BAB V

154 18 0
                                    

***DETAK***

Mentari bersinar menerangi dunia---menggantikan rembulan yang sudah tertidur di penghujung pagi hari ini.

Burung berkicau dengan syahdu. Embun pagi membasahi rumput - rumput liar di luasnya hijau pemandangan. Menambah kesan damai hari ini, walau hanya dalam imajinasi karena rumah keluarga Lee berada di sudut kota yang padat.

Lalu lalang kendaraan sudah terdengar ramai sejak beberapa jam lalu.

Haechan bangun setelah mendapat serangan mentari pagi di jendela kamarnya. Membuatnya harus melihat jam beker yang berbunyi nyaring---pukul enam pagi.

Haechan bergegas untuk menyibak selimut tebal yang membalutnya lalu mengambil handuk dan berakhir menghilang di kamar mandi---bersiap untuk pergi ke sekolah.

"Pagi papah. Pagi mamah." Sapa Haechan setelah selesai bersiap

"Pagi juga sayang." Yoona membalas Haechan sambil menuangkan teh hangat ke gelas milik Lee Eunhyuk---kepala keluarga Lee

"Sini duduk dulu." Eunhyuk mengajak Haechan untuk duduk dan sarapan bersama

Haechan melangkah mendekat ke arah meja makan. Duduk bersama dengan kedua orangtuanya. Namun Haechan bingung karena tidak menemukan Jungwoo pagi ini.

"Kakak kemana mah ?" Tanya Haechan

"Kakak mau sudah berangkat tadi pagi - pagi banget. Katanya ada tugas yang harus diselesaikan pagi ini." Balas Yoona menanggapi

"Ohhh ...." Haechan membalas penjelasan mamahnya dengan membuat huruf 'O' dengan bibirnya

"Sebentar!" Haechan menyela ucapannya sendiri

"Hari ini hari apa mah ?" Tanya Haechan dengan wajah mengingat - ingat

Yoona terlihat bingung namun menanggapi saja ucapan anaknya, "hari kamis." Ujar Yoona

Haechan langsung menghembuskan napas. Wajahnya ditekuk sedemikian rupa.

Dia lupa hari ini ada tugas. Dan dia belum mengerjakannya.

"Aish ..." Gumam Haechan frustasi

"Kenapa emang---,"

"Haechan duluan ya Mah, pah. Haechan lupa ada tugas yang belum selesai." Ujar Haechan sambil bergegas untuk bangun dari duduknya

"Eh ... Sebentar dulu. Itu rotinya di bawa. Di makan di mobil." Ujar Yoona mengingatkan agar Haechan membawa sarapannya dan memakannya nanti

"Lagian kenapa gak di kerjain di rumah aja. Masih banyak waktu."

"Gak bisa mah. Haechan harus berangkat sekarang. Takut telat." Balas Haechan lagi---mengambil roti isi selai kacang yang disiapkan mamahnya

Sedangkan Eunhyuk hanya diam melihat tingkah anak bungsunya dan isterinya.

Tadi Jungwoo yang buru - buru. Sekarang adiknya pun, Lee Haechan buru - buru.

Padahal Haechan baru sembuh setelah kemoterapi. Kenapa harus berangkat. Eunhyuk bisa membicarakan dengan pihak sekolah juga.

"Haechan duluan." Haechan berbicara sedikit berteriak setelah berpamitan dengan kedua orangtuanya

***

"Ayo pak. Kita jalan sekarang. Saya harus buru - buru." Ujar Haechan kepada sopir pribadinya sembari berlari kecil dari dalam rumah hingga pintu depan

Pria setengah baya yang sedang mengelap mobil langsung menoleh kala mendengar suara majikannya. Dia mengangguk sebagai jawaban.

DETAK | MARKHYUCK (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang