BAB II

272 19 0
                                    

***DETAK***

Suasana kelas nampak hening. Tidak ada satu suara pun terdengar dari kelas Haechan.

Kelas 11 IPA3

Yang ada hanya suara AC yang menyala di dalam ruangan.

Haechan menatap ke arah Seungmin yang sedang meletakkan kepalanya di atas meja. Tidak mencatat materi yang sedang dituliskan oleh guru di depan sejak beberapa menit yang lalu.

"Pak Jono masih nulis, kan, Chan ?"

Haechan mendengar Seungmin bertanya kepadanya.

"Masih." Jawab Haechan sambil terus menulis materi di papan

Sesekali tangannya terangkat untuk memijat kepalanya yang berdenyut pusing. Haechan meringis pelan. Namun mengabaikan rasa sakitnya.

Seungmin mengangguk paham. Dia kembali membenarkan letak tidurannya. Semalam dia begadang untuk menamatkan satu drama yang sedang tayang. Makanya, pagi ini dia sangat mengantuk.

"Lo gak mau nyatet ?" Haechan lanjut berbicara dengan Seungmin yang sedang tertidur itu

Seungmin menggeleng saja. Bergumam pelan yang masih bisa Haechan dengar samar - samar.

"Nanti gue pinjem buku Lo aja." Begitu kata Seungmin yang hanya membuat Haechan menggelang tidak mengerti

Setengah jam berlalu untuk mencatat materi yang ada di papan, dengan kepala yang bertambah berat, keringat dingin yang menetes di pelipisnya dan bibir yang semakin pucat, Haechan akhirnya memilih untuk ikut meletakkan kepalanya di atas meja.

Tidak lagi mencatat materi yang kini bahkan tidak bisa Haechan lihat dengan jelas karena kepalanya serasa berputar.

Jaemin yang melihat itu dari samping menatap keduanya dengan heran.

Kenapa mereka kompak sekali melanggar aturan kelas untuk tidak tertidur saat jam pelajaran berlangsung ?

Selang beberapa menit, Seungmin menggeliat dengan nyaman. Badannya dia renggangkan hingga terdengar bunyi kretek yang membuat dia merasa rileks.

"Enak banget tidur di kelas." Ujar Seungmin masih belum menyadari jika Haechan pun ikut tertidur

"Gimana Chan. Lo udah nyatet sampe mana ?" Lanjutnya lagi---kini menatap ke arah Haechan

Namun, dahi Seungmin mengerut. Kedua matanya mengerjap heran saat mendapati Haechan yang juga tertidur di atas meja.

Kapan anak ini ikut meletakkan kepala di atas meja seperti dirinya ?

Seungmin bingung. Namun tidak ingin memikirkannya.

Tapi, saat melihat keringat yang merembes dari dahi anak itu, Seungmin merasa penasaran.

Udara di ruangan terasa dingin karena ada AC, tapi kenapa Haechan malah berkeringat seperti ini ?

"Chan, Haechan." Panggil Seungmin sambil menggoyangkan bahu Haechan di sebelahnya

"Mmm ..." Haechan merespon dengan gumaman

"Lo gak papa, kan ?" Tanya Seungmin

DETAK | MARKHYUCK (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang