Saat freen mendekati rebecca ia memperhatikan baik baik wanitanya, apakah ia terlalu kasar? apakah dia baik baik saja? Pertanyaan itu terus saja berputar didalam kepalanya, ia dipenuhi rasa bersalah... namun yang telah rebecca lakukan menurutnya lebih salah darinya." Bec... bangun. " Panggilnya kemudian membelai rambut rebecca untuk membuatnya bangun.
Namun tak ada reaksi dari rebecca.
Ada apa dengannya?
" Sudah pagi, bangunlah. " Ucapnya kembali, ia tak menyerah begitu saja.
Ia segera meletakkan tangannya dikepala Rebecca guna untuk memeriksa suhu tubuh rebecca.
What?! dia sakit.
Apa dia tak sadarkan diri?
" Rebecca bangun.. " Lagi lagi freen mencoba membangunkan wanitanya.
Freen berdiri dari duduknya kemudian segera mengambilkan air hangat untuk mengompresi rebecca.
Setelah melakukan itu ia segera duduk kembali ditepi kasur itu, ia melepaskan borgol yang sekarang tetap terpasang pada pergelangan dan kali rebecca.
Maaf.
Setelah itu ia segera keluar dari kamarnya dan menuju lift disana.
Ia ingin menemui seseorang dan ingin membicarakan hal yang penting dengannya.
Sampailah freen sekarang disebuah cafe yang terletak tak jauh dari hotel tadi. Tampilan cafe ini cukup elegan.
Ia menarik kursi diseberang wanita yang duduk disana.
" Ekhem... " Freen berdehem untuk menyadarkan wanita yang sekarang berada tepat didepannya.
Gadis yang cukup cantik dengan kulit putih, mata coklat, dan bibir yang merah.
" Sayang... " Sahutnya saat mendengar seseorang berdehem tepat didepannya, ia sungguh tak menyadari keberadaan wanita didepannya ini karena fokus bermain gadget yang berada ditangannya.
" Hmm... " Jawab freen disertai sedikit senyum.
" Bagaimana kabarmu. " Tanya wanita itu kepada freen dengan lembut dan nada yang sedikit manja.
" Aku baik, kamu? " Jawab freen dan bertanya kembali.
" Tidak. " ,
" Kenapa? " ,
" Karena kau tak berada disampingku sayang. " Ucapnya kembali kemudian memegang tangan freen.
" Tu... " Lirihnya dan menatap wanita itu nanar.
" Apa? apa ada yang salah? " Tanyanya kepada freen.
Dia adalah Tu tontawan, Wanita itu ternyata adalah kekasih dari freen. Mereka telah menjalin hubungan yang tak seorang pun tahu selama 1 tahun. Sungguh, mereka sangat menjaga hubungan ini agar tak diketahui oleh orang terdekat maupun sebaliknya.
Waktu prim mengungkapkan cintanya pada freen... ya waktu itu wanita ini menyaksikannya juga dari kejauhan, dan itu membuat mereka bertengkar, dan sekarang mereka baru saja bertemu setelah sekian lama karena tontawan sendiri ingin tinggal disini.
Tontawan sendiri sebenarnya tidak mengetahui tentang rebecca, tentang balas dendam freen dan yang lain. Ia tak mengetahui itu semua.
" Sayang ... " Ucap wanita itu kembali pada freen, saat melihat freen berdiam diri.
" Aku ingin mengatakan sesuatu padamu. " Ucap freen kemudian melepaskan tangannya dari milik tontawan.
" Ah sama, aku juga. " Jawabnya dengan antusias.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tahanan ( Freenbecky ) On going
ActionFuta !! " Aku mohon lepaskan aku fr-freen... " " Tidak ada yang bisa lari dari jangkauanku Rebecca Patricia. Apapun itu, jika aku menginginkannya maka itu akan menjadi milikku. " 🔞‼️‼️