14

2.8K 368 31
                                    

"Lisa!"

Lisa yang baru saja berjalan menuruni anak tangga, seketika menoleh dan mendapati Jisoo yang tengah berlari ke arahnya.

"Ada apa, Chu?" Lisa menatap Jisoo penuh tanya dari balik topeng starwars yang masih ia kenakan ketika berada di sekolah.

"Kau akan ke kantin?" Jisoo sudah berhasil tiba di samping Lisa.

Lisa mengangguk.

"Ya! Kenapa tidak mengajakku?" protes Jisoo.

"Kau sedang dikerumuni banyak gadis tadi. Jadi aku meninggalkanmu" jawab Lisa enteng.

"Mereka hanya bertanya tugas, sialan"

Lisa hanya menggedikkan bahunya, tanda tidak peduli. Kemudian berjalan menuruni tangga lebih dulu dengan kedua tangan berada di saku celananya.

"Yak! Jangan katakan apapun pada Chaeng!" Jisoo memperingati.

"Memangnya siapa yang akan mengadukanmu pada Chaeng? Aku bahkan tidak peduli jika kau menggoda banyak gadis. Chaeng akan tetap tahu dengan sendirinya, karena naluri seorang wanita tidak bisa kau bohongi" kata Lisa.

"Aku tidak menggoda mereka! Mereka yang datang dan mencoba mendekatiku" elak Jisoo.

Jisoo memang memiliki pesona yang cukup kuat di Omega International High School. Banyak gadis yang mencoba mendekati bahkan terang-terangan mendekati Jisoo sekalipun mereka semua tahu, jika manusia kura-kura itu memiliki seorang kekasih yang juga merupakan most wanted girl di sekolah ini.

"Tapi kau tidak berusaha pergi, bahkan terlihat senang saat ada yang memberimu coklat" Lisa melirik Jisoo dengan sinis, meski sebenarnya sia-sia karena Jisoo tidak akan menyadari tatapannya.

Mendengar hal itu, Jisoo langsung gelagapan dan panik sendiri.

"Monkey, kumohon, nee? Jangan adukan hal itu pada Chaeng. Aku bisa benar-benar mati. Apa kau tega melihat temanmu mati di tangan kekasihnya sendiri?" Jisoo sampai memohon.

"Sudah kukatakan, aku tidak peduli. Tanpa harus aku mengadu, Chaeng akan tahu dengan sendirinya, tentang kelakuanmu yang masih menjadi buaya dan sering tebar pesona kepada banyak gadis"

"Yak, monkey! Bantu aku jika begitu. Aku tidak ingin tamat di tangan Chaeng" Jisoo bahkan sampai menarik-narik tangan Lisa seperti bocah yang merengek meminta permen.

"Haish! Kau ini kenapa?" Lisa menyingkirkan tangannya dari jangkauan Jisoo.

"Makanya, jangan sok menjadi buaya jika nyatanya kau saja masih takut dengan Chipmunk"

"Kamchagiya!" Jisoo terkejut dan reflek memeluk lengan Lisa karena suara lain yang tiba-tiba muncul di dekatnya.

Itu adalah suara Wendy. Dan sang pelaku hanya memasang ekspresi tak bersalahnya, bahkan menahan tawa saat melihat Jisoo yang terkejut dengan kedatangannya yang tiba-tiba.

"Shibal! Kupikir siapa!" protes Jisoo setelah berhasil menetralkan detak jantungnya, kemudian melepaskan pelukannya pada lengan Lisa.

"Bilang saja kau takut jika yang tadi berbicara adalah Chaeng. Kau takut, dia mendengar semua percakapanmu dengan Lisa, bukan?" Wendy menaik-turunkan alisnya, bermaksud menggoda Jisoo.

"Bukan begitu! Kau datang tiba-tiba tanpa permisi. Wajar jika aku terkejut" Jisoo mengelak.

"Nyenyenye...by the way, kita akan ke kantin?" Wendy menatap ke arah Jisoo dan  Lisa bergantian.

"Kajja, aku sudah lapar!" Wendy mengusap perutnya yang rata.

Lisa mengangguk, begitu juga dengan Jisoo yang setuju dengan ajakan Wendy.

Secret Under The MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang