, Lisa langsung meminum obatnya membuat Jennie tersenyum senang.

"Gomawo~" ucap Lisa.

"Sama-sama, honey" Jennie mencium ujung bibir Lisa, kemudian meletakkan gelas bekas Lisa di atas nakas.

"Pukul berapa sekarang?" tanya Lisa.

"Enam lewat. Kau ingin mandi?" Jennie merapikan poni Lisa yang tampak berantakan karena baru bangun tidur.

Lisa mengangguk, "Mandi bersama?"

"No, sayang. Aku sangat tahu otak mesummu. Kita akan berakhir dengan hal lain" tolak Jennie.

"Wae? Kau selalu menolak jika aku mengajakmu mandi bersama. Apa salahnya?" Lisa mengerucutkan bibirnya bak anak bebek.

"Lain kali, nee? Hari ini kita buru-buru untuk berangkat ke sekolah. Mandi bergantian agar lebih cepat, arraso?" bujuk Jennie.

"Mandi bersama lebih cepat, baby" rengek Lisa.

"Itu mustahil, Manoban. Otakmu tidak mengatakan hal yang sama"

"Yak! Haish, ya sudahlah, aku mandi sendiri saja"

Lisa terlihat merajuk dan langsung beranjak begitu saja untuk masuk ke dalam kamar mandi. Sementara, Jennie hanya menatapnya sembari menggeleng, karena geli. Tak berapa lama, Jennie pun ikut turun dari atas ranjang, bermaksud untuk menyiapkan seragam yang akan mereka kenakan pagi ini.

Usai liburan di pulau Jeju, Jennie memutuskan untuk tinggal sementara di rumah Lisa. Selain, karena mommy-nya yang sedang ada urusan bisnis di luar negeri selama beberapa bulan, itu juga merupakan hasil bujukan dari mommy Chittip yang menginginkan Jennie untuk tinggal di sini. Setelah berpikir, Jennie akhirnya menyetujui permintaan tersebut. Selain bisa terus bersama Lisa, Jennie juga jadi bisa untuk merawat dan menjaga kekasihnya tersebut.

'Cklekk'

Pintu kamar mandi terbuka, pertanda bahwa Lisa telah menyelesaikan aktivitasnya untuk membersihkan diri.

"Seragammu sudah siap, honey" ucap Jennie.

Lisa hanya diam dan langsung memakai seragamnya tanpa menoleh sedikit pun ke arah Jennie. Awalnya, Jennie bingung kenapa Lisa tiba-tiba mendiaminya. Namun, sedetik kemudian, ia menyadari apa yang sedang terjadi pada kekasih jangkungnya tersebut.

Secret Under The MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang