ME AND MY SISTER 🔞 [III] END.

3.1K 111 3
                                    

Happy reading....

Shani benar-benar menjalankan tekadnya untuk menjauhi Oniel demi menghindari sakit hati yang semakin dalam. Dia tidak pernah lagi mau menemui Oniel meski cowok itu datang ke rumahnya.

Bahkan Shani tidak pernah lagi muncul untuk sekedar membukakan pintu. Dia benar-benar menjauhi Oniel sebisa mungkin.

Shani tidak hanya menjauhi Oniel secara fisik, tetapi juga dia berusaha melepas ketergantungannya terhadap Oniel secara batin.

Dia berusaha mengalihkan perhatiannya dengan lebih banyak membaca buku di perpustakaan. Dia juga mendaftarkan diri untuk menjadi tutor bagi mahasiswa yang membutuhkan di program studi yang dia ikuti.

Semua kegiatan itu membantu Shani, meski kesedihannya tetap muncul saat dia berada di rumah sendirian.

Perubahan sikap Shani sangat dirasakan oleh sahabatnya, Feni. Dia tahu sesuatu hal yang berkaitan dengan Oniel sudah membuat Shani tersakiti. Mungkin kali ini, rasa sakit Shani lebih hebat dari biasanya, bahkan lebih dahsyat dari saat ketika Shani tahu kalau Oniel memiliki hubungan spesial dengan saudara tirinya.

"Shan, Lo baik-baik aja kan?" tanya Feni khawatir.

"Gue gapapa Fen.," ucap Shani, tersenyum, mencoba menenangkan hati Feni.

"Lo lagi ada masalah sama Oniel emang? Gue liat-liat Lo gak pernah merhatiin dia lagi."

"Gue cuman pengin move on, Fen. Gue sadar kalo gue gak mungkin sama dia."

"Lo yakin? Shan, sebenernya, gue percaya Lo bisa aja bikin dia jatuh cinta. Lo sebetulnya gak perlu ngerasa minder. Lo cuma butuh PD sama ngubah dikit penampilan Lo ini."

"Gak perlu, Fen. Kalo emang ada orang yang bener-bener suka sama gue, dia gak bakal permasalahin penampilan gue Fen.."

"Hmm... Okelah, kalo itu keputuasan Lo. Gue akan selalu ngedukung Lo. Kalo Lo butuh bantuan bilang ke gue, oke Shan?"

"Oke, Fen. Thanks ya, karna Lo selalu ada buat gue."

Feni memeluk Shani, "itu gunanya sahabat kan?"

Shani mengangguk. Dia merasa beruntung karena Tuhan mengirimkan Feni di kehidupannya. Berbeda dengan orang lain yang menilai dirinya dari penampilannya, Feni tidak pernah melakukan itu meskipun Feni bukanlah orang yang berpenampilan culun seperti dirinya. Dia amat sangat bersyukur bisa memiliki sahabat seperti Feni.

***

Di sisi lain, Oniel sedang dilanda kebimbangan. Dia merasa rasa cintanya atau mungkin rasa sukanya kepada Gracia sudah memudar.

Dia tidak pernah lagi memikirkan Gracia, dia justru selalu terbayang wajah Shani. Bahkan di saat momen kedekatannya dengan Gracia, sosok Shani bisa tiba-tiba muncul di alam bawah sadar Oniel.

Oniel sangat merindukan cewek culun itu. Sayangnya, Shani terus menghindarinya sampai sekarang sehingga dia tidak bisa menemui Shani.

Keadaan itu, memberikan efek negatif pada kegiatan Oniel. Dia menjadi sulit berkonsentrasi. Puncaknya adalah ketika dia gagal dalam tes salah satu mata kuliah, yakni bahasa Inggris. Dia memang tidak pernah menjadi yang teratas pada mata kuliah itu, tetapi Oniel tidak pernah gagal.

"Cornelio, kamu harus menemui saya setelah mata kuliah ini selesai!" kata Melodi sang Dosen

"Baik, Bu.."

Setelah kuliah selesai, Oniel menemui Melodi. Dia sudah bersiap kalau dosen yang terkenal galak itu akan memarahinya atau memberikannya tugas tambahan karena kegagalannya.

"Cornelio, saya tau kamu bukan mahasiswa istimewa di mata kuliah saya, tapi kamu engga pernah gagal sebelumnya. Saya sadar mengenai prestasi kamu di bidang olahraga dan juga track record kamu yang sangat baik di mata kuliah lain. Apa ada yang ganggu kamu akhir-akhir ini?" tanya Melodi

SHANIEL'S STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang