BAB XVII

61 3 0
                                    

***DETAK***

Mark melangkah ke arah tempat duduknya. Pikirannya jatuh pada kejadian tempo hari bersama dengan Haechan. Dia curiga jika anak kecil yang ditolongnya waktu itu adalah Haechan yang sekarang.

Salah Mark karena dia tidak sempat berkenalan dengan Haechan kecil waktu itu, juga Haechan sepertinya tidak mengenali Mark sebagai anak yang dulu membantunya dari badut yang hendak menculik Mark.

Atau anak itu adalah anak yang berbeda ?

Mark meringis. Sudah tidak ingin lagi memikirkan namun kadang hal itu menguat kembali.

Karena Haechan bercerita kalau dia juga berasal dari Bandung, tempat tinggal Mark sebelum pindah ke Jakarta.

"Eh, Mark." Seru Dejun yang sudah berada di samping Mark

Mark menoleh dan mendapati Dejun sudah berada di samping tempat duduknya saja.

"Lo pagi - lagi udah ngelamun aja, Mark." Dejun berceloteh lagi kepada Mark yang membuat anak itu melengos saja

Selang beberapa menit. Bel masuk sudah berbunyi---menandakan para siswa agar siap di tempat duduknya masing - masing untuk memenuhi kegiatan belajar hari ini.

Dan tak lama kemudian, datang guru mereka yang hendak mengajar dengan seseorang baru yang membuat semua mata menatap ke arahnya. Begitu juga dengan Mark dan Dejun.

"Anak baru, Mark." Seloroh Dejun namun Mark memilih untuk diam---tidak berkomentar

Mereka tetap saja menatap ke arah itu, Dejun menatap penasaran sedangkan Mark menatap datar hingga pada saat perkenalan, Dejun menoleh ke arah sahabatnya itu.

"Kayaknya dia suka sama Lo deh, Mark. Soalnya liatin ke arah lo mulu."

Mark tidak menjawab. Namun dia juga tidak ingin memungkiri bahwa perkataan Dejun ada benarnya karena anak baru yang di bawa oleh guru mereka itu terus menatap Mark secara terang - terangan.

***

"Lo yakin nggak ada apa - apa sama anak baru itu ?" Dejun bertanya dikala jam pelajaran sudah dimulai karena sedari tadi, anak baru yang merupakan seorang wanita cantik itu terus menatap ke arah mereka

Dejun tahu orientasi seksual Mark. Maka dari itu dia heran saja kenapa wanita cantik itu terus menatap ke arah Mark.

Tidak dipungkiri juga kalau wanita itu terpesona, secara Mark Lee itu benar - benar tampan. Kulitnya putih, hidungnya mancung dan rahangnya yang tegas membuat Mark benar - benar indah di mata orang lain.

Namun disini, Dejun curiga, alih - alih tidak mengenal, nanti - nanti Mark menyembunyikan kalau dia dan anak baru itu pernah bertemu bahkan berhubungan, kan ?

Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin.

"Ngasal Lo. Gue nggak ada apa - apa sama itu anak baru." Mark menanggapi namun matanya tetap fokus untuk menyalin tugas di papan

"Berarti dia liatin Lo karena terpesona sama wajah ganteng Lo itu maksudnya ?" Dejun bertanya dengan pertanyaan yang menurut Mark sangat konyol

"Lo pikir ?" Mark balas guna mengerjai Dejun yang sangat ingin tahu

Mana Mark tahu kalau anak itu terpesona. Lagi pula, Mark juga tidak mengenal orang itu, kenapa Dejun tidak berhenti dan mencatat pelajaran di papan saja sih.

"Lo pede banget Mark. Gue juga ganteng." Timpal Dejun dengan dengusan yang masih bisa di dengar oleh Mark

Mark menghela napas. Bingung dengan teman satu mejanya itu. Sudahlah, jika mereka melanjutkan hal itu tidak akan berhenti jika membahasnya dengan Dejun.

***

"Perkenalkan nama ku Mina." Mina---anak baru di kelas Mark memperkenalkan dirinya kepada Mark

Tidak tahu apa motifnya. Tiba - tiba anak itu mengikuti Mark ke atas rooftop dan memperkenalkan dirinya

Mark mengangguk sebagai jawaban. Dia mendengar anak itu memperkenalkan dirinya. Namun Mark tidak berniat memperkenalkan dirinya kepada Mina.

"Aku baru pindah." Lanjut Mina lagi dengan tidak jelasnya

Mark menatap. Lalu membuka mulut untuk menyela, "ada apa ?" Tanyanya

"Aku suka sama kamu." Balas Mina terang - terangan yang membuat Mark terkejut bukan main

"Maksudnya ?" Tanya Mark lagi

"Aku suka sama kamu. Mau nggak kita pacaran ?" Tanya Mina kepada Mark

Aslinya, dari awal pertemuan mereka di kelas, Mina sudah menyukai Mark yang sedang duduk anteng di kursinya pagi tadi. Lalu, istirahat sekarang, Mina memergoki Mark naik ke atas rooftop dan dia mengikuti Mark hingga berakhir sampai di rooftop berdua dengan Mark.

Mina memberanikan diri untuk mengatakan maksud dari perbuatannya.

"Gue nggak bisa. Maaf." Balas Mark sopan kepada Mina

Mina mengerutkan dahinya. Tidak suka dengan jawaban dari Mark, "kenapa ?" Tanya Mina bingung namun tidak di jawab oleh Mark

Mark menarik napas pelan lalu dikeluarkannya lagi. Menatap ke arah gadis cantik yang tadi melamarnya secara tidak langsung.

"Kamu udah punya pacar ?" Tanya Mina lagi masih penasaran dengan Mark karena dia sudah menyukai Mark jadi tidak ada salahnya dia bertanya, kan ?

"Lo nggak perlu tau." Balas Mark yang kini nadanya sudah tidak sesantai sebelumnya

"Padahal aku udah suka kamu. Kenapa kamu udah punya pacar." Mina menggerutu di hadapan Mark namun masih di abaikan oleh Mark

Saat setelah merasa Mina tidak akan lagi berbicara, Mark menaikkan pandangannya ke arah gadis itu. Berharap Mina akan segera pergi dari hadapannya karena Mark ingin berada di rooftop tanpa kehadiran Mina.

"Udah selesai kan ngomongnya ?" Tanya Mark sarkas

"Kenapa emangnya ? Kamu mau usir aku dari rooftop ?" Tanya balik Mina tidak gentar dengan nada suara Mark yang terasa kesal

"Lo naik ke sini mau apa ? Anak baru nggak boleh asal naik kesini." Balas Mark

"Aku naik nggak sendirian. Buktinya ada kamu yang nemenin aku." Mina kembali menjawab dengan ringan

"Gue naik kesini sendirian. Bukan sama lo. Kalo gitu gue yang turun." Ujar Mark lagi lalu melangkah meninggalkan Mina yang terdiam di atas rooftop sendirian

Mark masih heran kepada Mina yang bisa - bisanya confess ke seseorang di hari pertama mereka bertemu. Namun dia tidak ingin mengingatnya. Karena kini diriny sudah bahagia hanya dengan kehadiran Haechan di hidupnya.

***DETAK***

Detak update 🌷

DETAK | MARKHYUCK (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang