4

2.2K 198 0
                                    

Sudah 2 minggu setelah kejadian itu terjadi. seperti biasa rebecca akan selalu memohon kepada freen untuk membebaskannya atau... membunuhnya.

Cklek...

Pintu kamar freen terbuka dan terpampang jelas seorang nam disana.

" Freen... " Panggilan dari nam itu membuat freen menoleh.

" Ya ada apa nam? " Tanya freen yang sekarang sedang fokus dengan pekerjaannya.

" Kenapa dari 2 hari yang lalu kau tidak melihat kondisi becca freen? " Tanya nam sambil menatap kearah freen yang sedang sibuk melihat berkasnya.

" Tidak ada. kalaupun aku melihatnya dia pasti akan minta bunuh padaku. " Ucapan freen itu membuat nam sedikit tertawa.

" Ahahaha dasar aneh. " Lanjut nam dan duduk disamping freen.

" Aku akan melihatnya setelah ini, apa kau mau ikut sarocha? " Tanya nam dan freen menoleh padanya.

" Ya terserah kau saja. " Ucap freen kembali fokus pada berkas yang ia pegang itu.

.

.

.

Cklek...

Mereka berdua memasuki ruangan yang amat gelap itu, mereka tidak melihat rebecca di tempat tidurnya, nam seketika memanggil namanya namun tak ada respon.

" Beccaa... kau dimana bec? " Tanya nam

" Bec kau dimana... " Nam masih belum putus asa memanggil nama itu.

Namun freen lansung memasuki kamar mandi dan melihat rebecca yang sudah terkapar dilantai.

" REBECCAA !!! " Teriak freen berhasil membuat nam terkejut.

" Ada apa?? " Tanya nam dengan khawatir.

" Dia tak sadarkan diri nam... " Ucap freen dan ia lansung menggendong rebecca sampai ke kamar miliknya.

" Beccaaa bangunlah... " Nam yang masih terlihat panik.

" Aku sudah menelepon dokter... dia akan segera kemari. " Ucap freen dan meletakkan ponselnya dimeja nakas.

15 Menit berlalu kini dokter yang tadi freen kabari datang.

Tuk.. tuk.. tuk..

" Ya masuklah. " Ucap freen dan membukakan pintu.

" Tolong periksa dia dokter... " Ucap nam.

" Baiklah. silahkan tunggu diluar saja. " Ucap dokter itu.

.

.

.

" Aku rasa dia hamil freen... " Ucapan dari nam lansung membuat freen seketika menoleh dan menatap tajam wanita itu.

" Apa apaan yang kau bilang? jangan bercanda nam. " Ucap freen.

" Jika itu benar aku akan menjadi bibi ahaha.. " Tiba tiba nam tertawa dan freen yang mendengar itu seketika memanas.

" Omong kosong. " Ketus freen.

Cklek...

Mendengar pintu dibuka dua orang disana lansung berjalan menuju pintu itu.

" Bagaimana kondisinya dok? " Tanya nam.

" Dia baik, hanya saja jangan terlalu banyak beban pikiran... dan satu lagi, dia akan menjadi seorang ibu... " Ucap dokter itu disertai senyum.

" Wahhh terimakasih dokter... " Ucap nam dan ia memasuki ruangan itu dan memeluk rebecca.

" Beccaaa selamat ya... " Ucap nam yang sedang memeluk rebecca.

Tahanan ( Freenbecky ) On goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang