22

2.2K 176 26
                                    


Tak terasa sudah hampir 1 minggu lebih setelah kejadian itu terjadi, dan seperti biasa pula rebecca yang selalu saja menolak mentah mentah atas kepedulian freen terhadapnya. Ia mengira jika semua itu hanya manipulatif agar ia kembali tertunduk dibawah kekuasaan freen dengan cara wanita itu kembali menjebaknya dengan perasaan.

Kehidupan mereka kembali seperti biasa. Pria yang sedari kemarin berniat untuk melecehkan wanitanya sekarang sudah tak menampakkan batang hidungnya. Apakah mereka sudah menyerah? Ya anggap saja begitu.

Rebecca juga telah bertemu dengan keluarganya, walau keluarganya sendiri sempat tak mengerti dengan apa yang terjadi, sebuah tangisan dan isakan terdengar dirumah itu saat rebecca menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Namun ia membuat sedikit kebohongan jika saat itu ia hanya kritis dan dirawat oleh wanita yang bernama nam ini. Hanya itu yang bisa ia sampaikan pada sang ibunda yang sangat ia rindukan ini. Dan ia juga beralasan jika selama tiga tahun belakangan ia masih dalam keadaan kritis dan itu tentu saja membuat ibunya percaya. Tangis bahagia terdengar hari itu saat sang anak kembali padanya.

Dan ia kembali harus berbohong lantaran freen mengancam jika ia kembali tinggal dirumah orangtuanya, ia takkan membuat hidup rebecca tenang. itu tentu saja membuat rebecca mau tak mau harus tetap tinggal bersama dengan yang dulunya adalah kekasih yang sangat ia cintai ini, Tiga tahun yang lalu tepatnya.

Ya rebecca kembali tinggal dirumah itu, namun setiap hari rebecca pasti akan selalu mengabaikan wanita itu. Dan untung sekarang orang yang dianggapnya sebagai kakaknya ini telah kembali dan itu tentu saja membuatnya sedikit lebih baik jika tinggal bersama wanita yang menurutnya ini sangat egois!

Namun ia tak sadari jika yang sekarang ini adalah freen yang berbeda. Ia melakukannya dengan sungguh sungguh dan itu semua tentu atas keinginan hatinya, Tak ada lagi balas dendam sekarang—Karena itu telah terkubur didalam rasa sukanya pada rebecca. Bukan hanya sekedar suka namun... Cinta.

Ia tak akan pernah bosan menunggu sang wanitanya itu luluh terhadapnya, walau ia akan menunggu seratus tahun-pun. Karena tak ada yang berharga daripada wanita itu dihidupnya sekarang. Hanya ada Rebecca dan Rebecca.

Dan tak ia sadari jika tindakannya untuk membujuk wanitanya ini salah besar, apa boleh buat? Ya freen telah terbiasa dengan Apa yang ia inginkan akan menjadi miliknya dengan cara apapun itu.

Ia baru menyadari telah menyia-nyiakan wanitanya ini. Apalagi jika diingat ia mempermainkan hati wanita itu hanya untuk membalas dendam semata. Bagaimanapun wanitanya telah banyak menderita karena ulahnya. Sangat banyak!

Ia selalu saja merutuk dirinya sendiri karena perasaan yang amat bersalah pada rebecca, namun jika kita lihat bersama freen dengan muka datarnya memang seperti tak punya hati. Tapi ia tetaplah manusia yang mau bagaimanapun juga mempunyai hati, ia berfikir keras bagaimana cara untuk meluluhkan hati sang wanitanya ini tanpa adanya kekerasan? Sungguh ia bukan ahli dalam hal seperti itu! namun jika soal bercinta mungkin ia adalah orang yang maju terlebih depan!

Saat ini freen sedang memandangi setiap inci dari wajah milik wanita yang sekarang tertidur dengan lelap disampingnya. Mengusap lembut pipi milik wanita itu dengan ibu jarinya.

Aku baru menyadari jika aku mempunyai seorang bidadari.

Merasa ada seseorang yang sedang memegangi wajahnya, ia membuka matanya perlahan saat merasa tidurnya terganggu.

Saat rebecca membuka matanya ia dihidangkan dengan muka freen yang berada tepat didepannya, Sangat dekat. Hingga ia sendiri bisa merasakan nafas milik freen.

" A–apa yang kau lakukan? " Tanya rebecca gagap. Bagaimana tidak? bayangkan saja jika kalian berada diposisi rebecca.

" Apa kau tak melihatku? Tentu saja sedang memandangi wajah wanitaku. " Jawab freen dengan percaya diri dan mengedipkan sebelah matanya dengan diiringi senyum jahil.

Tahanan ( Freenbecky ) On goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang