" Saya minta maaf dan turut berdukacita nona sarocha... dia tidak bisa diselamatkan. " Ucap dokter itu.
Deg...
Tidak itu tidak mungkin!
" Apa maksud kau!!? " Nada suara freen terdengar tinggi namun bergetar.
" Karena luka yang cukup dalam dan nona rebecca kehilangan banyak darah, maka nona rebecca dinyatakan tidak dapat diselamatkan. " Lanjut dokter itu kembali.
" Kau berbohong! tidak mungkin dia tiada! dia wanita yang kuat!! " Sekarang freen menarik kerah baju dokter yang berada dihadapannya itu dengan penuh amarah.
" Nona kumohon mengertilah. " Ucap dokter itu menenangkan freen.
" Tidak! " Teriak freen tepat didepan wajah pria itu dan bergegas masuk kedalam ruangan.
" Nona.. "
Cklek.
Terpampang jelas diatas ranjang rumah sakit itu terbaring seorang wanita yang tak berdaya dengan tubuh tertutup kain.
Deg.
Tak terasa sekarang air mata freen telah jatuh membasahi pipinya dalam diam, dia berjalan dan terus berjalan mendekati wanita yang sekarang tubuhnya telah ditutupi kain.
Ia menarik kain itu dari rebecca, dan terlihatlah wajah wanitanya yang tak berdaya, matanya tertutup bibirnya pucat dan sekaligus membiru.
Apa ini?!
" Rebecca sayang bangunlah... " Lirihnya mengelus lembut pipi wanitanya dengan isakan.
" Kau tak mungkin pergi rebecca... aku sudah berjanji bukan? jika kau mati, maka kita akan mati bersama? " Lanjutnya kembali dan sekarang airmatanya semakin banyak membasahi pipinya.
" Dan aku berjanji jika aku akan berubah... aku ingin memperbaiki kesalahanku. "
" Kau tak bisa meninggalkan aku sendiri seperti ini rebecca. "
" Kau bahkan ingin membalas perbuatanku padamu bukan? maka balaslah sepuas hati mu, aku akan menerimanya dengan lapang dada sayang... "
" Rebecca aku tak punya siapapun didunia ini selain kau ... "
" Aku dulu bersumpah bukan untuk menjagamu?? "
" Tolong jangan lakukan itu rebecca...
" Aku mencintaimu, sangat... "
" Rebecca... " Tangis itu makin pecah saat ia memandangi wajah wanita itu kembali, sangat sakit itu lah yang dirasakannya sekarang.
Tak ia sadari sekarang ada seseorang memperhatikannya lewat jendela.
" Kerja bagus. " Ucap pria itu kepada dokter yang tadinya menangani rebecca.
Pria itu memberikan uang kepada dokter itu dan diterima olehnya.
" Setelah drama ini selesai, kau harus membawa rebecca dari sini dan gantilah mayatnya dengan mayat orang lain. " Ucapnya kembali dan menyeringai jahat.
Dokter itu mengangguki semua yang dikatakan oleh pria itu.
" Kedalam lah, jangan biarkan dia memegang rebecca atau semuanya akan kacau. " Ucap pria itu kembali dan menoleh kearah ruangan tersebut.
Sementara freen terus saja menangis dan menangis. ia telah kehilangan arah sekarang.
Freen tak menyadari jika panggilannya tadi bersama nam ternyata belum dimatikan.
Namun apa boleh buat sekarang, ia harus mengikhlaskan kepergian rebecca. Namun tak bisa dipungkiri ia masih tak percaya dengan apa yang sebenarnya terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tahanan ( Freenbecky ) On going
ActionFuta !! " Aku mohon lepaskan aku fr-freen... " " Tidak ada yang bisa lari dari jangkauanku Rebecca Patricia. Apapun itu, jika aku menginginkannya maka itu akan menjadi milikku. " 🔞‼️‼️