2

2.5K 214 3
                                    

Sudah 3 hari lamanya rebecca terbaring lemah.. ia belum juga bangun dari koma-nya.

Cklek...

Pintu terbuka dan seseorang pun masuk kedalam ruangan itu.

Nam orntara
Dia adalah salah satu sahabat dekat freen, dia sudah ibaratkan ibu bagi freen, namun dia sangat berbeda dengan freen... dia selalu mengasihani wanita yang terbaring itu...

" Bec.. bangunlah... kau sudah lama tidur bec, apakah kau tidak merindukanku?? kau begitu nyenyak tidur bec... ayo bangunlah dan pergi dari penjara iblis itu, aku berjanji akan membantumu bec.. " Ucap wanita itu dan dia secara tidak sadar menjatuhkan air bening itu dari matanya.

Dia sahabat freen yang selalu mendukung freen dalam keadaan apapun, namun berbeda dengan yang ini, dia tidak setuju untuk membalas dendam itu kepada rebecca, memang ia mendukung untuk membalas dendam itu, namun cuma kepada ayah rebecca saja.

Tiba tiba pintu itu terbuka kembali dan memperlihatkan seorang sarocha yang sedang berjalan masuk dan duduk di sofa.

" Hei.. setelah becca sadar, apakah kau akan kembali mengurungnya? " Tanya nam yang membuat freen seketika menoleh.

" Ya, tentu saja. " Jawabnya singkat.

" Ya tuhan... freen, aku pikir kau sudah cukup mengurungnya. " Ucap nam dan membuat freen tidak terima dengan ucapan itu.

" Tidak, aku akan terus mengurungnya, waktu selama 3 tahun ini tidak cukup untuk membalaskan dendamku, ibuku dikurung layaknya seorang narapidana selama sisa hidupnya, maka aku akan membalas sama dengan itu. " Ucap freen menjelaskan kepada nam.

" Aku pikir dulu kau sebaiknya membalas ini kepada ayahnya saja.. namun kau.. ah sudahlah. " Ucap nam dan memalingkan wajahnya.

" Kenapa kau terus memihaknya nam? bukankah dulunya kau sangat menyutujui kalau aku balas dendam?? namun semenjak aku menyekap jalang ini, kau malah berpihak padanya. " Ucapan freen berhasil membuat nam kembali menghadapnya

" Hei.. kau menyebut becca jalang? kau sangat jahat padanya freen... aku bilang sudah cukup membuatnya menderita seperti ini, ingatlah yang salah bukan dia, dia tak tahu apa apa freen... " Ucap nam yang mencoba untuk tenang.

" Kau!!.. aku hanya membalas apa yang dilakukan pria tua itu kepada ibuku, karena dia aku menjadi yatim piatu.. ingat itu nam orntara. " Ucapnya dengan penekanan.

" Dan aku rasa rebecca cukup beruntung, aku tidak pernah menidurinya... kau ingat bukan yang dilakukan oleh pria sialan itu pada ibuku nam??!? " Lanjut freen dan disertai dengan airmatanya.

Nam hanya dibuat diam olehnya, nam tak tau apa yang akan dia jawab...

__________

Pagi hari dikota bangkok...

Freen segera bangun dari tidurnya dan bersiap siap untuk kekantornya.

Itulah yang dilakukan freen setiap harinya, ia menyibukkan dirinya untuk bekerja dan bekerja.

Tuk.. tuk..

" Ya masuklah. " Ucap freen sambil fokus kepada laptopnya.

" Permisi nona, anda akan menghadiri rapat bersama clien nanti jam 1 siang. " Ucap sekretarisnya dan meletakkan berkas dimeja freen.

" Baiklah.. kau boleh pergi. " Ucap freen yang tetap fokus pada laptopnya.

" Baik non... "

Tahanan ( Freenbecky ) On goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang