25

2.3K 171 31
                                    

Bugh!

Terdengar dengan jelas suara tembakan dan tubuh yang terjatuh disana, pekikan dan ringisan seseorang dikarenakan benda panas yang menancap dengan sempurna ketubuh miliknya. Terdengar pula suara tangisan beserta dengan teriakan histeris.

Mike segera meninggalkan tempat tersebut dan menarik rebecca agar ikut bersamanya, namun naas, rebecca dengan cepat menendang alat vital milik pria itu dan mengakibatkan pria tersebut menjerit kesakitan. Yang lainnya hanya diam mematung dikarenakan takut nyawa mereka terancam.

Rebecca, ia dengan secepat kilat menghampiri Freen yang sekarang telah terkapar sembari memegangi luka tembakan miliknya.

" F—freen... Kumohon tolong buka matamu!! FREENN! " Tangis Rebecca pecah saat melihat sang wanita yang kini terbaring lemah dipangkuannya. Freen, Ia tak mengeluarkan suara apapun, hanya tersenyum sembari memperhatikan wajah indah milik wanita yang sangat ia cintai.

Ia mengangkat tangan miliknya dan mengelus lembut wajah milik Rebecca, Tersenyum memperhatikan bagaimana wajah rebecca yang terlihat begitu cemas. Sangat lucu, Pikirnya.

" K-kenapa kau malah tertawa huh? kau harus mendapatkan penanganan lebih lanjut freen. " Ucap rebecca kemudian, tangisnya masih sama seperti tadi, tak berhenti.

Namun freen masih tetap sama, tetap diam dan tersenyum memperhatikan wajah Rebecca. Terlintas dibenaknya kenangan yang telah ia lalui bersama dengan Rebecca, Awal ia mengenal Rebecca, Menjalin hubungan, Dan saat Ia menahan Rebecca seperti tahanan. Ia mungkin sangat menyesali perbuatannya lantaran telah menyia-nyiakan wanita yang begitu amat baik dan tulus mencintainya. Mungkin jika diberi kesempatan untuk hidup satu kali lagi, Ia sangat ingin dicintai kembali oleh Rebecca, Dan ia pun akan mencintai Rebecca dalam sedalam dalamnya.

Freen memejamkan matanya lantaran menahan rasa sakit yang tak terkira. Rebecca yang melihat itu seakan panik dibuatnya.

" Freen... Hiks... Bertahanlah aku akan mencari bantuan! " Ucap Rebecca kembali dan ingin berdiri dari posisi awalnya, namun tertunda dikarenakan freen menggenggam tangan miliknya.

" Kau tak akan kemana mana. " Ucapnya dengan lirih namun mukanya masih setia tersenyum.

" Kumohon... dengarkanku sekali saja... " Ucap Rebecca kembali, Ia kembali menangis dan melebihi tangisannya tadi.

Genggaman tangan freen melemah dan seketika matanya terpejam kembali, Rebecca kembali menangis dan memegangi dada milik freen seakan ingin menghentikan darah segar yang terus keluar dari sana.

" Kalian!!! Bukankah kalian manusia??! Apakah manusia akan tetap diam jika melihat seseorang menderita seperti ini?!! " Kini Rebecca berteriak kearah wanita dua wanita yang hanya diam ditempat, memperhatikan bagaimana kondisi freen yang sangat parah dan rebecca yang juga mendapati luka ringan.

Sesaat kemudian, Primilly melangkah mendekati mereka berdua dan ingin segera menarik tubuh freen dari Rebecca. Namun langkahnya terhenti mendengar kembali teriakan dari Rebecca.

" JANGAN KAU MENYENTUH MILIKKU!! " Teriaknya tak terima saat melihat primilly ingin merebut freen dari genggamannya.

Kata kata itu, itulah yang Freen tunggu sejak lama...

Mereka hanya menundukkan kepala tanda takut jika melakukan hal lebih lanjut kembali.

" Freen.... " Rebecca kembali menangis, ia sangat tak berdaya sekarang. Freen sudah kehilangan kesadarannya dan mungkin saja akan kehilangan nyawanya jika tak kunjung mendapatkan penanganan. Melihat Freen yang sekarang terbaring lemah dihadapannya semakin membuatnya kehilangan tenaga. Tak bisa dipungkiri jika Rebecca masih memiliki perasaan terhadapnya, Dan itu tak pernah luntur selama ini. Memang awalnya ia sangatlah ingin membalaskan dendam kepada freen, namun sekarang sepertinya ia tidak akan pernah melakukan itu. Ia tersadar jika sikapnya kepada freen sekarang adalah Cinta... Walau telah disakiti berkali kali namun freen akan mengobati luka Rebecca. Disaat Rebecca sedang dalam bahaya, ia akan dengan cepat membantu rebecca. Dan lihatlah sekarang, disaat freen sendiri sedang memerlukan bantuan... apakah ia akan bisa menolong freen? Yang hanya bisa ia lakukan sekarang adalah menangisi takdirnya... mengapa tuhan sangat amat kejam padanya? selalu memberikan rintangan yang mungkin tak semua orang bisa melaluinya.

Tahanan ( Freenbecky ) On goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang