***DETAK***
Haechan melangkahkan kakinya dengan cepat menuju kelasnya. Sungguh, Haechan pun tidak tahu apa yang akan terjadi dengan dirinya jikalau dia tidak segera mengerjakan tugasnya. Apalagi jika dia terlambat masuk sekolah.
Mungkin, dia akan menjadi cleaning service dadakan atau di suruh hormat ke tiang bendera selama beberapa jam.
Haechan sudah menerka - nerka karena di sekolah lamanya tak jarang ada yang merasakan hukuman itu. Namun tidak pada Haechan.
Dan sekarang, di sekolah barunya, akan sangat tidak elite jika dia sebagai murid baru sudah terkena pelanggaran di sekolah.
"JAEMIN."
Haechan berteriak agak kencang di kelasnya hingga membuat beberapa temannya melotot tidak suka
Ada yang sedang bergosip dan juga ada yang sedang menyalin tugas temannya.
Sama saja.
"Lo kenapa sih Chan pake teriak - teriak." Jaemin mengomentari temannya yang datang - datang langsung berteriak di dalam kelas
"Lo udah ngerjain tugas Bu Rini belum ?" Tanya Haechan to the point
"Udah lah." Jaemin menjawab dengan menyipitkan mata curiga
"Gue nyalin punya Lo ya. Lupa nih gue, semalem ketiduran." Pinta Haechan memelas
"Yes. Akhirnya finish juga." Terdengar suara Seungmin diantara keduanya
"Lo juga baru ngerjain Min ?" Kini Haechan bertanya kepada Seungmin yang sedang duduk anteng di bangkunya
"Lo mau nyalin juga. Sini duduk. Gue udah selesai." Ujar Seungmin---menutup bukunya dan menggeser ke arah kursi Haechan
Jaemin yang berada di samping mereka hanya bisa menghela napas. Dasar Seungmin dengan Haechan.
"Makasih ya Jaemin. Baik banget deh hehehe." Seungmin berterimakasih kepada Jaemin yang sudah berbaik hati meminjamkan bukunya
"Eh, iya iya. Gue juga mau ikut nyalin." Kini Haechan masih heboh dengan tugasnya sendiri
Dia melewati Seungmin untuk ikut duduk di bangkunya sendiri yang berada satu meja dengan Seungmin
Sedangkan Renjun yang berada di hadapan mereka hanya menggeleng lalu membaca lagi buku yang berada di atas mejanya.
Selang beberapa menit, nyaring bunyi bel sekolah terdengar ke segala penjuru.
"Aduh mati nih gue. Tugasnya belum selesai lagi." Haechan frustasi sendirian melihat dia baru mencatat beberapa nomor dari dua puluh nomor
Iya, dua puluh nomor essay.
Tak lama berselang, terlihat Bu Rini masuk ke kelas Haechan dengan pakaian rapi dan buku paket yang selalu di bawanya setiap saat.
Buku paket matematika karena Bu Rini mengajar matematika di sekolah.
Ketika sudah duduk di kursi guru, Bu Rini langsung saja menyuruh anak - anak untuk mengumpulkan tugas yang sudah beliau titipkan kepada guru piket.
"Kalian sudah tahu dari guru piket, kan ? Sekarang kumpulkan tugas yang sudah ibu berikan." Ucap Bu Rini kepada anak kelas 11 IPA3
Semua murid maju ke depan untuk mengumpulkan buku mereka masing - masing.
Begitu pula dengan Seungmin yang kini merebut buku milik Haechan.
"Eh, Min itu gue belum selesai tugasnya." Ujar Haechan yang tidak suka bukunya di ambil begitu saja
"Kumpulin dulu aja. Nanti Lo bisa lanjut kerjain setelah diperiksa Bu Rini." Tutur Seungmin kepada Haechan
KAMU SEDANG MEMBACA
DETAK | MARKHYUCK (COMPLETE)
FanfictionBagi Haechan, Mark adalah detaknya Dan bagi Mark, Haechan adalah segalanya ⚠️BXB ⚠️Angst ⚠️Bahasa semi baku ⚠️AU ⚠️17+ Copyright© LotuSkyxx, 2023