9

1.6K 143 7
                                    


" Kau sudah selesai mandi? " Tanya Rebecca saat melihat freen baru saja turun dari lantai atas.

" Heum... " Ia berdehem dan segera duduk dimeja makan.

" Tunggu sebentar lagi yaa, makanannya hampir jadi.. " Ucap rebecca kemudian merapikan pakaian yang freen pakai.

" Baiklah... " Ucap freen dengan sedikit senyum.

Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya masakan rebecca sudah matang.

" Ini makanannya ... aku tidak tahu itu enak atau tidak, ehhee... " ,

Satu suapan berhasil masuk kedalam mulut sarocha.

Oh god! ini sungguh enak!

" Bagaimana? apakah keasinan? " Tanya rebecca saat melihat freen sedang melamun.

" I-Ini enak! " Puji freen diiringi senyuman.

Apa dia baru saja memujiku? Oh tuhan aku rasanya ingin melayang...

" Benarkah? " Tanya rebecca kembali, ia tak begitu yakin dengan jawaban freen barusan.

Saat ia menyicipi makanannya sendiri, ia pun melongo tak percaya... bagaimana bisa ia membuatnya seenak ini? entah keajaiban darimana.

" Eum kau nanti pulang jam berapa? " Tanya rebecca kembali.

" Mungkin jam 4, kenapa? " ,

" Tidak, aku hanya bertanya. " Ucap rebecca kemudian melanjutkan kembali kegiatannya.

" Emm... bec. " ,

" Ada apa? " Tanya rebecca bingung saat melihat freen mendekati wajahnya.

Tangannya mulai mendekat kewajah rebecca dan mendarat dibibir yang katanya manis itu.

" Kau belepotan. " ,

" O-oh ya? " Ucap rebecca gugup karena tiba tiba saja freen berpelakuan manis padanya.

.

.

.

Sekarang freen sedang berada diruang kerjanya. Ia baru saja mendapatkan pesan dari wanita waktu itu, yang sempat makan siang dengannya.

Primilly, ya dialah orangnya.

Drtt... drtt...

" Ya halo? "

" .... "

" Baiklah aku akan segera kesana. "

Telepon diakhiri.

Freen berjalan keluar dari kantornya dan memasuki mobil Porsche kuning dan mulai melajukan mobil itu membelah kota bangkok.

Sekarang ia telah sampai pada restoran yang terlihat cukup mewah, freen segera masuk dan menuju lantai atas... ia memasuki ruang VVIP.

" Hai ... maaf lama menunggu. " Ucap freen kemudian duduk didepan wanita yang terlihat cukup elegan itu.

" Hai nona... bagaimana kabarmu? " Tanya prim basa basi.

" Tentu saja baik, bagaimana denganmu? " Tanya freen kembali.

" Aku rasa cukup baik... " ,

" Ada yang perlu kau bicarakan? " Tanya freen kembali, karena tadi primilly menelepon freen ia ingin segera bertemu.

" Sebenarnya tidak, aku hanya ingin mengajakmu makan siang saja, kita harus menjalin hubungan yang baik bukan? maksudku sebagai rekan kerja. " Ucapnya.

" Ya tentu.. " Ucap freen diiringi senyum.

Tahanan ( Freenbecky ) On goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang